part 15 (happiness is simple)

1 1 0
                                    

Ucapkan Terima kasih pada diri sendiri, teruntuk diriku terima kasih sudah bertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ucapkan Terima kasih pada diri sendiri, teruntuk diriku terima kasih sudah bertahan.

"Kamu, kenapa lagi?" Tanya Reno pada Fahri yang sedang termenung diteras asrama

Fahri menggelengkan kepalanya, ia juga bingung pada dirinya sendiri, kenapa ia sangat susah untuk merasakan kebahagiaan?

Reno menyodorkan sesuatu pada Fahri membuat Fahri terkejut, "Dapet dari mana?" Tanya Fahri

Ventolin inhaler, sebuah alat bantu pernapasan, yang selalu Fahri bawa kemanapun tanpa ada yang tau.

Fahri menatap Reno penuh selidik, lalu Reno membalasnya dengan senyum tipis

"Aku, tadi nemuin itu jatuh didepan kamar asrama kamu, aku pikir itu punya kamu, dan bener kan itu punya kamu?" Tanyanya

Fahri mengangguk, lalu kembali menyembunyikan alat itu didalam saku celananya

"Adik aku dulu juga pakek itu, pasti rasanya sakit banget kan?, Tapi gak apa-apa aku tau kamu kuat kok" ucap Reno

Fahri mengangguk, "Makasih, sebelumnya, aku gak pernah punya temen, jadi agak merasa beda kalau ada seorang teman yang peduli sama aku" ucapnya

Reno tersenyum lebar, "Udah gak apa-apa, masa lalu yang buruk itu gak perlu dikenang, sekarang waktunya untuk mengubah masa depan menjadi lebih baik" ucapnya sembari menepuk pundak Fahri

"Gak tau kenapa, aku takut banget mati" ucap Fahri pelan

Reno terhenyak mendengar itu, kata-kata yang tidak asing baginya, "Semua orang bakalan mati, cuman beda waktu ajah, gak ada orang didunia ini yang gak mati, pasti bakalan mati sebab kita gak akan pernah terus-terusan berada didunia yang jahat ini, Allah juga ingin kita bahagia walaupun gak didunia" ucap Reno

Fahri tersadar, bahwa walaupun Reno termasuk laki-laki yang judes dan selalu berkata seenaknya, ia juga termasuk orang yang mengerti dengan kondisi orang lain, ia merasa beruntung punya teman seperti Reno, tapi apakah keberuntungan nya akan bertahan lama?

"Ren, aku gak bakalan tau, ajal aku bakalan Dateng kapan, cuman bisa gak kamu jagain Valencia? Soalnya dia gadis yang rapuh banget, aku gak yakin kalau seandainya aku pergi nantinya dia bakalan ada yang jaga atau enggak?" Ucap Fahri

Reno terkekeh geli, "Emangnya perasaan kamu itu kayak gimana ke Valencia? Perasaan kamu belum kenal lama deh sama dia, kamu juga baru masuk 3 bulan yang lalu ke sekolah ini" tanya Reno, ia juga sedikit penasaran, perasaan apa yang dialami oleh Fahri hingga ia begitu ingin menjaga Valencia? Padahal waktu bertemu mereka sangat singkat bahkan terkesan tidak mengesankan.

Aku Baik-baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang