part 10

3.8K 433 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" khilap kenapa ? mau kasih aku makan lagi ? jangan ini beneran udah penuh coba pegang " gracia benar benar menguji keimanan shani, dengan gampangnya graacia mengambil tangan shani dan menempelkannya di perutnya yang rata dan sedikit keras, mungkin memang benar jika gadisnya ini terlalu kenyang.

Shani mengusapnya lalu mendekatkan wajahnya kearah gracia yang menatapnya dengan tatapan polos.

Shani menggelengkan kepalanya semar lalu menjauh dan menurunkan kaos yang gracia gunakan " maaf yah, saya maksa lain kali saya usahain buat ngga maksa "

" iyaa ci, udah percaya kan ? "

" udah " ucap shani lalu tersenyum, terkesan memaksa karena harus menahan sesuatu yang sudah bergejolak karena kelakuan polos seorang shania gracia.

Shani memajukan mobilnya sedikit lalu berhenti tepat di depan pint loby

" ci "

" eum ? " shani menghentikan gerakan tangannya yang sudah memegang pintu mobilnya hendak ingin keluar

Cup

Gracia mengecup pipi shani lalu segera turun dan berlari

Sementara shani seperti orang bodoh memegang pipinya sambil tersenyum lebar, wajahnya memerah bahkan hingga ketelinga.

" dasar " ucap shani lalu turun dan mengejar gracia yang sudah masuk terlebih dulu, matanya menangkap sosok gadis kecil yang tersenyum di ujung sana, shani segera berlari untuk mengajaknya masuk.

" kenapa diem ? " tanya shani kepada gracia yang berdiam diri di dekat lift

" aku kan ngga tau dimana ruangan ci shani "

" trus kenapa main lari aja ? kalau kamu jatuh gimana ? kalau luka gimana ? nanti kamu sakit gimana ? aku ngga mau kamu kenapa napa, apa aku harus buat lantai ini dari kasur ? biar kalau kamu lari trus jatuh ngga akan sakit ataupun luka ? "

" aku ngga apa apa "

" jangan nakal, jangan sakit nanti saya marah, bukan sama kamu tapi sama diri saya sendiri karena ngga bisa jaga kamu "

Gracia mendekat sedikit berjinjit lalu memegang kedua pipi shani " aku ngga akan luka, selagi ada kamu "

Shani tersenyum lalu mengangguk " ayo keruangan saya " ucap shani lalu menarik tangan gracia agar mengikuti langkahnya.

Untitle

Shani sudah membawa gracia kedalam ruangan miliknya, shani sudah duduk di kursi miliknya, tangannya memijit keningnya yang tiba tiba berdenyut.

Ini salahnya kenapa semalaman tidak tidur, tapi kenapa juga gracia begitu menggoda, mati matian shani menahannya dan berakhir dengan sakit kepala seperti ini.

" ci shani sakit ? " tanya gracia, yang sudah duduk di hadapan shani di temani dengan ponselnya

" sedikit "

" harusnya kalau sakit jangan kerja, katanya ci shani orang kaya kok sakit masih kerja "

" abis meeting nanti kita langsung pulang "

" emang harus banget meeting ? "

" iya, saya harus dapetin sahamnya "

" kalau ngga kuat nanti bilang, jangan di paksa "

" iya gracia "

" awas bohong "

" iya, saya pergi dulu yah, kamu diem disini, kalau mau nyusul di ujung sana, ruang rapat nomor 2 kamu masuk aja "

" iya "

" gracia ? saya boleh cium kamu ? "

" cium dimana ? "

" di bibir "

.

.

.

.

tbc

hay im back

udah lama ngga up kayanya

udah lama ngga up kayanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untitle | GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang