part 3 (Berhenti jika lelah)

5 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







jangn habiskan waktumu untuk memikirkan hal yg mengecewakan, belajarlah untuk tidak terlalu berharap:)

Fahri berjalan menelusuri sekolah barunya itu. Ia berjalan menuju setiap lorong untuk sekedar mengenal sekolah barunya itu.

Langkahnya berhenti ketika ia melihat seorang gadis dengan banyak tumpukan buku yang sedang ia bawa.

Dengan perasaan tidak tega, Fahri menghampiri gadis itu, tanpa berkata apapun, Fahri mengambil setengah buku yang berada ditangan gadis itu

Gadis itu tampak kaget,
"Maaf kak, kakak tidak seharusnya melakukan itu" ucap gadis itu

Fahri menatap gadis itu dingin, "Aku membantumu karna rasa kemanusiaan, tidak lebih." Ucapnya

Gadis itu terdiam lalu kembali melanjutkan jalannya dan diikuti oleh Fahri dari belakang

Fahri mengamati punggung gadis itu, punggung yang sangat kecil dan menurut nya sangat rapuh, bagaimana bisa pundak yang kecil itu bisa menampung sandaran seseorang? Pikirnya.

"Kenapa manusia diciptakan lemah? Itu tidak pantas" gumam Fahri

Sesampainya di perpustakaan, gadis itu menaruh buku yang ia bawa diatas meja dan diikuti oleh Fahri

"Jangan pernah mau diperbudak, kamu sekolah disini bayar tidak gratis, setidaknya kamu masih memiliki otak bersih untuk menilai mana yang harus kamu lakukan dan mana situasi dimana kamu harus berkata tidak" ucap Fahri secara tiba-tiba

Gadis itu menoleh kearah Fahri dengan wajah tersenyum tipis namun Fahri yakin gadis itu sedikit tersinggung oleh ucapannya, "Maaf kak, aku tidak kenal dengan kakak, dan seharusnya kakak tidak perlu ikut campur urusan aku, terima kasih kak atas bantuannya" ucap gadis itu

Fahri menoleh kearah buku yang ia bawa tadi, "Aku rasa dikelasmu masih banyak laki-laki kan? Kenapa harus kamu sendiri yang membawa buku sebanyak itu?" Tanyanya

"Ka-karna aku ingin" ucap gadis itu dengan nada terbata-bata, ia ragu mengucapkan itu

Fahri menatap gadis itu dengan tatapan dingin dan tajamnya, "Jangan pernah mau dibully" ucapnya lalu meninggalkan gadis itu sendiri

Gadis itu menatap punggung Fahri dengan tatapan yang sendu, "Beruntung orang yang punya teman seperti dia" ucapnya

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Terkadang terdiam sebentar adalah self healing terbaik untuk seseorang yang sudah sangat tertekan
-Valencia

Valencia berjalan menuju kelasnya, sesampainya dikelas rupanya mereka sedang membagikan kelompok

"Kalian mau cari kelompok sendiri apa bapak yang cariin?" Tanya bapak guru

Aku Baik-baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang