ANDROMEDA : Part 16

27.1K 1.8K 33
                                        

____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____

Keringat dan air mata Meda menyatu. Pelipis dan dahinya basah mengeluarkan bulir-bulir air. Banyak anak rambut yang sudah basah karenanya.

"Jadi, apa yang kamu lakukan setelahnya, Meda?"

"Aku.. aku sering mengurung diri. Aku takut Mama khawatir, apalagi kepalaku sering sakit. Sangat sakit. Kejadian saat aku dipukul, dicambuk, dan dilecehkan terus berputar di kepalaku. Itu sangat menyiksa."

Sedikit banyak Gerald sudah tau inti dari cerita itu. "Kenapa kamu diam? Dia sudah tidak ada, kan? Dia sudah pergi jauh. Tidak ada yang memukulmu."

Meda menggeleng seru. "Tidak.. tidak.. dia ada, dia ada dimana-mana. Aku takut, aku takut.. takut !!!!"

Ya, setiap saat bayangan dan ingatan tentang kejadian yang menimpanya berulang, dan terus berulang hingga menyakiti dirinya. Dia lelah mencari cara agar ingatan itu pergi.

"Lalu bagaimana hidupmu, Meda?"

Air mata Meda masih terus luruh. Gerald tidak boleh lengah, hingga menyentuh Meda dan membangunkannya sebelum semuanya usai.

"Hancur."

"SEMUANYA HANCURR!!"

"TIDAK AKAN ADA YANG MAU BERTEMAN DENGAN PEREMPUAN KOTOR SEPERTIKU!!.."

".. TIDAK ADA. Hikss.."

"Aku kehilangan masa depanku, aku terlalu malu jika ada yang mencintaiku. Aku yang kotor, tidak sepantasnya menerima cinta pria tulus. Hikss... Aku, aku malu."

Hening.

"Apa yang terjadi jika kamu bertemu dengannya lagi?" Tanya Gerald lagi.

Meda menggeleng-geleng seru, ia terlihat gelisah. Tubuhnya gemetar, dadanya kembali sesak.

"Jangan bilang siapa-siapa ya, dek. Atau nanti kamu kakak pukul."

"Jangan bilang siapa-siapa ya, dek. Atau nanti kamu kakak pukul."

"Jangan bilang siapa-siapa ya, dek. Atau nanti kamu kakak pukul."

Suara itu terus menggema, disertai seringaian sang sepupu yang semakin memberi efek menyeramkan.

"Huh, huh, huh.. JANGAN MENDEKAT!! AKU GAK MAU.. AKU SAKITTT!!..."

Meda terus bergerak gelisah.

"...AMPUUNNN!!"

Gerald berdiri dari duduknya.

ANDROMEDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang