Kalian tahu? Darren mengira bahwa hidupnya akan seperti ini saja. Penuh penderitaan, dan tersiksa setiap hari.
Tapi semua itu hanyalah kekhawatiran nya saja. Ternyata Aska tidak seburuk yang ia kira, Aska seperti itu hanya karena obsesi nya saja. Penyakit yang di derita calon suaminya ini Darren sudah mengetahuinya. Dan ia hanya berharap selalu ada kebahagiaan yang menghampirinya.
Walaupun si bawel Deon kini tengah berbaring di rumah sakit. Tapi ia yakin bahwa adik nya itu akan bangun dan melawan maut nya.Dalam waktu dekat ini Aska dan dirinya akan menikah. Dan sekarang juga orang tua dari Askara akan pulang ke rumah, untuk mempersiapkan acara yang berharga tersebut.
Penantian yang selama ini Aska tunggu akhirnya tiba, hidup bahagia bersama orang yang ia cintai.
Karena orang tua Aska akan pulang dari luar negeri, Darren sebagai calon menantu harus memasak untuk calon mertua. Maka dari itu pria manis ini sibuk memasak di dapur. Dengan Aska yang terus memeluknya dari belakang.
Sedari tadi Aska terus memeluknya, tak mau melepaskan pelukan erat dan terkesan posesif itu.
Karena Key dan Xion yang terus menatap Darren saat memasak.
Mereka berdua sebenarnya bosan, tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan hari ini. Dan berakhirlah hanya melihat Darren yang memasak.Di rumah sekarang hanya ada 4 orang, yang tak lain adalah si manis andarren, si posesif Askara, si Julid Keya, dan Xionader si pendek tapi berotot.
Carel? Galen? Mereka memilih pindah, dan membeli rumah di luar kota. Karena Carel mengatakan bahwa tinggal di rumah ini banyak pengganggu.
Sedangkan Seon lebih sering menghabiskan waktu di rumah sakit, kadang di tempat Deon, kadang juga di tempat Kelvin. Seon juga sedikit tenang Karena keadaan Kelvin semakin membaik. Namun tidak dengan Deon, yang masih belum sadar dari koma nya. Tetapi, Seon lebih sering menghabiskan waktu di rumah sakit jiwa. Kenapa Seon lebih sering bersama teman nya yang sedikit gila itu? Hal itu terjadi karena Seon tidak ingin hari itu kembali terjadi. Hari dimana Kelvin hampir saja mati melompat dari atas gedung rumah sakit, beruntung ia gerak cepat. Dan Kelvin sama sekali tidak terluka sedikitpun.
"Aska" Darren menghentikan kegiatan memotong sayur hijau mentahnya, membuat pria yang memeluknya itu terheran-heran.
Aska melepaskan kedua tangan nya dari pinggang kelinci kecilnya.
Dan hal selanjutnya yang terjadi membuat nya sedikit emosi. Darren kembali melanjutkan kegiatan memotongnya setelah pelukan erat itu terlepas. 'Sialan lo Darren!' batin Aska emosi.Kedua oknum yang melihat hal tersebut hanya tertawa kasihan. Walaupun mereka tidak memiliki kekasih, tetapi mereka sangat bahagia akan hal itu.
Aska melangkah sembari menghentakkan kakinya. Gemas sekali. Aaa Darren jadi ingin tukar posisi dengan Aska.
"Darren selesai masak langsung masuk kamar." kata Aska tak ingin di bantah oleh bacotan seorang Andarren. "Lah kok gitu? Bentar lagi mamah papa lo dateng njir," balas Darren sedikit bingung.
"Jangan ketemu sama mereka."
Mengernyit heran. Lantas Darren bertanya, "Lah kenapa?" heran nya.
"Gue nggak bisa bayangin kalo mamah papa gue jatuh cinta sama lo, jadi diem di kamar aja. Biar gue yang ngomong sama mereka."
"Loh gak bisa gitu dong, gue pengen ketemu sama mereka. Pastinya juga orang tua lo pengen ketemu sama gue." ucap si manis percaya diri.
"Lagian juga ya Aska mana mungkin tante-tante sama om-om suka sama gue yang spek pangeran yang cakep kayak gini." Darren tersenyum menyombongkan diri, membuat Aska juga tersenyum tanpa sadar. Benar juga apa kata Darren.
"Oh iya Seon masih di rumah sakit?"
Tanya Darren."Gak. Seon izin pengen pulang ke rumah nya sekarang, kayanya." Aska sedikit tak yakin menjawab pertanyaan calon pendamping hidupnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession And Possessive | Taedo
Fiksi RemajaPenyakit obsesi seorang Askara kepada teman dekatnya sendiri, Darren. Ini bxb oke, jangan keras kepala. Kalo keras kepala, mending kepalanya buat saya aja gimana? [End]