Hallo...
Kembali lagi sama Key dan Rega nih
Daripada kepikiran terus sama cerita ini, mending aku up aja
Semoga kalian suka ya
Selamat membaca
🥰🥰🥰
***
Rega pov
Aku duduk di sofa apartemen sambil membaca komik kesukaanku. Mata dan pikiranku ndak bisa sejalan, mata memang melihat komik yang aku baca tetapi juga melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6 malam.
"Kemana Key sama Rena kok belum pulang? Apa aku telpon aja ya?"
Aku mengeluarkan handphone ku dan langsung menghubungi adikku. Tapi tidak diangkat juga.
"Akh... ndak diangkat... kemana kamu dek kok ndak bisa dihubungi?", gerutuku
Satu-satunya yang bisa aku hubungi hanya Rena karena Key tidak membawa handphone. Handphonenya tertinggal di atas meja kamar.
Aku coba telpon lagi pada percobaan kedua dan akhirnya diangkat, "Hallo dek, dimana kamu sama Key?"
"Sabar mas jangan terburu-buru gitu, aku sama mbak Key sekarang di restoran Lincy. Mas jemput mbak Key ya kesini, aku ndak bisa ngantar udah janjian sama temenku. Urgent ini!!!"
"Kamu itu kebiasaan kalau keluar main ninggal orang aja"
"Hehehee... Maaf mas, ini darurat banget. Mas kesini ya jemput mbak Key"
"Iya... Iya.... Mas segera kesana"
"Oke mas, Rena tunggu", jawab Rena
'Klik'
Panggilan telponpun berakhir, aku beranjak dari sofa. Memakai jaket juga mengambil kunci motor yang ada di gantungan dan segera ke tempat dimana mereka berada.
***
Key pov
Aku sebenarnya kurang nyaman dengan pakaian yang kupakai sekarang. Mungkin karena aku lebih sering memakai pakaian yang simpel dan tidak ribet. Ya maklumlah aku bukan tipe cewek yang sangat feminin seperti kak Kay. Dari kecil sampai sekarang aku sering diomelin sama bunda dan kak Kay kalau masalah penampilan.
"Mbak cantik banget kalau pakai ini", ungkap Rena
Aku hanya tersenyum malu-malu mendengar penuturannya itu
"Sering-seringlah mbak dandan feminin kayak gini", lanjut Rena
"Bukan style ku Ren, jadi agak gimana gitu saat memakainya", jawabku jujur
"Iya juga sih, nanti mas Rega pasti kebingungan mencari mbak karena penampilan mbak Key yang manglingi"
"Bisa aja kamu Ren, ya ndak mungkinlah masak sampai ndak ngenalin sama sekali", ucapku sambil memukul ringan lengan adik iparku
"Beneran mbak, aku jamin itu", ucapnya penuh percaya diri
'Sebenarnya aku ndak yakin dengan ucapan Rena, karena dandanan ini membuatku terlihat persis seperti kak Kay. Aku takut mas Rega malah akan mengingat kakakku karena mukaku yang mirip'
"Ayo mbak kita ke Restoran Lincy, udah jam segini takut telat", ajaknya sambil menarikku keluar setelah membayar
"Oh.. Iya Ren", aku hanya pasrah dengan ajakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Pemeran Pengganti
RandomApakah aku sanggup menjadi pengganti saudara kembarku Kayla yang pergi begitu saja di saat hari pernikahannya. Memang kita kembar tapi tidak selamamya harus sama. Kesamaan kita hanya wajah yang cantik selebihnya sangat berbeda satu sama lain, karena...