BINH-18

432 30 11
                                    

Happy reading guys !!

****

Sehun, Pria berparas tampan itu terlihat berdiri di balkon kamarnya, Bersama segelas Wine malam ini menemaninya, Sehun berfikir keras tentang kesalahannya kemarin. Rasanya ia ingin menemui Wendy, Tapi apa gadis itu akan mau menemuinya setelah kejadian pahit kemarin?

Sehun memejamkan matanya, Membuang Wine yang berada di genggamannya lalu melemparkan gelas itu hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyari di pendengarannya.

Rasa bingung menyelimutinya, Beberapa hari ini ia sedikit sulit menemui Wendy. Sehun pun tahu jika Wendy tengah sibuk bersama Chanyeol karena kemarin ia mendengar jika Chanyeol masuk rumah sakit.

Sehun mencoba tenang, Mengambil ponselnya dan mencoba meminta bantuan Baekhyun. Namun lagi-lagi pria itu mengabaikan panggilannya. Sehun pun memutar tubuhnya lalu berjalan ke arah ranjangnya, Ia berharap jika esok ia bisa menemui Wendy.

"Wen, Maafkan aku".

****

Matahari masuk kedalam kamar Chanyeol, menyinari keduanya yang masih tertidur. Wendy menggeliatkan tubuhnya, Tubuh yang masih terkunci dengan pelukan hangat itu membuat Wendy mengulas senyumannya.

Wendy menyentuh hidung mancung Chanyeol, Hingga pria itu terlihat menggerakan wajahnya. Wendy tersenyum dan melihat Chanyeol menyipitkan matanya.

"Loey, Bangun kau harus bekerja".

"Mm tapi aku masih ngantuk".

Wendy beranjak, Lalu mendudukan tubuhnya namun ternyata ia tidak bisa vaginanya masih terasa nyeri, Wendy lupa jika permainan Chanyeol semalam cukup kasar hingga menimbulkan nyeri di area privatnya, Chanyeol pun terlihat membuka matanya kala Wendy mengerM kesakitan.

"Kenapa?"

"Sakit~

"Coba aku lihat". Wendy menggeleng.

"Tidak apa-apa, Aku kan suamimu".

Loey..aku ingin kau seperti ini selamanya, apa kau bisa?

"Wen..

"Hem, Tidak perlu Loey".

"Buka!"

Wendy memejamkan matanya, Lalu mengangkang cukup lebar dihadapannya. Chanyeol membulatkan matanya ia melihat jika vagina Wendy begitu merah dan lecet bahkan ada bercak darah disana walaupun tidak banyak.

"Argh!"

"Kenapa Loey?"

"Lihatlah". Sahut Chanyeol seraya menunjuk penisnya yang mulai mengembung, Wendy pun hanya tertawa melihatnya.

"Kenapa cepat sekali ereksi~

"Entahlah, Jika sedang bersamamu adikku terus bangun".

"Uu gombal~
Chanyeol tersenyum mendengar itu.

"Kau bisa bangun? Atau aku perlu menggendomu? Karena vaginamau cukup merah dan bengkak".

"Benarkah?" Chanyeol mengangguk.

"Tidak perlu aku bisa sendiri, Sekarang kau bersiaplah aku tidak apa-apa".

"Tapi..

"Tidak perlu tapi-tapi, Sekarang bangun dan bergegaslah sedikit lagi kau akan telat Loey".

"Benar tidak apa-apa?"
Wendy menggangguk dengan senyumannya.

"Baiklah kalau begitu".

Chanyeol pun mengecup kening Wendy, Dan beranjak dari ranjang untuk bersiap. Wendy mengulas senyumnya lalu ia merebahkan tubuhnya lagi di ranjang. Hari ini rasanya ia ingin pergi berjalan-jalan, Tapi tidak mungkin jika seorang diri. Wendy mengambil ponselnya di meja nakas dan mencari seseorang yang bisa menemaninya.

BECAUSE I'M NOT HER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang