Jangan lupa Vote and komen! +++ Follow akun ayaaa!!
Typo silahkan tinggalkan jejak yauu!!••••
"ini tempatnya?"
Shujae mengangguk meng'iyakan pertanyaan papanya dengan yakin.
"Lokasi terakhir yang kita liat sama-sama memang di sini, Pah" jawabnya lagi.
"Daffa sama Guntur, ikut om ke rumah itu. Shujae, Rama dan Langit. Kalian cari di sekitar wilayah ini untuk berjaga-jaga." Mereka mengangguk setuju.
Anggota polisi sudah menuju lokasi, mereka memang melaporkan masalah ini agar setelah pelakunya di tangkap langsung di tindak lanjuti oleh pihak yang berwajib.
Rama, Langit dan Shujae memencar dengan satu senter sebagai alat penerang mereka mencari di kegelapan.
Lokasi Althea melemah karna kawasan ini memang jauh dari sinyal sehingga mempersulit mereka untuk mencari lokasi terkini Althea. Dengan terpaksa mereka harus melakukan ini, yaitu memencarkan diri.
••••
Bug!
Aargh!
"Gadis sialan!"
Tidak membuang-buang waktu Althea yang kini sudah dikuasai sepenuhnya oleh Alter egonya langsung menyingkirkan paruh baya yang mengerang kesakitan itu dengan kasar.
Sebelum melakukan Aksi kaburnya, dia menyempatkan memelintir tangan yang tadi lancang menyentuhnya hingga berbunyi retakan.
"ARRH!! KALIAN SEMUA TANGKAP GADIS ITU, DIA INGIN KABUR SIALAN!!"
Teriakan menggema itu membuat para anak buah paruh baya itu segera bergegas menangkap Althea.
Gadis itu panik, dia berlari tanpa tujuan menghindari tangkapan para bodyguard di sana. Sial, dimana pintu keluar dari tempat terkutuk ini!
Althea rasanya ingin kembali menangis saat tidak melihat adanya pintu keluar, di persimpangan, dia sempat bingung ingin pergi kemana. Di belakang jauh di sana terlihat bodyguard yang berlari mengarah pada dia.
"Sialan!" Desis gadis itu.
Dia berlari menuju ke kanan, yaitu gudang. Bersembunyi di belakang lemari yang syukurnya sangat bisa menyembunyikannya sekarang ini.
Dia diam dengan nafas tidak beraturan, di luar sana. Dia mendengar suara langkah kaki yang memasuki gudang tempat dia bersembunyi.
"Nona.." panggilan itu menggema di ruangan gelap itu.
"Nona, tolong keluar Jika anda tidak ingin mendapat amukan dari tuan besar." Ujar Bodyguard itu.
Althea membekap mulutnya rapat-rapat. Tubuhnya melemas, rambutnya tadinya merah terang mulai memudar perlahan.
Gadis itu merutuki tubuhnya yang terlalu lemah, liat lah sekarang tubuhnya semakin tidak bertenaga, Dia harus segera keluar dari sini.
Matanya tiba-tiba saja menangkap sesuatu, matanya terbelalak kaget, tubuhnya semakin bergetar, dia takut dengan Tikus. Bagaimana ini?
"Sepertinya nona tidak ada di sini, ayo kita cari di tempat lain" setelahnya terdengar suara orang yang melangkah menjauh dari gudang.
Althea bernafas lega, dia tidak langsung keluar dari persembunyian, karna bisa saja Bodyguard itu menipunya. Jadi dia melihat kesekeliling mencari sesuatu yang bisa dia andalkan jika harus melawan nanti.
Tapi, Althea melihat pintu yang berada di sela-sela belakang lemari, tepat di belakangnya ada pintu!
Althea menerka-nerka arah pintu itu, hingga dia tau, bahwa itu adalah pintu keluar belakang. Yap, karna gudang ini berdempetan dengan tembok yang otomatis mengarah keluar kawasan ini.
Dengan pelan dia membuka pintu itu, keluar dengan memiringkan tubuhnya lalu menutup kembali pintu itu secara perlahan.
Gadis itu melihat kesekitar yang sangat gelap dan terdengar suara jangkrik saja. Dia di tengah hutan??
Dia berlari dengan sisa tenaganya agar menjauh dari kawasan itu. Dia tidak peduli jika dia tersesat atau mati di makan hewan buas, asalkan jangan mati di perkosa pria tua itu.
Rambut Althea sudah berubah warna, yang artinya ini adalah Althea sepenuhnya yang menguasai. Dia mati-matian menahan agar tetap bisa sadar.
Bayang-bayang dia dilecehkan tadi kembali menghantui pikirannya, Althea menangis terisak. Dia kini menjadi kotor, dia gadis yang tidak suci lagi.
"Gue benci Lo bang! Gue benci! Dan kenyataannya, elo adalah Antagonis disini" ucap Althea bergetar.
Dia membenci Andre, sangat. Tidak peduli jika dia Abang kandungnya. Dia sungguh membenci Andre yang membiarkan hal itu tetap terjadi.
Bruk!
Akh!
Althea tersungkur, namun dengan cepat dia bangkit lalu kembali berlari. Tidak peduli dengan kakinya yang tidak memakai alas apapun, bahkan bisa di rasa kalau kakinya menginjak duri.
Gadis itu terus berlari di kegelapan dengan suara isakan tangis yang pecah. Setelahnya dia berhenti saat dirasa dia sudah sangat jauh dari kawasan terkutuk itu.
Dia terduduk di dekat pohon, nafasnya tersengal-sengal. Setelahnya tangisnya kembali pecah, gadis itu meringkuk lalu menenggelamkan wajahnya pada lipatan pahanya.
Tangannya terangkat menutup kedua telinganya saat kembali mengingat hal menjijikan itu. Saat dia di lecehkan, tubuhnya yang di jamah. Dia takut, dia kalut.
Dari kejauhan dia mendengar suara orang berjalan seperti mengarah padanya. "Jangan, g-gue mohon jangan,hiks. Ja-jangan please!" Ujar Althea dengan tetap menutup telinganya rapat-rapat.
"ALTHEA!"
Gadis itu menggeleng cepat. "Siapapun tolong gue hiks, jangan, jangan apa-apain gue sialan." Ujar gadis itu meracau.
Pug!
Saat ada tangan menempel di bahu Althea gadis itu semakin meraung tidak jelas karna panik.
"Jangan, gue mohon lepasin gue. J-jangan apa-apain gue hiks. Gue mohon" ucap Althea sembari memberontak saat kedua tangannya di tahan.
"Althea.."panggilan itu tidak di hiraukan gadis yang tengah di serang panik.
Gadis itu kembali menangis. "J-jangan sentuh gue sialan! Lepasin,hiks. J-jangan macam-macam"
"Althea, Hei... Sadar"
"Gue mohon lepasin gue, jangan sentuh,hiks. Ja-jangan jamah gue"
"Althea.." pria itu semakin teriris melihat raungan yang bisa mengiris hatinya. Dia mengusap wajahnya kasar, bingung harus bagaimana menyadarkan Althea.
"Please jangan! G-gue mohon, lepasin gue,hiks. Lepasin Argh sialan!" Althea semakin histeris.
"ALTHEA SADAR!" Althea berhenti, dia diam.
dengan pelan dia melihat siapa yang membentaknya tadi.
Air matanya kembali lolos. "Rama.."
••••
Kurang gereget ya?
Kurang dapet ya?
Mangap soalnya kurang mood ngetik wkk.
Jangan lupa komen and votenya Yau.
Maaf part ini aga pendek.
Seeyou🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Bagian Tokoh Novel (HIATUS)
Teen Fiction[Transmigrasi 2] ON GOING Murni dari saya! Apa bila ada kesamaan dari tokoh, alur cerita bahkan kata itu murni ketidak sengajaan. ____________________ Ini menceritakan dua gadis cantik yang terlempar masuk ke dalam Novel buatan dari Abang salah satu...