39

5.7K 861 104
                                    

"Asha stopp...jangan childs ya"

Kuhentikan langkahku dan aku menoleh kebelakang, kulihat kak Kiara berjalan dengan langkah lebar kearahku, ekspresi nya selalu sama.... datar dengan tatapan menusuk

"Apalagi? Aku udah muak ya, diculik sana di culik sini, di oper sana, di oper sini, kamu pikir aku apa hah? Paketan shoppe?"

Kubalas tatapan tajamnya dan kak Kiara melirik lenganku yang masih di perban "dont make me angry"

Bibirku tersungging tipis "i dont care, kita sudah tidak apa-apa sekarang ,nikmati duniamu dan aku akan menikmati duniaku"

"Asha please.... kita jangan ribut kayak gini"

"Memangnya siapa yang mulai hah? Bayangin aja kalau kakak jadi aku, tiba-tiba kakak bawa aku ke club itu terus aku di lempar ke nyonya Fanya tanpa sepengetahuan ku dan tanpa ijinku, emangnya aku itu siapa buat kakak? Aku gak penting kan buat kakak?"

"Kamu penting buat aku sayang, maaf kalau aku gak ..."

"Cih bulshitt penting apanya? Udahlah aku capek sumpah, biarin aku pergi"

Kurasakan sentuhan lembut di pergelangan tanganku "aku gak biarin kamu pergi dalam keadaan seperti ini apalagi tanganmu masih terluka dan Fanya juga masih hidup"

Kuhempaskan tangan kak Kiara dengan kasar "aku gak peduli bangsat, aku mau pergi dari kalian, aku gak mau berurusan lagi dengan kalian, aku dah capek sama rencanamu, hidupmu, pokoknya semua tentang kamu itu udah buat aku capek"

"Asha ...kamu gak pengen hidup sama aku?"

Taik, dia bisa bertanya seperti itu setelah membuangku ke nyonya Fanya? Otaknya tuh dimana coba? Di telapak kaki?

Kuputar bola mataku dengan jengah, tatapanku beralih kearah dokter Fla yang berjalan menghampiri kami "dulu iya, aku selalu ingin hidup sama kakak, sekarang gak sama sekali"

"Asha, maaf kalau gara-gara nyelametin aku terus kalian jadi bertengkar seperti ini, sebenarnya aku juga..."

"Stop",sahutku ke dokter Fla

Aku menghela nafas kasar "semua ini juga bukan karena dokter, aku capek sama sikap dan sifat kak Kiara, dahlah aku benar-benar dah capek, aku gak mau ada urusan sama kalian"

"Kamu bener-bener pengen pergi dariku?"

"Ya"

"Asha, kamu kenapa childs banget sih? Ya udah lah terserah kalau kamu mau pergi ya pergi aja, aku gak akan peduli lagi sama kamu",ujar kak Kiara

Deg

Oh jadi gitu, okey kalau memang itu mau kakak, aku akan pergi dan menghilang dari kakak, kakak bisa berkata seperti itu karena kakak emang gak tulus sama aku

Kuremas kedua tanganku dengan kuat dan kutarik nafasku dalam-dalam "okey, aku pergi, oh ya ....kamu tenang saja, aku tidak akan pernah MUNCUL lagi di depan kakak, akan kupastikan perasaan ku untuk kakak bisa berubah karena perasaan memang bisa berubah-ubah jika tidak tulus menjalaninya"

Aku segera berjalan pergi meninggalkan mereka, langkahku semakin cepat menyusuri jalanan yang menuju pintu gerbang utama

Aku gak akan mati tanpa cinta, aku juga selama ini bisa hidup tanpa cinta, cinta dari orangtuaku saja tidak pernah aku dapat jadi tanpa cintanya juga aku akan bahagia, dia hanyalah angin lewat, anggab saja kejadian yang selama ini terjadi itu hanya sebuah angin puting beliung yang lewat

Kehancuranmu bisa kamu perbaiki lagi, kamu kuat dan buktikan kalau kamu bisa hidup tanpa dia

"Nona, anda mau kem...."

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang