BINH-19

387 37 50
                                    

Happy reading guys !!

Bacanya pelan-pelan karena chapter ini cukup panjang~

****

Seoul. 13:00KST

Chanyeol menepikan mobilnya di pekerangan Mansionnya. Pria itu terlihat gugup kala ingin turun dari mobilnya, Chanyeol mengeram dan menyandarkan sebentar tubuhnya di kursi kemudinya. Chanyeol membuka matanya dan menyalakan ponselnya yang kemarin sengaja ia matikan. Rentetan bunyi pesan masuk terdengar jelas, Notifikasi Chanyeol penuh dengan pesang singkat dari Wendy.

Missed Call📲
📞Wendy- 32 Missed Call

Messages📱
Wendy-18 Messages

Chanyeol memukul setir kemudinya berkali-kali, Lalu mengeram bagaimana caranya beralasan pada Wendy sementara gadis itu sekarang sudah tidak bisa lagi di bodohi.
Chanyeol mengeram lagi, menahan amarahnya
Chanyeol menggigit bibirnya rasanya ia enggan untuk turun.

"Loey, Apa kau takut bertemu denganku?" Ucap Wendy, Yang tengah berdiri di balkon kamarnya.

Sejak tadi Wendy sudah melihat kedatangan Chanyeol, Bahkan gadis itu terlihat sedang tidur siang. Wendy terbangun karena suara mesin mobil pria itu padahal gadis itu baru saja lelap tapi mendengar seseorang yang ditunggunya datang Wendy tidak jadi untuk tidur siang.

Wendy memikirkan haru dirinya, Beberapa bulan yang lalu seorang nenek tua bertemu dengannya, Kala itu nenek tersebut mengatakan jika akan ada seseorang yang membawanya keluar dari kesulitan, Wendy sempat berfikir mungkin Chanyeol pria yang di maksud nenek tersebut. Tapi nyatanya salah pria yang bersamanya sekarang adalah seseorang yang sering kali menolehkan luka padanya.

Wendy berjalan mundur, melupakan Chanyeol yang masih di dalam mobilnya dan kembali memutar tubuhnya, senyumannya samar dan seketika menghilang begitu saja, Apa sekarang Chanyeol sedang menyakitinya lagi? Hingga pria itu enggan untuk bertemu dengannya.

"Loey, Kenapa seperti ini~

Wendy menundukan kepalanya lagi-lagi dadanya terasa sesak, Ia tidak bisa mengontrol perasaannya besar sekali cintanya walaupun selalu pilu namun entah kenapa cinta itu tidak bisa hilang begitu saja.

Wendy selalu berfikir dan meyakinkan dirinya jika setelah ini akan ada pelangi yang terlihat, Dari gelapnya malam dari derasnya hujan dan ternyata pelangi itu belum terlihat pelangi itu belum mau menunjukan keindahannya, Maka Wendy harus menunggu lagi dan lagi entah sampai kapan, Hatinya mulai pecah berkeping-keping setelah segalanya telah ia korbankan sekarang apa kekecewaan apa lagi yang akan ia dapatkan?

Tok tok tok

Wendy masih mendudukan tubuhnya, Suara ketukan itu jelas ia mengenalnya. Wendy memejamkan matanya air mata cukup deras membasahi pelipisnya. Wendy merutuki dirinya yang selalu cengeng dan belum bisa sekuat yang ia fikirkan selama ini.

Wendy mendengar jika kenop pintu itu berputar, Gadis itu menghapus air mata dengan jemarinya menarik nafasnya beberapa kali dan berusaha tenang dengan kedatangannya.

"Wendy~

Wendy sedikit menolehkan pandangannya.

"Loey, Kau sudah pulang?" Chanyeol mengangguk, Pria itu berjalan ragu ke arah Wendy.

Wendy beranjak, Menatap Chanyeol sungguh ada rasa tak sanggup untuk menatapnya kepedihan hatinya teramat dalam, pria itu terlihat mengulas senyumnya dan langsung memeluknya.

BECAUSE I'M NOT HER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang