Shani berjalan ditengah lorong yang akan membawanya menuju ruangannya.
Langkah pelan tapi pastinya membuat wibawa seorang shani indira natio tidak pernah gagal.
Perawakannya yang tinggi, kakinya yang jenjang, sorot mata yang tajam dan rahang yang tegas membuat wanita itu menjadi sempurna dimata orang lain.
Shani membuka pintu ruangannya mata tajamnya langsung menatap gadis dengan perawakan kecil itu yang sedang menatap langit langit kantornya dengan tenang.
Langkah kakinyaa bahkan tak menganggu ataupun mengusik kedamaian gracia.
" Sayang, kenapa ko ngelamun "
Gracia mengerjapkan matanya lalu mengubah posisinya menjadi duduk
Menggeleng semar sebagai jawaban atas pertanyaan shani tadi.
Dengan lembut shani mengusap surai hitamnya " Kalau ada apa apa bilang aku ya cantik "
Dengan senyuman lebarnya gracia mengangguk dengan antusias
" Ci udah meetingnya ? "
" Udah sayang, kamu bosen yah ? Maafin aku ya bikin kamu bosen "
" Its oke cici, aku ngga apa apa " Gracia mendekat kearah shani, duduk dipangkuannya yang disambut dengan hangat oleh shani, bahkan lengan shani sudah melingkar sempurna di pinggang ramping gracia.
" Kamu cantik banget sih gee "
Gracia menangkup pipi shani " Kamu juga cantik tau "
" Mau cium "
.
.
.
.
.Tbc
Jangan berharap lebih yaaaa 🙂😝
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitle | Greshan
Short Storyterimakasih sudah hadir walau tidak menyembuhkan setidaknya sedikit mengobati.