9. Pemeran utama. (revisi)

1.8K 140 1
                                    

Jangan lupa Vote and komen!!!

Happy Reading🌺

______________________

"Bunda, kata guru aku. Besok aku bakal ulangan harian" seru bocah kecil pada ibunya yang sibuk mengepang rambutnya.

"Oh ya? Jangan lupa buat belajar di rumah nanti ya?. Biar bisa bahagiain Bunda sama Ayah." Ucap bunda anak kecil itu dengan lembut.

Bocah kecil itu mengangguk lucu.

"Engg...Bunda bakal temenin aku belajar kan?" Tanya-nya dengan menengok melihat ibunya.

Wanita cantik itu tersenyum melihat anaknya yang menengok padanya, tangannya terulur mencubit pelan pipi sang bocil.

"Iya sayang. Bunda bakal nemenin kamu sampe kamu sukses" ucapnya.

Anak itu kembali pada posisinya agar sang ibu lebih mudah mengepang rambutnya.

"Janji ya?"ucapnya

Wanita itu mengikat kepangannya agar tidak lepas dengan ikat rambut kecil.

Dengan gemas dia membawa bocah itu kedalam pelukannya.

"Bunda janji"ucap Wanita itu.

Percakapan singkat antara ibu dan anak itu mampu membuat seorang gadis yang sedari tadi melihat intraksi mereka Iri.

Siapa lagi kalau bukan, Maura. kapan dia bisa merasakan kasih sayang seperti itu? Dia terkekeh miris, kenapa dia sangat tidak beruntung??

Bahkan sedari dia kecil pun mereka tidak pernah peduli dengannya, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, bahkan mereka menuntut ini itu pada Maura agar menghasilkan lebih banyak uang lagi.

Maura menunduk dengan senyum getirnya. "Gitu aja gue dah lemah" Gumamnya pelan.

Gadis itu terkekeh miris, apakah kehadirannya tidak di inginkan sampai-sampai dia tidak di perdulikan seperti ini?

Di telantarkan tanpa kasih sayang dari mereka?

Hidup penuh dengan pahitnya dunia sendirian?

Tanpa ada yang menemani dan menyemangati untuk bangkit?

Ditambah tuntutan kesempurnaan disana dan disini?

"setelah gue mati baru mereka peduli, itupun cuman untuk pemakaman gue aja. Mybe?" Lirihnya.

Tommy hanya bisa menatap punggung kecil gadis kecil itu, dia mendengar semua yang di bicarakan Maura.

Sungguh kenapa mereka tega sekali menelantarkan gadis semanis Maura? Apa salah gadis kecil ini hingga harus mendapat penderitaan ini?

"Pulang" Tommy mengangguk, lalu membawa nona kecil yang dia anggap adiknya sendiri pergi dari taman itu.

Mereka memang berada di taman hanya sekedar untuk menjernihkan pikiran saja, tapi bukannya jernih malah bertambah keruh.

___________________________


Di dalam ruangan yang terdapat dua komputer didepannya, terdapat pria muda yang yang sedang melihat nanar foto dua gadis yang sangat dia sayangi.

Setetes air matanya jatuh mengingat kembali perjuangan dua gadis itu. Dia menoleh pada komputer yang menampilkan kata perkata yang tertulis dengan sendirinya.

"Kalian tenang aja di sana, abang pastiin kalian bakal nemuin kebahagiaan kalian disana setelah melalui badai itu" ucapnya dengan menatap nama yang tertera di dua komputer itu sendu.

Menjadi Bagian Tokoh Novel (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang