2

4.9K 349 42
                                    

Ingat pesan di chapter pertama oke!!

Sekarang pukul 8 malam. Setelah selesai membicarakan hal yang tidak penting dengan kakak tingkat nya itu. Doyoung memutuskan pulang,  awalnya Xion menawarkan akan mengantarkan Darren pulang ke apartemennya.

Tetapi, Darren menolaknya dengan
sopan. Darren juga lebih memilih
jalan kaki dibanding naik bus. Karena naik bus akan mengeluarkan banyak uang baginya.

Malam ini sangat sunyi dan sepi padahal masih jam 8 tengah malam pun belum tiba. Melewati ini seperti saja melewati makam. Seperti Ada yang memperhatikan nyatanya tidak ada siapapun selain kerikil-kerikil kecil di jalanan.

"Sepi banget dah, kek dimakam aja" kata Darren.

"Atau jangan-jangan ini jalanan bermuka dua, pasti ini aslinya makam" tebaknya. Tapi ia berpikir sekali lagi mana ada jalan yang bermuka bukankah hanya manusia
yang bermuka dua.

Srukk

Tuh kan. Suara apa itu, masa iya suara setan.

Srukk

Srukk

Darren menghentikan langkah kakinya. Suara yang Ia dengar sangat dekat, tapi Darren hanya ingin melihat ke arah depan.

Srukk

Suara itu tepat di samping Darren.
Dalam hati ia mencoba tenang,
Tapi otak nya terus mengatakan lari.

"Tenang Darren, di jalanan kayak gini mana ada suster ngesot," gumamnya pada diri sendiri. Perlahan Darren mengalihkan pandangannya ke arah samping.

Degg

"Aaaaaaaaaaaaaaa!!!"

"ANJING NGESOT!!"

Darren Sangat terkejut saat melihat anjing yang mengesot kearahnya. Saking terkejutnya Darren tersandung batu yang cukup besar, hingga ia terjatuh saat hendak berlari
meninggalkan anjing ngesot tersebut.

"Akhh, sakit" ringis nya, mencoba bangun dan berdiri. Ia memegang hidung nya, darah mengalir di hidung nya. Hanya sedikit, sedangkan di luka dikening nya cukup parah, dan sedikit mengeluarkan darah.

"Tunggu, sejak kapan ada anjing ngesot," pikirnya, seingatnya tidak ada yang namanya anjing ngesot,
yang ada suster ngesot bukan anjing.

Dirinya berjalan mendekati anjing yang mengesot. Kaki anjing ini terluka
Cukup parah tapi menurut Darren lebih sakit hatinya ketika melihat Deon bersama orang lain. Sangat sakit. Sepertinya anjing ini mendekati Darren karna memerlukan bantuan.
Darren menyetarakan tingginya dengan si anjing, tentu tidak bisa anjing ini sangat pendek. Ia membuat senyuman di kedua belah bibirnya, agar anjing ini tidak takut kepadanya.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Darren lembut, sangat lembut. Sangat berbeda ketika dirinya berbicara dengan Aska.

"Kok nggak di jawab, orang tua kamu kemana?" Tanya Darren lagi.

"Oke, nama kamu siapa?"

"Guk..gukk...gukk" akhirnya anjing ini menjawab pertanyaan nya.

"Ohh nama kamu gukguk" Darren tersenyum. Nama anjing ini sangat
Bagus.

"Kamu mau ikut sama aku?" Tawar Darren, namun anjing itu tak menjawab.

"Hihihi...hihihi..hihihi"

"Kuntilanak!!!" Darren berteriak kencang, saat mendengar suara wanita tertawa. Ia menggendong anjing yang terluka tadi dan membawanya pergi.

Obsession And Possessive | Taedo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang