41

5.8K 893 109
                                    

"Sudah sampai nona, silahkan turun"

Bibirku tersenyum miring dan .....

Dorrr

Dorrr

Peluruku tepat mengenai kepala pria yang membukakan pintu untukku dan juga sopir mobil ini, aku segera keluar dari mobil lalu berjalan santai menuju mansion dengan 2 pistol di kedua genggaman tanganku

Doorr

Dorrr

Dorrr

Dorrr

"Hentikan Asha....kamu mau bunuh semua anak buahku?"

Dengan santai aku mendekati nya dan membuang satu pistolku yang sudah kosong lalu aku mengunci tangannya dengan berdiri di belakangnya sedangkan pistolku sudah mengarah ke kepalanya saat para pengawalnya datang mengelilingi kami sambil mengarahkan pistol mereka

"Apa-apaan kamu Asha", ucap nona Jeslyn sambil mencoba melepaskan kuncian tanganku

Aku hanya bisa menghela nafas pelan "aku? Apa-apaan? Hahahaha dengar ya nona Jeslyn yang terhormat, anda dulu yang memulai api ini, so...aku hanya memeriahkannya"

"Apa maksudmu?"

"Maksud ku adalah...kenapa kamu mengirim orang yang gak becus untuk menculikku? Kamu pikir aku akan percaya dengan orangmu itu? Walaupun dia bilang kalau kak Kiara lah yang menyuruh nya tapi chip di tengkuknya gak akan bisa bohong, kamu ini lho astaga, main-main kok sama kelinci sih, di gigit nangis ntar"

"Shiiitttt"

Aku hanya bisa terkekeh pelan lalu melihat para pengawal yang masih mengarahkan pistol kearah kami "suruh anak buahmu pergi, karena kita akan bicara"

"Bicara apa? Bicara soal rencanaku akan memutilasimu?"

Alis sebelahku terangkat dan dengan santai ku gigit pelan daun telinganya "memutilasiku? Coba aja sayang kalau kamu bisa melakukannya"

Bisa kurasakan tubuhnya menegang dan kuhembuskan nafasku kelehernya yang membuatnya bergidik pelan "buruan suruh mereka pergi"

"Kalian cepat pergi"

"Tapi nona....."

"CEPAT PERGI, DASAR GAK BECUS",bentak nona Jeslyn sedangkan aku hanya tersenyum tipis

Setelah mereka pergi, aku membawa nona Jeslyn menuju kamarnya, ku kunci pintu kamarnya dan kudorong tubuh nona Jeslyn sampai dia tersungkur di atas tempat tidur

Kubuka bajuku hingga menyisakan tangtop berwarna hitam yang melekat di tubuhku

Dahiku mengernyit melihat nona Jeslyn menatapku dengan tatapan ketakutan "kamu gak ada niat memperkosaku kan?"

"Memperkosa mu? Untuk apa? Kurang kerjaan, lagian gak sudi aku memperkosa mu, sayang tubuhku"

"Bangsat"

Aku berjalan menuju lemari nona Jeslyn dan memakai sebuah jaket Boomber milik nona Jeslyn lalu kupakai juga kaca mata hitam milik nona Jeslyn

"HEHH...KAMU MAU MERAMPOKKU?"

Aku tidak peduli dengan bentakan nona Jeslyn karena aku memilih mengobrak-abrik seluruh laci kamar nona Jeslyn

Aku tersenyum tipis melihat 4 pistol dan kuletakan di ikat pinggangku

"Yakkk... itu pistol mahal"

Ckkk kaya aja pelit, apalagi miskin

Kutatap nona Jeslyn yang berdiri didekat tempat tidur dengan sekilas "kali ini kamu akan kumaafkan karena kamu ingin menangkapku hidup-hidup, tapi kalau sampai kamu melakukan itu lagi, aku gak akan segan-segan membunuh mu, thanks untuk pistolnya"

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang