Plak!!!
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Valencia, membuat tubuhnya kaku dan tangannya bergetar
"Lihatlah, apakah menurutmu, kamu dilahirkan untuk menjadi manusia yang tidak berguna?!!!, Kamu mau menjadi seperti ibumu!!, Seorang jalang!!!" Ucap ayah Valencia
Valencia menatap ayahnya ketika ayahnya menghina ibunya, "Ibu seperti itu karna ayah!!!" Ucap Valencia
Ayah Valencia menatap datar kearah Valencia, ia tak menyangka kenapa anaknya sekarang berani untuk melawannya, "Menurutmu apakah ayah yang salah disini? Kamu menyalahkan ayah?" Tanya ayahnya
Valencia tersenyum kecut mendengar perkataan ayahnya, "Ibu pergi karna ayah yang selalu mementingkan Tante Dania!!!!" Ucap Valencia
"Karna ayah punya kewajiban untuk selalu melindungi Dania!! Kamu masih kecil!! Kamu masih belum mengerti!" Ucap ayahnya
Valencia menangis mendengar perkataan ayahnya, kewajiban seperti apa? Apa ini sifat asli laki-laki yang dipanggilnya ayah? Menurutnya semua hal yang terjadi padanya sekarang adalah salah ayahnya!!, Entah apa yang ia tak ketahui sehingga ia terus merasa dibohongi
Ia berada ditengah-tengah orang gila!
"Kalau kamu ingin tau semuanya, pergi tanyakan pada ibumu" ucap ayah lalu pergi meninggalkan Valencia sendirian diruang tamu yang sedikit besar itu
"Kapan ini akan berakhir? Apakah aku harus benar-benar gila untuk mengakhiri kegilaan ini?" Ucapnya sembari menatap kosong apa yang berada didepannya, terlalu menyakitkan memang namun ia harus tetap bertahan
Valencia menaiki tangga menuju kamarnya, ia masuk kedalam kamarnya lalu menguncinya
Valencia berbaring telentang diatas ranjang nya, ia mengepalkan tangannya lalu memukul kepalanya berulang kali, bukan sakit yang ia rasakan namun sebuah rasa puas dan nyaman setelah ia melakukan hal itu
"Lihatlah semesta!! Kamu memberiku takdir yang sangat menyenangkan!!!" Ucap Valencia sembari tertawa, namun tangan mungilnya masih tetap memukul kepalanya
Valencia mengubah posisi nya menjadi duduk, ia menatap sebuah foto keluarga dengan senyum bahagia deretan foto keluarga yang harmonis
Ayah, ibu, Valencia dan adik kecil.
Mata Valencia beralih kearah sebuah kertas dengan tulisan besar yang tertempel didinding kamarnya, itu adalah motivasi hidup yang selalu ia gunakan disaat ia ingin mengakhiri hidupnya yang memang sudah sangat tidak ada gunanya
Tidak ada manusia yang ingin berada diposisi Valencia!! Namun entah kenapa semesta memberikan nya takdir sebercanda ini! Apa yang ia lakukan dikehidupan sebelumnya? Sehingga dikehidupan sekarang ia merasa sangat sengsara? Apa ia tak pantas untuk merasakan bahagia sebentar saja? Ia lelah berpura-pura
Valencia ingin sekali menangis namun entah kenapa air matanya sangat tidak mudah untuk keluar bahkan, sayatan yang ia buat ditangan dan kakinya pun tak mampu untuk membuatnya menangis, kenapa seperti itu? Apakah semesta benar-benar mengambil air matanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Baik-baik Saja
أدب الهواةHaii!!! Kisah ini adalah kisah tentang bagaimana kerasnya hidup seorang gadis yang menjadi korban bullying disekolah nya, saking kerasnya tekanan itu membuatnya menjadi orang yang sangat berbeda, menjadi sosok yang tidak dikenal oleh orang lain bahk...