Rimuru Tempest X High School DxD (Tensura X HSDXD)

Chapter 12: Olahraga

OPENING

Saya laki dan saya bangga suka ini.

Rimuru POV

Jadi, kami sepakat untuk melakukan pertandingan untuk menentukan siapa yang berhak pergi untuk mencari familiar terlebih dahulu.

Menyebutnya sebagai hewan peliharaan cukup sulit, jadi aku akan menyebutnya sebagai familiar.

Dan juga, aku masih memikirkan tentang kata-kata Sona kemarin.

Dia menyatakan sesuatu tentang "Rating Game", aku tidak mengerti apa itu sebenarnya.

Mungkin lebih baik, aku tidak mengetahuinya untuk saat ini.

Saat ini, aku sedang menonton pertandingan bola tenis dari luar arena.

Dan ngomong-ngomong, jika kalian bertanya tentang Issei, dia ada di sebelahku.

Yah, seperti biasa, dia mengintip isi rok dari keempat orang yang bertanding di sana bersama dengan Matsuda dan Motohama.

Tunggu, kenapa dia membawa kamera?

Tidak, hanya Matsuda dan Motohama yang membawa kamera, tidak dengan Issei.

Mereka mengatakan sesuatu tentang berita pertandingan antara wanita tercantik di sekolah yang menyebae secepat cahaya.

Hmmm, yah, mereka orang populer, jadi tidak heran jika mereka saling bertanding dan mendapatkan banyak perhatian.

Di tim klub penelitian gaib, ada Rias dan Akeno.

Mereka berdua membuat keributan yang cukup besar karena beberapa kali mereka gegabah dalam bergerak.

Hal itu tentunya membuat roknya yang sependek paha terangkat dan memperlihatkan isinya.

Dan para laki-laki di belakangku menjadi sangat bersemangat begitu melihat celana dalam Rias dan Akeno yang berwarna putih.

Di sisi lain, ada Sona dan satu perempuan lagi yang entah siapa namanya.

Kalau tidak salah.....Shinra Tsubaki.......benarkan?

Aku agak lupa karena kemarin hari yang cukup berat.

Tempat kerjaku mendapatkan banyak pelanggan.

Huhhh, hari yang melelahkan, sepulang dari tempat kerja, aku segera masuk ke dalam kamarku lalu entah bagaimana caranya aku ada di lantai.

Memang melelahkan.

Mereka berdua saling membalikkan bola tenisnya sampai pada saat Sona menggunakan teknik aneh.

Dia menggunakan sihir untuk membelokkan bolanya.

Trik yang cukup pintar, di keramaian seperti ini, mereka tidak diizinkan menggunakan sihir.