"Lo gak di apa-apain kan sama Jayden?" Tanya Iren khawatir.
"Enggak kok." Jawab Daisy menyakinkan teman-temannya.
Saat ini memang mereka ber empat sedang berada di dalam kelas.
"Kenapa lo gak coba aja si buat Nerima dia, Daisy. Lagian dia ganteng, tajir, pintar, terus terkenal lagi di mana-mana." Ucap Grisel memberi saran.
"Lo semua pada tau kan, kalau gue itu udh punya seseorang yang gue suka, gue juga gak mau sama Jayden karena dia kasar, dia bertingkah semaunya." Jelas Daisy kepada teman-temannya.
"Dan gue curiga sama dia tentang satu hal."
Sambungnya lagi."Tentang apa?" Tanya mereka bertiga berbarengan.
Sebelum menjelaskan, Daisy mencoba melihat keadaan sekitar dulu, untuk memastikan tidak ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka, termasuk Jayden. "Lo pada tau gak? Setiap ada cowo yang deketin gue, pasti gak lama setelah itu mereka semua pada menghilang entah kemana." Ujarnya lirih seraya mencondongkan badannya mendekat ke teman-temannya.
"Ha? Masak si?" Tanya Grisel.
"Iya, kayak Bian yang Minggu lalu itu dia nganterin gue pulang, eh besoknya gue gak ada nampak dia lagi di sekolah." Jawab Daisy cepat.
"Terus apa hubungannya sama Jayden?" Tanya Nara yang sedari tadi diam.
"Gue curiga kalau Jayden dalang di balik ini semua." Bisiknya pelan.
"Maksud lo dia yang nyulik mereka gitu?" Ujar Iren. yang di jawab anggukan kepala oleh Daisy.
"Masak si? Gue ga percaya." Kata Grisel tidak percaya.
"Iya gue juga gak percaya, gak mungkin lah Jayden sejahat itu, lagian bisa aja kan si Bian-Bian itu pindah sekolah, atau libur sementara gitu" Sambung Iren yang juga tidak percaya.
"Tapi bukan cuma bian aja yang menghilang ren, cowo-cowo sebelumnya pun yang dekat sama gue tu pasti hilang kayak di telan bumi." Ucap Daisy.
"Kalau pun emang iya dia dalang di balik semua itu, tapi untuk apa dia ngelakuin itu?" Tanya Grisel.
"Bukan gue percaya diri, tapi feeling gue mengatakan kalau dia ngelakuin ini karena cemburu maybe." Ucap Daisy.
"Dih! Ga mungkin lah segitunya kali, gue tau dia suka sama Lo, tapi dia gak mungkin se-toxic itu." Ujar Grisel.
Mendengar perkataan teman-temannya yang tidak mempercayai nya, akhirnya dia pun mencoba untuk juga tidak percaya tentang itu . "Iya juga si." Ujarnya akhirnya ikut percaya.
***
"Daisy."
"Daisy."
"Daisy." panggil Jayden berulang kali, tetapi yang di panggil tidak mendengar nya, lebih tepatnya pura-pura tidak mendengar.
Merasa tidak ada sautan oleh Daisy, lantas Jayden pun tidak pantang menyerah, dia terus mengejar gadis yang di sukai itu, dan-
Hap
"Apaansih, Jay?" Ucapnya seraya menyentak tangannya yang di cekal Jayden.
"Kamu kenapa si? Aku panggilin gak dengar-dengar tadi, atau kamu pura-pura ga dengar?" Tanyak Jayden.
"Bukan urusan lo." Ketusnya seraya ingin pergi meninggalkan Jayden, tetapi di hadang oleh Jayden.
"Aku antar pulang ya!" Ujarnya yang lebih ke maksa.
"Gak usah, gue bisa pu- "
Sebelum Daisy melanjutkan ucapannya, Jayden segera memotong ucapan Daisy. "Gak ada penolakan!" Ucapnya seraya menggendong Daisy seperti karung beras untuk naik ke mobil. Mengabaikan pemberontakan dari gadis itu.
Setelah keduanya sudah masuk mobil, Jayden langsung mengunci semua pintu mobil, agar Daisy tidak kabur.
"Lo brengsek Jay!"
"Siapa yang ngajarin kamu ngumpat kayak gitu, ha?" Tanya Jayden dingin, seraya menyentil mulut Daisy.
"Shh, sakit goblok!" Ringis Daisy.
"Sekali lagi kamu ngumpat, aku bakal cium kamu." Ucap Jayden dengan menyeringai.
Mendengar ucapan Jayden, membuat Daisy bergidik ngeri, dan dengan terpaksa dia menganggukkan kepalanya.
"Good girl." Ujar Jayden tersenyum manis seraya mengusap kepala Daisy. Bukannya merasa senang justru malah Daisy merasa takut.
"Tapi, gimana kalau Abang jemput gue?"
"Siniin hp kamu!" Perintah Jayden.
"Untuk apa?" Tanyanya menyelidik.
"Ck, lama!" Kata Jayden seraya merebut paksa hp Daisy yang berada di genggaman nya.
Setelah mengutak Atik hp Daisy, lalu Jayden mengembalikan hp nya ke cewe itu "Oke, udah aku bilang sama abang kamu, sekarang gak ada alasan lagi buat aku ngantar kamu pulang."
Ujar Jayden enteng."Lo lancang!" Ucap Daisy dengan menggertakkan giginya.
Bukannya membalas ucapan Daisy, Jayden justru mengabaikan nya, dan langsung menancapkan gas mobilnya meninggalkan kawasan sekolah.
Hi balik lagi🔥
Terimakasih yang udah mau baca❤️
See u next part bestiee💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Jayden (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"kau hanya milikku Daisy." Ini tentang Jayden yang sangat mencintai Daisy, dan ingin sekali Daisy menjadi kekasihnya, Jayden yang selalu mengejar-ngejar Daisy, dan Jayden yang selalu marah apabila Daisy berdekatan dengan laki-laki lain. Jika Jayden...