Jangan lupa Vote and komenn!!!!
Typo silahkan tinggalkan jejak!
Happy Readinggg🌺
_______________________________
Gedebug!
"Bungul!"
gadis itu mengumpat kasar lantaran terjatuh dari kasur dengan keras menyentuh lantai dingin. Bisa diliat dari kening yang membiru karna terpentok lantai itu.
Ringisan kecil keluar dari bibir tipisnya, dengan perlahan dia bangun dari posisi sangat tidak elit nya.
"Kanapa jadi gugur aku lah?" Tanya-nya pada diri sendiri dengan bahasa Banjar yang bahkan tidak dimengerti para Readers.
(Kok gue bisa jatuh sih?)
Mata-nya membelalak saat tidak sengaja melihat ke arah jam yang terpampang dengan apik di dinding kamar-nya. Dia telat untuk sekolah!
06.45
"Pantesan si bocah gada di kamar gue!" gumam-nya. Seperdetik setelahnya dengan secepat kilat dia mengambil handuk lalu ngacir kekamar mandi-nya.
Beberapa menit kemudian dia sudah keluar dengan handuk yang melilit tubuh-nya. Dia bergegas menuju lemari, dibuka-nya tempat penyimpanan bajunya itu dengan tergesa-gesa.
Tiba-tiba kegiatan-nya terhenti saat sudah menyadari sesuatu. "Eh anjir!" Ucap-nya terkaget.
"INI KAMAR SAHA??" Gadis itu berteriak histeris karena kaget, untung-nya kamar ini di buat kedap suara sehingga orang rumah tidak bisa mendengar teriakan melengking itu.
Netra biru laut milik gadis itu melihat kesekeliling kamar yang sangat asing bagi-nya. Demi kaos bolong milik pak Burhan, gadis itu hampir ingin menangis karena takut kalau sekarang ini dia tengah di culik oleh papa gula.
"Huaaaa Abaaangg!!, ini gimane ceritanye gue bisa di kamar orang?!" Histeris gadis itu yang tidak lain tidak bukan adalah, Via Adisti.
Sibuk melihat kesekeliling dengan rasa gelisah, Netranya menangkap seragam sekolah yang tergantung di tembok kamar samping lemari yang dia geledah tadi.
Dengan perlahan dia mendekati seragam yang terlihat asing itu.
"Ini gue di culik sama Cewe?" Beo-nya bingung.
Matanya membelalak, tangannya refleks menyilang di depan dadanya. "G-gue di perkodok cewe lesbi?" Monolognya lagi.
"Huaaa Rana!, lo di manaa. Gue dimana ini astogeeh!" Ucap-nya lagi.
Dia berjalan mundur dengan sebelah tangan menutup mulut, Mimik wajahnya seakan dia menjadi tokoh tersakiti seperti film indosiar, Dramatis.
Dia berbalik hingga ia tercengang melihat gadis cantik dengan handuk selutut melilit tubuhnya, Via terdiam dengan mulut terbuka.
"Cantik banget, gila." Gumamnya terpukau.
Tapi setelahnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Bagian Tokoh Novel (HIATUS)
Teen Fiction[Transmigrasi 2] ON GOING Murni dari saya! Apa bila ada kesamaan dari tokoh, alur cerita bahkan kata itu murni ketidak sengajaan. ____________________ Ini menceritakan dua gadis cantik yang terlempar masuk ke dalam Novel buatan dari Abang salah satu...