Prolog

12.6K 562 57
                                    

"hiks hiks."

Suara Isak tangis itu berasal dari gadis yang sedang duduk di kursi, dengan tangan dan kaki yang di borgol.

Keadaanya saat ini sangat memprihatinkan, rambut yang Acak-acakan, dan mata yang sembab, akibat terus-menerus menangis sedari tadi.

Ceklek

Pintu terbuka, Hingga masuklah seorang laki-laki berperawakan tinggi, dan juga mempunyai sorot mata yang tajam. Kemudian laki-laki itu mendekat ke arah gadis yang memprihatinkan tadi.

"LEPASIN GUE BAJINGAN!" Teriak gadis itu kepada laki-laki tersebut.

Laki-laki itu pun tertawa keras, yang membuat gadis itu seketika ketakutan.

"Stt, Jangan berteriak sayang! Nanti tenggorokan mu akan sakit." Ujar laki-laki tersebut seraya menempelkan telunjuknya di bibir dengan raut muka pura-pura khawatir.

"GUE GAK PEDULI! LEPASIN GUE SEKARANG!" teriaknya lagi dengan memberontak.

"KU BILANG JANGAN TERIAK, SIALAN!!"
bentak laki-laki tersebut, yang langsung membuat sang gadis terdiam menunduk dengan Isak tangisnya.

"Nah, begitu kan lebih baik." Katanya dengan mengelus pipi gadis di depannya seraya tersenyum manis. Terlihat sekali sorot matanya terpancar bahagia, karena gadisnya itu menurut padanya.

Gadis itu mendongakkan wajahnya ke atas, untuk melihat wajah laki-laki yang sedang tersenyum manis di depannya. "Kenapa Lo ngelakuin ini, Jay?" Tanyak gadis itu kepada laki-laki yang di panggil Jay, dengan tatapan sendu.

Mendengar pertanyaan itu, lantas Jayden pun menyeringai. "karena aku mencintaimu." Jawabnya santai.

"Ini bukan cinta, tapi ini obsesi! Ini gak bener, Jay."  Ucap gadis itu seraya tersenyum kecut.

"Kalau kau tidak terus-menerus menolakku, dan pergi dengan laki-laki itu, aku tidak akan seperti ini."

Menghela napas sejenak, lalu Jayden berkata kembali, "Kau tau? melihatmu pergi dengan laki-laki lain, itu membuat hati ku sakit." Katanya seraya menatap tajam sang gadis.

"Gue bukan siapa-siapa Lo, Jay. Gue berhak pergi sama siapa pun, dan Lo gak berhak ngatur-ngatur gue! udah cukup selama ini gue sabar sama sikap Lo yang egois itu." Ucap gadis itu dengan di iringi air mata yang mengalir di pelupuk matanya.

"TUTUP MULUTMU SIALAN." Bentak Jayden  seraya menampar gadis di hadapannya, yang membuat  wajah gadis itu menoleh ke arah samping.

Plak

"SUDAH BERAPA KALI KU BILANG! KAU ITU MILIKKU, MILIKKU, MILIKKU! JADI AKU BERHAK MENGATUR MILIKKU!" murka nya dengan mengulang-ngulang ucapan, kalau gadis itu miliknya.

"Hiks, hiks."

"Kalau begitu aku pergi dulu sayang." Pamitnya seraya mencium kening sang gadis.

Tapi, setelah sampai di ambang pintu, laki-laki tersebut membalikkan badannya, untuk memperingati gadisnya.
"Jadilah gadis penurut untukku Daisy~" Ucapnya dengan lirih di kata terakhir. Setelah mengucapkan itu, laki-laki tersebut pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa merasa bersalah, dan menyisahkan gadis itu seorang diri.

"Mengapa jadi seperti ini Tuhan, hiks." Gumam pelan gadis yang bernama Daisy tersebut seraya terisak.







Segini dulu deh prolog nya.

Kalau rame aku lanjut.

Jangan lupa vote+coment nya ya!

See u💓

Obsesi Jayden (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang