40

5.8K 869 80
                                    

Dengan langkah santai aku berjalan menyusuri koridor hotel di salah satu motel di daerah kota yang berjarak 390 kilometer dari kota Sydney

Aku tersenyum miring saat aku terus merasa di awasi oleh seseorang yang mengikuti ku semenjak aku masuk ke dalam bandara

Kali ini siapa yang mau bermain api denganku? Mungkin dia bosan hidup, tapi its okey lah, aku bisa meraple pekerjaanku menjadi malaikat maut untuknya

Aku memilih turun dan berjalan keluar dari hotel, di gelapnya malam aku berjalan menyusuri hutan gunung Kosciuszko, aku terus berjalan dengan santai, sesekali telingaku dengan tajam mendengar langkah orang yang masih terus mengikuti ku

Dengan cepat aku menaiki sebuah pohon rindang dan bersembunyi di balik rimbunnya pohon ini, kedua mataku menyipit saat melihat seorang pria nampak berjalan kesana kemari sambil menghela nafas kasar

"Aaahhh siall, perempuan itu kenapa cepat sekali menghilang"

Jadi benar....dia mengikuti ku

Kukeluarkan borgol tali dengan santai dari balik saku jaketku lalu kupakai sarung tanganku

Brugg

Aku melompat kearahnya dan menindih tubuhnya yang jatuh tengkurap lalu ku ikat kedua pergelangan tangannya kebelakang menggunakan borgol tali yang sudah kusiapkan tadi

"Bangsat"

Bug

Kupukul kepala belakang nya dengan kuat-kuat hingga dahinya terbentur ke atas tanah "anak siapa sih ngomongnya sopan sekali"

Dasar pria lemah

"Brengsek lepasin goblok"

Aku hanya bisa menghela nafas kasar lalu kuinjak punggung nya dengan kuat-kuat, kuambil senter untuk kuarahkan ke kepalanya dan kubuka tas ranselnya yang berisi sebilah pisau, lakban, pistol ,borgol dan ponsel

Kok bisa ya dia lolos dari keamanan bandara? Heran aku

Kumasukan semua barangnya kedalam tasku lalu melakban mulutnya dengan lakban yang pria ini bawa "bangsat kenapa mmphhh"

Itu mulut emang kebiasaan ngomong kasar kali ya

Dengan tenang aku duduk di atas salah satu batu yang lumayan besar dan kubuka ponselnya, ada 2 pesan di ponsel itu

Big Bos
Bawa perempuan itu hidup-hidup, kalau sampai dia lecet, kamu akan saya mutilasi

Dimana dia?

Big bos? Siapa si big bos ini? Mas Song Joong Ki DOTS kah?

Ku tunjukan layar ponsel itu kearah pria itu "siapa dia? Song Joong Ki mantan suaminya Song Hye-Kyo?"

Pria itu menggeleng cepat dan aku memilih mengambil pisau lipat sambil kuarahkan kearahnya "mendingan kamu jujur, aku orangnya gak tegaan soalnya, kalau kamu jujur, kamu akan aku lepasin, tapi kalau ku lepas lakban di mulutmu dan kamu langsung teriak...akan langsung kutusuk lehermu, mengerti?"

Pria itu mengangguk dan aku dengan perlahan melepas lakbannya "TOLLL....MPHHH"

Kubungkam lagi mulutnya menggunakan lakban "sebentar, disini kan yang mau jadi korban tuh aku, terus kenapa kamu yang teriak-teriak? Dasar pria penghibur, lagian aku gak minat memperkosamu jadi jangan teriak-teriak, nanti ada yang denger bahaya, kamu malah bisa di perkosa bule"

Kulihat kedua mata pria itu membulat sempurna saat kusorot wajahnya menggunakan senter "kok di tas kamu tuh kamu gak bawa visa sama paspor? Kamu imigran gelap ya? Wahh bahaya, pasti kamu calon teroris yang akan di kirim ke Suriah"

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang