42

5.9K 825 62
                                    

Aku sontak mundur beberapa langkah sambil mengusap bibirku dengan kasar "bangsat"

Kulihat nona Jeslyn menaikan sebelah alisnya lalu tersenyum tipis "kenapa mengumpat? Bukankah kamu menikmatinya?"

Nona Jeslyn memakai pakaiannya kembali dengan santai sedangkan aku terus mengusap-usap bibirku yang sudah ternoda oleh banyak orang

Pandanganku beralih ke sekeliling kamar ini, kedua mataku menyipit saat melihat lensa kecil di balik rak buku milik nona Jeslyn

Ahhh jadi dia menjebak ku dengan memasang kamera disitu? Tapi dia ngapain merekamnya? Apa tujuannya? Halah bodo amat

Aku berjalan kearah kamera kecil itu lalu mengambil memory dan mematahkannya setelah itu menginjak kamera kecil itu dengan kuat

Kulihat nona Jeslyn yang terdiam sedangkan aku tersenyum miring kearahnya "kenapa? Rencanamu sia-sia? Kamu pikir aku akan tertipu dengan omonganmu dan tindakanmu? Lagian nih nona Jeslyn yang terhormat.....tubuhmu itu seperti artis JAV yang sering aku lihat di video porno jadi aku gak bakalan terpesona denganmu"

"Brengsek",ucapnya pelan

"Apa kamu sudah terbiasa telanjang di depan orang lain? Woww....kalau boleh tau kamu menjual tubuhmu ke siapa? Aku bisa menebaknya sih kalau kamu itu udah gak perawan, soalnya kalau masih perawan itu gak sebar-bar dirimu"

"Sok tau, apa hubungannya bar-bar dengan perawan? Aku ini masih perawan enak aja, lagian aku biasa mandi dengan mommy, jadi ngapain malu sama perempuan yang gak tau diri kayak kamu"

Aku tertawa pelan "hahahaha astaga, setelah kamu memohon-mohon padaku tadi sampai telanjang terus menciumku dengan lancang, kamu sekarang balik lagi ke sifat siluman kadalmu itu? Hahahaha astaga nona Jeslyn, kamu lupa kalau orang yang kamu tipu itu lebih licik dari kamu?"

Dorr

"Aakhhh"

Dengan sigap kutembak bahunya hingga pistol yang dipegang nona Jeslyn yang sebelumnya di arahkan kearahku itu terjatuh di lantai

Sial...darimana dia dapat pistol itu

Kuraba pinggangku dan sialnya pistolku yang satunya gak ada, jadi tadi nona Jeslyn mengambil pistol di pinggangku saat dia menciumku

Kuambil pistol yang terjatuh lalu kuletakan kembali di pinggangku, aku hanya bisa menghela nafas kasar saat melihat wajah pucat pasi nona Jeslyn "sakit? Makanya jangan macam-macam, udah di peringatin malah ngeyel, dasar anak manja"

Aku duduk didepan layar komputer nona Jeslyn dengan santai lalu kunyalakan komputer nya sambil melirik nona Jeslyn yang sedang memegang bahunya

Komputer ini benar-benar lengkap, apa nona Jeslyn sedang belajar menjadi hacker? Ah bodo amat lah

Aku harus menghancurkan kedua organisasi yang dimiliki kak Kiara dan nyonya Fanya, supaya mereka tidak mengusikku lagi

Dengan lihai jari jemariku menari di atas keyboard, kedua mataku fokus ke layar komputer, aku tersenyum manis saat tertulis kata 'SUCCES' di layar komputer

Beres, 24 jam dari sekarang data-data mereka akan bocot ke publik, so..... selamat tinggal wahai kerajaan mafia yang tidak berguna

Aku harus segera keluar dari sini sebelum anak buah nona Jeslyn semakin berkumpul banyak

Ku sentuh punggungnya dan mendorong punggung nona Jeslyn "yakkkk.... aku mau dibawa kemana brengsek?"

Kuarahkan pistolku ke kepalanya dan mendorong nya untuk keluar dari kamarnya, kulihat beberapa anak buah nona Jeslyn mengarahkan pistolnya kearahku

Punctured by Thorns (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang