Chapter 10: Bertemu Albion

733 54 4
                                    

OPENING!!!

Rimuru POV

Asia berhasil selamat.

Aku senang dengan itu.

Dan beberapa hari setelah hari penyelamatan Asia, semuanya berjalan seperti biasa.

Aku dan Issei masuk ke dalam ruang klub bersama.

Dan ngomong-ngomong, semua orang yang ada di dalam klub maupun kelasku masih menganggapku sebagai pria.

Menjadi pria memudahkanku untuk melakukan beberapa hal yang tidak bisa kulakukan jika dianggap sebagai perempuan.

Seperti bermain bola dan beberapa hal lainnya.

Karena dianggap sebagai laki-laki, mereka tidak segan padaku terutama Matsuda dan Motohama.

Yah, mereka berdua orang mesun yang bahkan tidak mengetahui jenis kelaminku.

Syukurlah aku bisa menjaga Issei dari dekat tanpa diketahui oleh teman-temannya.

Mungkin mereka akan menganggapku sebagai pacarnya Issei jika aku terus berada di sampingnya tanpa mengenakan Sarashi dan bra sport.

Dan tentunya itu akan menjadi hal yang rumit.

Issei orang mesum, sedangkan aku tidak, jadi mungkin saja akan muncul rumor buruk tentangku dan Issei.

Dan juga, dianggap sebagai laki-laki menyenangkan.

Meskipun aku tidak akan ikut pelajaran renang dengan alasan sakit, aku bisa mengikuti pelajaean olahraga lainnya.

Bermain bola juga melatih keseimbangan dan kelincahan ku sebagai manusia biasa.

Dan itu cukup berguna dalam pertarungan.

Lalu, keadaan saat ini cukup tenang.

Kami terkejut begitu mengetahui bahwa Asia akan bersekolah di akademi Kuoh.

Ayahnya Rias adalah donatur terbanyak di akademi ini, jadi tidak ada masalah dengan itu, adalah apa yang dikatakan oleh Rias kemarin.

Kami merayakan penyambutan Asia sebagai anggota keluarga Gremory yang terbaru sekaligus masuknya Asia ke dalam akademi Kuoh.

Kami menikmatinya, namun tidak denganku.

Aku merasakan sesuatu sedang mengawasi kami dari kejauhan saat itu, jadi aku tidak bisa bersenang-senang.

Kemungkinan besar orang yang mengawasi kami adalah iblis karena aku merasakan pancaran energi iblis yang samar dan aku juga melihat menggunakan mata Sharingan.

Ternyata yang mengawasi kami adalah burung merah dengan bulu yang aneh.

Namun, itu tidak aneh mengingat burung tersebut memiliki hubungan sihir dengan seorang iblis yang mengendalikannya.

Tepat disaat aku menatapnya dengan tatapan intimidasi, burung itu segera terbang menjauh dan menghilang dari pandanganku.

Itu lebih baik, tidak ada lagi yang mengawasi kami sejak saat itu.

Issei:"selamat siang..."

Rimuru:".....hm?"

Saat kami masuk, aku melihat celana dalam dan bra berwarna putih yang dijemur di dalam ruangan.

Rimuru Tempest X High School DxD (Tensura X HSDXD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang