2

9.2K 1.1K 87
                                    

Tringgggg

Aku sontak membuka kedua mataku ketika mendengar suara alarm pusat berbunyi begitu nyaringnya, aku segera turun dari ruanganku dan berdiri di tangga untuk melihat kebawah, kulihat kak Sarah memakai jaket khusus Ferrour dengan tergesa-gesa

"Ada apa kak", tanyaku bingung

"Kita harus segera berkumpul di aula latihan",sahutnya sambil memakai sepatunya

Kulirik kak Kiara masih tenang menikmati secangkir kopinya "kok kak Kiara enggak?"

"Dia konselor, tugasnya lebih berat dari kamu, cepat kamu ganti pakaian mu dan segera berlari ke aula",perintah kak Sarah

Aku segera naik untuk memakai jaket khusus dan sepatu khusus juga lalu turun menuruni tangga dengan tergesa

Gubraakkk

"Aduhh",rintihku pelan saat aku jatuh tersungkur di lantai gara-gara melompati 2 anak tangga sekaligus , kurasakan dahiku teramat sangat sakit dan nyeri

"Pftttt"

Kulirik kak Kiara yang menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawanya ketika melihat ku jatuh dan aku memilih segera pergi menuju aula latihan dengan sedikit terpincang-pincang walaupun sebenarnya rasa maluku lebih nesar daripada rasa nyeri di lutut dan dahiku

Kulihat semua orang sudah berkumpul didepan om Max dan kupikir akulah yang terakhir disini, aku berdiri disamping seorang pria yang tidak kuketahui namanya

Om Max melihat jam tangannya dan setelah itu om Max menatapku dengan lekat "Asha, dahi kamu kenapa merah keunguan seperti itu?"

"Jatuh dari tangga unbos", sahutku pelan dan kulirik beberapa orang disini menahan tawanya

Sialan, kenapa ada yang kena musibah malah di ketawain coba?

Om Max menganggukan kepalanya "lain kali hati-hati"

"Baik unbos"

Om Max kini menatap kami dengan tatapan tajam "seperti biasa,pagi ini tepat pukul jam 6 pagi kalian akan lari mengelilingi seluruh halaman mansion ini sebanyak 3 kali , dan orang yang terakhir sampai disini akan mendapatkan hukuman, mengerti?"

"Mengerti unbos"

"Laksanakan"

Kulihat kak Indra berlari sangat kencang dan diikuti beberapa orang lainnya sedangkan aku? Aku masih melongo tak percaya , halaman mansion ini sangat luas dan besar, lari mengelilingi halaman mansion 1 kali aja mungkin aku udah pingsan, lah ini.....3 kali?

"Asha, ngapain masih berdiri di situ? Buruan lari",perintah om Max

Aku hanya mengangguk dan berlari menyusul yang lainnya, mereka sudah jauh didepanku, aku memilih berlari-lari kecil saat hendak melewati mansion ketiga

Mansion pertama untuk istri pertama , mansion kedua yang berada di tengah-tengah untuk pertemuan dan mansion ketiga untuk istri kedua

Aku semakin memendekan langkahku saat berlari melewati mansion milik istri kedua bos Eden yaitu nyonya Laura

Aku sangat berharap pagi ini nyonya Laura keluar dari mansionnya

Aku tersenyum manis ketika harapanku terkabul, aku melihat nyonya Laura berdiri di balkon kamarnya sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, dia memejamkan kedua matanya dan tersenyum tipis

Tuhan...aku bisa mati muda jika melihatnya seperti ini

Kurasakan degupan jantungku berdegup sangat kencang saat melihat nyonya Laura tersenyum ke arah lapangan golf setelah dia membuka kedua matanya, dia sangatlah cantik saat memakai piyama tidur itu, mungkin nyonya akan lebih cantik lagi jika telanjang polos

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang