"Aaah~.... Kepala ku pusing" ujar Mew dengan suara khas orang baru bangun tidur
"Arghh.... dimana ini? kenapa aku tidak pakai baju? Kenapa para pangeran juga ada tidur disamping ku tanpa pakaiannya?" tanya Mew terkejut dan panik
"Uughh~... kenapa sih sayang?, kau berisik sekali sih" ucap Gulf yang terbangun karna suara Mew
"Pangeran Gulf sebenarnya apa yang terjadi pada kita?" tanya Mew
"Apa kau tidak ingat kejadian kemarin, kita dikejar oleh para pembunuh bayaran dan melompat dari jurang" jawab Kana yang juga baru bangun
"Sekarang kita ada dimana?" tanya Mew lagi
"Saat kita melompat kita terjatuh ke sungai untung saja ada goa didekat sungai dan karna pakaian kita basah dan kami tidak mau kamu demam jadi kami melepaskan pakaianmu dan mengeringkannya disana" jawab Gulf panjang lebar sambil menunjuk kearah pakaian mereka yang digantung
"Jadi kita ada di dalam goa, sebenarnya kenapa kita dikejar para pembunuh bayaran itu? Apa tujuan mereka?" tanya Mew lagi
"Kami yakin mereka pasti suruhan Duke Cartof untuk membunuh kami" jawab Kana
"Duke Cartof adalah paman kalian kenapa dia mau membunuh kalian" tanya Mew lagi
"Biasalah masalah pribadi keluarga, akan kami ceritakan pada mu nanti setelah kau menjadi istri kami" jawab gulf enteng sambil menggoda Mew, Mew yang digoda hanya menunduk tersenyum malu
"Menggemaskan~~" batin Gulf dan Kana melihat reaksi Mew
Duke Cartof adalah adik dari Raja Sean dia terlalu terobsesi pada tahta Raja, sudah beberapa kali dia mencoba membunuh sang kakak untuk mendapatkan tahta tapi selalu digagalkan si kembar, maka dari itu dia harus melenyapkan si kembar terlebih dahulu.
"Yah sudah kalian tunggu disini yah aku akan keluar mencari makanan untuk kita" ujar Gulf
"Tunggu aku ikut" ujar Kana
"Tidak Kana kau disini saja kakimu terluka, dan Mew tolong jaga Kana" ujar Gulf
"Baik pangeran" jawab Mew
Gulf akhirnya keluar meninggalkan goa untuk mencari makanan.
"Pangeran, apa lukanya masih sakit" tanya Mew pada Kana
"Apa kau mengkhawatirkan aku sayang, tenang saja anak panah yang mengenai ku tidak menusuk terlalu dalam" ujar Kana
Jika Mew terus digoda terus seperti ini oleh kedua pangeran wajahnya pasti akan berubah menjadi kepiting rebus benar-benar merah karna malu, sedangkan bagi kedua pangeran menggoda Mew adalah hobi mereka.
Setelah hari menjelang siang Gulf baru kembali kedalam goa membawa makanan untuk Kana dan Mew.
"Gulf kau dari mana saja kenapa lama sekali?" tanya Kana
"Berburu tanpa menggunakan senjata butuh waktu yang lama apalagi aku cuma sendiri" jawab Gulf
"Itu salahmu sendiri, aku sudah menawarkan diri untuk ikut tapi kau melarang" ujar Kana
"Sudah kalian berdua berhenti bertengkar ayo kita makan" ujar Mew
Akhirnya mereka makan dan berbincang santai sampai larut malam dalam goa di tengah hutan larangan tersebut.
"Seperti kita harus menginap lagi didalam goa ini sampai kaki Kana sembuh" ujar Gulf
"Tapi kenapa? Aku masih sanggup berjalan untuk kembali ke istana" ujar Kana
"Tidak aku takut para pembunuh bayaran itu masih mencari kita, bila kita terkepung lagi seperti semalam belum tentu kita bisa selamat" ujar Gulf
"Pangeran Gulf benar, kaki pangeran kanawut belum benar-benar sembuh" ujar Mew
"Tuan muda Dragoste bisakah kau memangil kami dengan nama saja tanpa gelar pangeran" ujar Kana
"Tapi aku takut itu terlihat tidak sopan"ujar Mew
"Tidak apa-apa, lagipula kita sudah akrab kan tuan Dragoste" ujar Gulf
"Baiklah, tapi kalian juga panggil aku Mew saja yah... " ujar Mew
"Aku lebih suka panggil kamu sayang" ujar Gulf
"Tolong berhenti menggodaku pangeran" ujar Mew
"Kau panggil aku apa tadi?" tanya Gulf
"Maksudku G-gulf" jawab Mew gugup
"Sudah ayo kita tidur, Mew sayang sini peluk" ujar Kana
"Kenapa harus peluk?" tanya Mew
"Kau tidur tanpa pakaian dan malam ini pasti dingin kami tidak mau calon istri kami kedinginan" jawab Gulf karna pakaian mereka basah dan belum kering
Mew benar-benar salah tingkah mendengar ucapan Gulf tapi dia tetap menurut, akhirnya Mew berbaring ditengah memeluk Kana sedangkan Gulf memeluk Mew dari belakang.
"Apa kau merasa hangat?" tanya Kana pada Mew
"Yah.... hangat dan nyaman" jawab Mew sambil meletakkan kepala di pundak Kana dan tangannya menggenggam tangan Gulf yang melingkar di pinggang Mew.
"Boleh Mew menanyakan sesuatu?" ujar Mew lagi
"Tentu kau mau tanya apa sayang" ujar Kana sambil mengelus rambut Mew
"Kenapa kalian sangat baik pada ku padahal waktu kecil kalian menjauhiku dan tidak pernah mau bicara padaku?" tanya Mew
"Karna dulu kami masih kecil, kami iri padamu setiap kau datang ke istana Raja dan Ratu selalu memanjakanmu, setiap kau datang kami seperti terbuang padahal kami anak kandung Raja dan Ratu, kami tidak suka kasih sayang dari orang yang kami sayangi terbagi ke orang lain" jawab Gulf menjelaskan panjang lebar
"Tapi itu dulu, sekarang kami bukan lagi anak-anak yang iri akan kasih sayang dan karna kami juga menyukaimu" lanjut Kana yang membuat Mew salah tingkah
"Sejak kapan kalian menyukaiku? Dan bagaimana dengan calon Venus yang lain?" Tanya Mew lagi
"Sejak pertama kami bertemu denganmu di acara penyambutan calon Venus" jawab Gulf
"Mengenai calon Venus yang lainnya biar menjadi urusan kami, kompetisi ini hanya sebuah formalitas saja karna pada akhirnya kami juga yang harus memilih siapa yang pantas untuk kami" ujar Kana
"Sudahlah ayo kita tidur" ujar Gulf sambil mengeratkan pelukannya pada Mew
~~~
Hai guys....
Makasih buat yang udah baca wp aku
Maaf y kalo masih banyak typo
Jangan lupa vote dan komen
Love you all... 🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins of The Diavol Kingdom || GulfMew (End)
FantasySiapa yang pantas menjadi calon Ratu Kerajaan Diavol? Siapa orang yang pantas menjadi istri dari "Cruel Twin Tyrants"? Hai ini wp pertama aku semoga kalian suka maaf kalo banyak typo dan cerita nya pendek aku masih belajar, aku buat cerita ini terin...