Chapter 6: Pasrah

699 53 4
                                    

Hallo... Apa kabar? Bagaimana nih kabar kalian?

Sorry banget ya aku updatenya telat, untung hari ini ndak terlalu padat jadi bisa up 😁

Stay turn terus ya sama cerita ini dengan follow, vote dan comment ya

Selamat membaca

😘😘

***

Rega pov

'Flashback sebelum akad dimulai'

Setelan jas berwarna putih telah melekat ditubuhku, karena sebentar lagi aku akan mengucapkan ijab kabul untuk mempersunting seorang wanita yang selama 3 tahun ini aku cintai. Ya, dia adalah Kayla. Selain rupawan dia juga satu-satunya wanita yang membuat hatiku berdebar-debar. Aku tidak sabar melihat wajah tersenyum bahagianya saat dia telah menjadi istriku.

"Kak... ", seseorang memanggilku

Kutolehkan kepala kearah sumber suara yang memanggilku ternyata mama yang memanggil, " Iya ma"

"Kamu udah siap nak?"

Dengan mantap aku menganggukkan kepala, "Pasti Rega siap ma"

"Bagus, itu baru anak mama", elus mama dipundakku

"...Nanti kalau kamu udah menikah jangan lupa untuk sering main ya kesini", lanjut mama

"Iya ma, Rega pasti ndak akan lupa untuk sering ke rumah"

"Ndak terasa kamu udah dewasa dan akan menjadi kepala keluarga, padahal dulu kamu masih kecil. Waktu berjalan begitu cepat ya", ucap mamaku sampai mengeluarkan air mata

" Udah ya ma jangan nangis, ini hari bahagia Rega", ku hapus air mata yang mengalir di mata mamaku

"Iya, mama nangis karena bahagia kok bukan sedih. Ayo nak kita berangkat"

"Iya ma", aku beranjak dari tempatku bersama dengan mama untuk berangkat ke rumah calon istriku Kay.

***

Key pov

Aku tidak akan bisa mundur lagi, sekarang aku duduk di kursi tempat pengantin untuk dirias. Dihadapanku terdapat cermin yang memantulkan wajahku yang telah dirias dan pakaian yang aku pakai merupakan baju pengantin yang dulu dibelikan kakakku Kay sebagai pancingan jodoh. Tapi sekarang aku pakai untuk pernikahanku atau bisa disebut pernikahan paksa

Aku hanya bisa menghela nafas untuk mengatur emosiku, 'Kenapa kakak ngelakuin hal ini ke aku? Kakak katanya mencintai kak Rega? Apa alasan kakak pergi gitu aja? Key butuh penjelasan kak..'

"Mbak... ", pikiranku masih tidak menerima kenyataan ini sehingga aku tidak mendengarkan panggilan perias yang meriasku, sampai panggilan kedua

"Mbak Key..", ucapnya sedikit keras

Aku mendongakkan kepala untuk merespon panggilannya, "Oh... Maaf ya mbak ndak dengar tadi mbaknya manggil"

"Ndak apa-apa kok mbak, udah selesai riasannya. Mbaknya sudah cantik"

"Iya mbak makasih" aku hanya membalasnya dengan senyum terpaksa. Beberapa menit kemudian perias itu meninggalkanku sendiri di dalam ruangan. Dengan pikiran campur aduk, aku kembali melihat kearah cermin

'Apa aku kabur aja ya seperti kakak' terlintas pikiran itu muncul.

'Tidak-tidak, sadarlah Key hal itu tidak memperbaiki masalah malah akan semakin parah. Tapi aku ndak siap'

Hanya Pemeran PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang