BINH-13

448 36 14
                                    

Happy reading guys !!

****

..

"Loey, Apa kau sudah melupakanku?"

"Apa kau sekarang sudah bahagia?"

"Masihkah kau mencintaiku".

"Aku merindukanmu Loey, Bahagilah kau disana".

"SENGWAN!"

Wendy mengerjapkan matanya, Kala Chanyeol berteriak memanggil sebuah nama tapi yang jelas itu bukan namanya, Wendy yang tengah tertidur bersama Chanyeol terlihat kaget saat pria di sampingnya itu bangun dan berteriak. Lalu terlihat keringat membasahi tubuhnya. Nafasnya memburu tatapannya kosong. Apa yang mengganggunya?

"Loey, Kau baik-baik saja?"

Masih terdiam, Wendy mengusap keringat Chanyeol yang terlihat membasahi pelipisnya.

"Hei, Kau baik-baik saja?"

Chanyeol menoleh ke arah Wendy. Lalu pria itu mengangguk dan menarik tengkuk leher Wendy dan keduanya terlihat berciuman, Chanyeol mencium Wendy begitu lembut merengkuh pinggang gadis itu dan membawanya ke pangkuannya.

Masih berciuman, Keduanya saling memejamkan matanya Chanyeol mengelus punggung Wendy, decakan keduanya terdengar jelas lidah yang saling membelit membuat Chanyeol dan Wendy enggan melepaskan penyatuannya.

"Mmh".

Wendy melenguh, Kala tangan Chanyeol bergerilian meremas payudaranya. Wendy melepaskan ciumannya dan ia mengadahkan wajahnya saat Chanyeol mulai menciumi leher jenjangnya.

"Ah..loey~

Desahan Wendy membuat Chanyeol merasa terbakar gairah, Desahan itu begitu nyaring di pendengarannya. Rasanya Chanyeol ingin sekali menyetubuhi gadis yang ada di hadapannya, Tapi jika pun mau mungkin Wendy belum bisa memberikannya.

Semalam saat bercinta, Wendy menolak keras soal hubungan intimnya. Ia belum yakin pada Chanyeol walaupun gadis itu mencintainya tapi Wendy tetap pada pendiriannya tidak akan melepaskan mahkotanya sebelum Chanyeol mengatakan jika ia mencintainya.

Tok tok tok

"Shit!"

"Ah..mhh loey, buka dulu pintunya".

"Aku tidak mau".

"Nanti kita bisa lanjutkan lagi".

Dengan terpaksa Chanyeol pun melepaskan penyatuannya dengan Wendy, Chanyeol berjalan malas ke arah pintu kamar nya.

"Tuan".

"Ada apa? Emely ku peringatkan padamu jangan pernah mengetuk pintu di pagi hari!"

"Tapi tuan?"

"Dengarkan saya karena saya yang menggajimu".

"Memangnya kenapa hem, Kalau Emely mengetuk pintu kamarmu? Apa ku sedang melakukan morning kiss? Atau morning love?"

Chanyeol membulatkan matanya, Kala Jennie muncul di belakang tubuh Emely. Chanyeol memejamkan matanya melihat gadis itu lagi mendatangi Mansionnya sepagi ini.

"Wen, Kau tunggu disini sebentar". Ucap Chanyeol dengan cepat, Lalu pria itu keluar dari kamarnya dan mengunci kamarnya sendiri, Padahal disana ada Wendy yang terduduk bingung dengan tingkah Chanyeol.

"Emely, Kau bisa pergi".

"Baik tuan". Ucap Emely seraya meninggalkan keduanya.

"Kemari kau!"

BECAUSE I'M NOT HER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang