part 5 (Jangan membenci takdir)

4 3 0
                                    

Laboratorium Kimia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laboratorium Kimia.

Valencia menatap dengan serius guru yang tengah memberikan penjelasan tentang berbagai zat itu, mereka sedang mempraktekkan mapel Kimia

Kalau boleh jujur, Valencia sangat membenci mapel Kimia, dikarenakan Valencia sangat membenci berbagai zat-zat yang tengah berada didepannya kini, baginya semua ini hanya tipuan saja.

Namun bagaimanapun, Valencia tetap harus mengerjakannya.

"Valencia, apakah kamu mengerti?" Tanya guru itu

"Sedikit mengerti pak" ucap Valencia dengan jujur
Seorang siswi mengangkat tangannya

"Aku sangat mengerti pak!, Dia memang seperti itu, mau berulangkali pun dijelaskan tetap tidak mengerti" ucap siswi itu sembari menyindir Valencia

Valencia tak merespon dan kelas menjadi canggung seketika, entah kenapa ada jenis manusia seperti itu, sangat senang untuk merendahkan seseorang, mungkin baginya tidak merendahkan orang dia tidak akan hidup, dan Valencia sangat malas untuk meladeninya

"Tidak apa-apa, Valencia setidaknya kamu masih mengerti" ucap guru itu sembari tersenyum tipis menatap Valencia, dan Valencia membalas senyum guru itu

Valencia menoleh kearah siswi yang merendahkannya tadi, entah kapan karma mendatanginya.

Valencia bukan gadis yang pendendam, ia hanya susah untuk melupakan peristiwa-peristiwa yang menyakitkan baginya, entah kenapa cacian, makian, hinaan, rendahan, yang ia terima sangat susah untuk dihilangkan

Apakah ia harus hidup dengan banyaknya suara dikepala ya?, Apakah itu untuk selama-lamanya? Apakah ia tidak akan hidup tenang?
Jika ia kenapa ia harus hidup didunia?

"Kamu harus kuat, Valencia, ingat buat akhir hidupmu bahagia" gumam Valencia menyemangati dirinya sendiri

Jangan dengarkan apa kata mereka, apa yang dikatakan mereka, adalah doa untuk diri mereka sendiri, ayo tersenyum lagi!!!

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Kali ini sepulang sekolah Valencia tak menunggu jemputan dihalte, ia memutuskan untuk berjalan kaki menikmati kesendirian yang sudah melekat pada dirinya

Valencia berjalan dengan tas dipunggung nya dan juga air mineral ditangannya, ia menoleh disekelilingnya, sangat ramai

Dari kejauhan Valencia, melihat dua orang anak manusia berlainan jenis tengah berboncengan dengan gelak tawa, kapan ia akan merasakan itu?

Setidaknya, jika seluruh dunia membencinya, ia ingin ada satu orang saja yang menggenggam tangannya dan berkata, aku ada disini dan semuanya akan baik-baik saja

Aku Baik-baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang