Seperti biasa ingat pesan di chapter 1 oke!!
"Mampus telat lu Dar, mana hari ini pelajaran si guru cebol lagi"
"Alarm hp kagak guna anjir" ia benar-benar emosi hari ini.
Hampir 6 menit Darren bersiap-siap untuk pergi ke sekolah nya. Kali ini Ia tidak boleh telat.
"Guk, aku pamit ya bye" Darren menutup pintu apartemen.
.
.
.
.
.
."Pak, tolong buka gerbang nya ya pak pliss" mohon Darren, agar pak satpam tersebut mau membukakan gerbang itu untuknya.
Darren menggunakan puppy eyes nya. Pak satpam yang tadinya enggan membukakan gerbang akhirnya membuka gerbang. Namun sebelum Darren masuk, satpam itu kembali menutup gerbangnya. Aska menatap satpam tersebut dengan tatapan tajam dan pistol di tangan nya yang mengarah tepat ke kepala nya. Karna takut akhirnya satpam tersebut pergi meninggalkan Darren sendiri.
"Lah kok?? satpam anjing!" Kesal nya. Sepertinya ia terpaksa harus memanjat gerbang ini.
Perlahan Darren memanjat gerbang. Sedangkan Aska menyimpan kembali pistol milik nya di saku jaket yang Ia gunakan.Sebentar lagi, sebentar lagi Ia berhasil. Darren tersenyum sebelum senyuman itu kembali pudar saat merasakan salah satu kaki nya ditahan.
"Jangan-jangan kuntilanak genit lagi" kata Darren yang tidak ingin melihat kebawah. Takut, itu yang ia rasakan sekarang.
"Darren" merasa di panggil doyoung melihat ke bawah, dan Ia melihat Aska yang memegang satu kakinya.
"Aska anjing! Gue kira kuntilanak!" Teriaknya.
"Ngaco, mana ada kuntilanak siang bolong kek gini" ucap Aska.
"Turun," titah Aska.
"Apa Lo bilang? Turun? Najis!!"
"Gunanya pager belakang buat apa Dar?" Darren tampak berpikir, ah iya Dirinya bisa masuk lewat pagar belakang kenapa Ia susah-susah memanjat.
Darren turun, "gue lupa kalo di belakang ada pager" ucap nya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.
Aska hanya melirik Darren sinis.
Melihat tatapan Aska, Darren juga langsung membalas tatapan teman nya itu dengan sebuah senyuman.Degg
Jantung Aska berdebar kencang saat melihat senyuman manis Darren. Biasanya Darren tidak pernah tersenyum kepada nya. Aska selalu mendapatkan tatapan sinis dari seorang Andarren Daresta.
"Inget kata Haruto sama Taehyung." ucap Darren sebelum pergi.
°
°
°
°"Ah njir bosen banget!"
"Darren" panggil seseorang. Darren hanya menjawab nya tak berniat melihat siapa yang memanggilnya.
"Ngantin bareng kuy" ajak nya, seketika Darren sumringah mendengar ajakan remaja tersebut.
"Gaskeun lah Raf"
Baru juga melangkah, tangan Darren di tahan. Tentu saja siapa lagi kalau bukan Aska yang menahannya.
"Mau kemana Lo?" Tanya Aska datar.
"Mau ngantin lah anjir!"
"Jangan deket-deket Rafael"
larang Aska."Idih lo siapa ngelarang gue," balas Darren sebelum pergi menyusul Rafael yang lebih dulu pergi ke kantin.
"Baik itu mau lo Dar" Aska tersenyum miring, itu terlihat sangat menyeramkan bagi siapapun yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession And Possessive | Taedo
Novela JuvenilPenyakit obsesi seorang Askara kepada teman dekatnya sendiri, Darren. Ini bxb oke, jangan keras kepala. Kalo keras kepala, mending kepalanya buat saya aja gimana? [End]