28

6.4K 897 74
                                    

"Mommy"

"Apa? Mau menolakku lagi?"

Aku menggeleng pelan dan menunduk dalam "maaf mom, aku hanya tidak ingin mommy menyentuh bekas ini, biarkan bekas-bekas kissmark ini menghilang dulu mom, sebenarnya aku masih trauma"

Kudengar nyonya Fanya menghela nafas kasar lalu mengecup pipiku dengan lembut "okey, aku mengerti... lagipula aku sudah berjanji padamu untuk menikahimu dulu sebelum menyentuhmu, sekarang lebih baik kita berendam bersama dulu"

Aku mengangguk dan kulihat nyonya Fanya meracik sesuatu kedalam bathup kemudian dia masuk kedalam bathup, nyonya Fanya memegang pergelangan tanganku dan menarikku agar aku masuk kedalam bathub bersamanya

Aku duduk membelakangi nyonya Fanya dan nyonya Fanya memelukku dengan erat dari belakang, bisa kurasakan bibir nyonya Fanya mengecup lembut punggungku lalu mengeratkan pelukannya di perutku "aku mencintaimu Asha"

"Maaf mom, aku tidak bisa menja..."

"Ssssttt stop, jangan katakan itu lagi, mulai sekarang kamu akan selalu disampingku setiap hari supaya tidak ada yang berani menyentuhmu lagi selain aku, mengerti?"

Mampus

Aku mengangguk pelan dan jemari lentik nan lembut milik nyonya Fanya menyentuh pipiku agar aku menoleh kebelakang, kedua mata kami bertemu saat nyonya Fanya menatapku lekat, bisa kurasakan sentuhan di perutku mulai merambat naik menuju dadaku

Kedua mataku terpejam saat telapak tangan nyonya Fanya meremas payudara kiriku lalu sesuatu yang kenyal menempel di bibirku dengan lembut

Remasan di payudara ku membuat tubuhku semakin panas apalagi nyonya Fanya memainkan jari telunjuknya di sekitar puting payudara ku

Bisa bahaya kalau aku benar-benar turn on, lebih baik aku saja yang menyerang nya supaya dia berhenti menggoda dan menaikkan hormonku

Kulepaskan ciuman nyonya Fanya dan kubalikan tubuhku menghadapi, aku sedikit merangkak kearahnya dan menyentuh tulang selangka nya "mommy"

"Iya sayang"

Aku tersenyum manis dan memegang payudaranya yang bulat "Asha mau nenen"

"Nenen?"

Aku mengangguk pelan lalu meremas payudara nyonya Fanya dengan lembut "boleh ya mom?"

Nyonya Fanya menarik tengkukku dan meletakan bibirku di putingnya "minumlah sepuasmu sayang"

Kukulum puting payudaranya yang sudah mencuat dan kulirik kepala nyonya Fanya mendongak keatas, kuhisap pelan puting payudaranya yang sedikit manis dan kurasakan kedua tangan nyonya Fanya menekan kepalaku untuk lebih mengisap payudaranya

Kuhisap puting kanan dan kiri payudaranya secara bergantian, ciumanku kini naik keatas untuk mencumbu leher nyonya Fanya, kuhisap pelan lehernya hingga berwarna kemerahan "mphhhhh aahhh"

Bibirku naik menuju telinganya, kumainkan lidahku di daun telinganya, kuhisap kecil daun telinganya yang membuat nyonya Fanya menggeliat pelan "aaakhh sayang sudahh ughhh"

Kulepaskan hisapanku di daun telinganya dan kurasakan kedua tangan nyonya Fanya menyentuh kedua pipiku, kami saling berpandangan satu sama lain "kamu milik mommy, hanya milik mommy"

Aku mengangguk pelan dan nyonya Fanya mengecup bibirku singkat "jangan jatuh cinta dengan siapapun selain mommy, kalau mommy tau kamu jatuh cinta dengan orang lain, maka mommy sendiri yang akan membunuh orang itu , mengerti Asha?"

Deg

"Mengerti mom"

Ah sial, gara-gara kissmark ini mommy jadi sangat posesif padaku bahkan aku harus terus di sampingnya, astaga gimana aku bisa kabur kalau kayak gini terus?

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang