hallllooooooooo im back
typo bertebaran
Shani membawa gracia kedalam pelukannya, rasa sakit yang sejak tadi menyerangnya kini menghilang entah kemana
Gracia memeluk leher shani dengan kencang, menyembunyikan wajahnya didada lebar milik shani yang saat ini sedang berjalan menuju sofa untuk mengambil kunci mobil dan tas serta ponsel milik gracia
Kakinya melangkah perlahan menuju pintu dan dilanjutkan menuju lobi, kaki panjangnya melangkah dengan lebar, tatapan matanya semakin menajam
Rahangnya mengeras, sedangkan gracia masih gemetar dan sesekali terdengar isak tangisnya yang terdengar menyedihkan di telinga shani
Matanya menatap penjaga disana, mengisyaratkan untuk membukakan pintu mobil milik shani, shani segera mendudukan gracia
" kamu disini duduknya, saya harus mengendarai mobil "
Gracia menggeleng
" tapi nanti susah, kamu disini saya janji ngga akan ninggalin kamu "
Gracia menggeleng " aku takut ci " ucap gracia parau, dengan suara yang gemetar
" aku, minta maaf " ucap gracia lagi
Shani menggeleng " saya yang minta maaf, kamu duduk sama saya dibelakang yah "
Gracia hanya terdiam, membuat shani menghela nafasnya lalu shani Kembali menegakan tubuhnya
" tolong, antar saya pulang "
/untitle\
Shani berjalan menuju kamar miliknya dan gracia, membaringkan gracia dan ikut berbaring di samping gracia yang benar benar tak melepaskan pelukannya
" gee "
Shani lagi lagi menghela nafasnya, membiarkan gracia berbaring sambil terus memeluk dirinya
Rasa pegal mulai menyerang shani, tetapi shani masih bertahan membiarkan gracia merasakan kenyamanan, biarlah shani tak nyaman, asalkan itu untuk gracia maka tak apa bagi shani
Perlahan pelukannya terlepas membuat shani menghembuskan nafasnya lega, setelah memastikan gracia melepas sepenuhnya pelukannya terhadap shani, shani menarik selimut dan menyelimuti gracia hingga dadanya, shani tak pergi, hanya Kembali berbaring disamping gracia, menatap wajah gracia
" apa yang orang biadap itu lakuin kekamu gee " ucap shani pelan
" tolong " racau gracia, dengan reflek shani mengusap pipi gracia,memberikan kenyamanan yang akhirnya membuat gracia Kembali terlelap
" maaf, saya terlambat datang "
" maaf saya baru menjemput kamu sekarang "
" maaf, harusnya saya udah ambil kamu dari dulu "
" ayoo gee, temenin saya hancurin keluarga Harlan "
" dan bukan kamu yang bunuh ibu kamu gee, tapi Wanita sialan itu yang bunuh "
Shani terdiam, menatap gracia yang terlihat tak tenang walau dalam tidurnya, tetap ketakutan walau ditempat yang sudah dipastikan aman untuk dirinya
shani berjanji untuk gracia, bahwa Wanita yang sudah membuat gracia seperti ini pasti akan mengalami hal buruk dalam hidupnya
menyiksanya secara perlahan lebih mengasyikan daripada langsung membunuhnya
membuatnya memohon hingga kehilangan harga dirinya itu lebih menyenangkan dibanding menyayat tubuhnya menggunakan pisau kecilnya
.
.
.
.
tbc
jadi bagaimana dengan ceritanya apakah masih mau dilanjut ???

KAMU SEDANG MEMBACA
Untitle | Greshan
Contoterimakasih sudah hadir walau tidak menyembuhkan setidaknya sedikit mengobati.