part 4 (Dia mulai lelah)

3 2 0
                                    

Plak!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plak!!!

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Valencia, membuat tubuhnya kaku dan tangannya bergetar

"Lihatlah, apakah menurutmu, kamu dilahirkan untuk menjadi manusia yang tidak berguna?!!!, Kamu mau menjadi seperti ibumu!!, Seorang jalang!!!" Ucap ayah Valencia

Valencia menatap ayahnya ketika ayahnya menghina ibunya, "Ibu seperti itu karna ayah!!!" Ucap Valencia

Ayah Valencia menatap datar kearah Valencia, ia tak menyangka kenapa anaknya sekarang berani untuk melawannya, "Menurutmu apakah ayah yang salah disini? Kamu menyalahkan ayah?" Tanya ayahnya

Valencia tersenyum kecut mendengar perkataan ayahnya, "Ibu pergi karna ayah yang selalu mementingkan Tante Dania!!!!" Ucap Valencia

"Karna ayah punya kewajiban untuk selalu melindungi Dania!! Kamu masih kecil!! Kamu masih belum mengerti!" Ucap ayahnya

Valencia menangis mendengar perkataan ayahnya, kewajiban seperti apa? Apa ini sifat asli laki-laki yang dipanggilnya ayah? Menurutnya semua hal yang terjadi padanya sekarang adalah salah ayahnya!!, Entah apa yang ia tak ketahui sehingga ia terus merasa dibohongi

Ia berada ditengah-tengah orang gila!

"Kalau kamu ingin tau semuanya, pergi tanyakan pada ibumu" ucap ayah lalu pergi meninggalkan Valencia sendirian diruang tamu yang sedikit besar itu

"Kapan ini akan berakhir? Apakah aku harus benar-benar gila untuk mengakhiri kegilaan ini?" Ucapnya sembari menatap kosong apa yang berada didepannya, terlalu menyakitkan memang namun ia harus tetap bertahan

Valencia menaiki tangga menuju kamarnya, ia masuk kedalam kamarnya lalu menguncinya

Valencia berbaring telentang diatas ranjang nya, ia mengepalkan tangannya lalu memukul kepalanya berulang kali, bukan sakit yang ia rasakan namun sebuah rasa puas dan nyaman setelah ia melakukan hal itu

"Lihatlah semesta!! Kamu memberiku takdir yang sangat menyenangkan!!!" Ucap Valencia sembari tertawa, namun tangan mungilnya masih tetap memukul kepalanya

Valencia mengubah posisi nya menjadi duduk, ia menatap sebuah foto keluarga dengan senyum bahagia  deretan foto keluarga yang harmonis

Ayah, ibu, Valencia dan adik kecil.

Mata Valencia beralih kearah sebuah kertas dengan tulisan besar yang tertempel didinding kamarnya, itu adalah motivasi hidup yang selalu ia gunakan disaat ia ingin mengakhiri hidupnya yang memang sudah sangat tidak ada gunanya

Tidak ada manusia yang ingin berada diposisi Valencia!! Namun entah kenapa semesta memberikan nya takdir sebercanda ini! Apa yang ia lakukan dikehidupan sebelumnya? Sehingga dikehidupan sekarang ia merasa sangat sengsara? Apa ia tak pantas untuk merasakan bahagia sebentar saja? Ia lelah berpura-pura

Valencia ingin sekali menangis namun entah kenapa air matanya sangat tidak mudah untuk keluar bahkan, sayatan yang ia buat ditangan dan kakinya pun tak mampu untuk membuatnya menangis, kenapa seperti itu? Apakah semesta benar-benar mengambil air matanya?

Aku Baik-baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang