Part 8

3.5K 431 28
                                    


" saya boleh cium kamu ? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" saya boleh cium kamu ? "

Gracia menatap shani, tatapan polos itu membuat shani tersenyum " kalau ngga siap ngga apa apa "

" tumben ngga maksa "

" mau dipaksa ? "

" ngga lah, tapi ci aku boleh minta sesuatu ? "

" boleh gracia boleh, cepat sebutkan ? rumah dikawasan mana ? mobil merk apa ? apartemen ? atau apa ? "

" heum, panggilannya boleh di matiin dulu ngga ? aku takut nanti ponsel aku lobet "

Shani menatap gracia, tubuhnya sudah bersandar penuh pada kursi kemudi tangan yang awalnya menggenggam stir pun kini jatuh kebawah, shani benar benar tak habis pikir dengan semua ini, bagaimana bisa gracia berfikir seperti itu disaat shani sudah susah payah membangun moment.

Tahan ngga boleh marah tahan shani tahan – shani

Shani mengambil ponselnya dan mematikan sambunagan telponnya lalu menyimpan Kembali benda persegi itu kedalam sakunya.

" istirahat, nanti saya bangunin kalau udah sampai " ucap shani

" jauh kah rumahnya ? "

" lumayan, jaraknya kalau diubah ke waktu mungkin cukup buat bangun apartemen 13 lantai "

Gracia membulatkan matanya " jauh banget cii itu mah, apa kita ngga naik pesawat aja nanti kalau emang udah sampai bilang kiri ke abang pilotnya "

Mulut shani terbuka secara otomatis, istilah shani tidak pernah salah itu sudah berakhir, nyatanya di hadapan gracia, shani serba salah

" tidurlah "

Gracia mengangguk mengatur posisinya agar sedikit nyaman dan mulai memejamkan matanya sementara shani mulai menjalankan mobilnya lagi, membawanya dengan kecepatan sedang.

Sesekali melirik wajah gracia yang terlihat sangat cantik ketika sedang tertidur, membelah jalanan ibu kota, mungkin gracia sedikit bingung kenapa shani bisa datang kekehidupannya secara tiba tiba, bagaimana bisa seorang shani yang sangat dingin dan kejam menjadi luluh terhadap gracia.

Pada kenyataannya adalah, shani sudah mengenal gracia sejak gracia kecil, memantau anak gadis itu dengan seksama, shani tau bagaimana gracia diperlakukan oleh orangtuanya, pada akhirnya shani datang menemui gracia dan menghancurkan rencana awal.

Shani memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu utama, shani membuka seatbelt nya lalu berbalik menghadap gracia

" ngga cape cantik terus ? " ucap shani dengan senyum tipisnya, shani tidak akan membangunkan gracia, shani hanya akan berdiam menunggu gracia.

" bobo disini aja ? tapi nanti punggungnya sakit, mau saya gendong nanti bangun "

Gracia menggeliat pelan, lalu membuka matanya dengan kening yang mengkerut lucu " ci shani " ucapnya dengan suara serak

" iya kenapa gracia, saya disini "

" udah sampai ? "

" sudah, 5 menit yang lalu "

" ayo masuk "

" ayo, saya gendong kamu "

" mau digendongnya di belakang ngga mau kaya pengantin "

Shani lagi lagi tersenyum " iya, tunggu saya turun dulu "

Shani membiarkan tas kerjanya didalam mobil, hanya ponsel yang berada didalam sakunya lalu turun dan berjalan kearah gracia membuka pintunya dan membuat seatbelt gracia lalu berjongkok dihadapan gracia. Hal yang tak pernah shani lakukan adalah duduk lebih rendah dari orang lain. Tetapi karena ini gracia, shani rela melakukannya membuang harga dirinya jauh jauh.

" pegang yang kenceng, saya ngga mau kamu jatuh "

" iyaa " jawab gracia, memeluk leher shani dan menyandarkan kepalanya di bahu shani, bahu yang ternyata cukup lebar untuk ukuran wanita.

Shani berjalan dengan perlahan, tak ingin jika gracia terusik membiarkan gracianya terlelap di bahunya, tak apa meski pegal, tak apa meski Lelah asal gracia bisa menikmati tidurnaya shani akan tetap melakukannya.

Membuka knop pintu dengan perlahan dan masuk membaringkan gracia diatas Kasur king size miliknya, karena hari ini gracia akan tidur bersamanya.

Mulai hari ini gracia adalah tanggung jawab shani

Mulai hari ini gracia adalah rumah shani

Menyelimutkan gracia hingga dada dan mengecup kening itu dengan pelan.

" good night ny. Natio "

.

.

.

.

tbc

bagaimana ? bagaimana ? bagaimana ? 

bagaimana ? bagaimana ? bagaimana ? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untitle | GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang