Bagian Dua

359 33 10
                                    

Hai...Hello...👋👋👋

Author hadir lagi nih bawa part baru....

Siapa yang penasaran sama kelanjutan ceritanya???

Langsung aja dibaca ya ceritanya ,,

Semoga dapat menghibur kalian,, 😊

Bye...byee.....

.
.
.
.
.

"Author pov"

Disebuah kafe terdapat dua manusia berbeda jenis sedang duduk saling berhadapan, dengan si pria sebagai pendengar setia dalam pembicaraan yang di dominasi oleh sosok gadis cantik yang begitu sangat ia jaga.

“Kamu yakin buat semua ini?” Tanya sang pria setelah mendengar semua cerita si gadis yang ada didepannya ini

“Aku yakin dong sama pekerjaan ini, ini yang aku tunggu-tunggu tau.” Ucap sang gadis tersenyum bahagia

“Bagaimana dia bisa yakin banget buat milih kamu? Padahalkan dia belum liat kamu.” Tanya si pria penasaran

“Kamu kaya ga tau aku aja sih wonu, aku kan pandai berkata-kata hehe.” Jawab sang gadis terkekeh menyombongkan diri

“Iya-iya aku tau siapa kamu, liana si gadis pintar dan cerdas itu bukan?” Tanya wonu ikut terkekeh saat liana mengangguk membenarkan katanya

“Aku emang sengaja kirim e-mail ke dia pas kemarin, eh ga ada sejam dia langsung balas e-mail aku. Katanya dia tertarik buat kerjasama sama aku dan kamu tau, dia juga menyelipkan nomor hpnya. Kalau aku setuju, aku disuruh hubungi nomornya. Katanya biar aku mudah menghubungi dia buat ngomongin kerjasama selanjutnya, tanpa harus kirim e-mail lagi.” Jawab liana menunjukkan e-mail yang dimaksud

“Kamu emang pintar li, aku bangga deh sama kamu.” Jawab wonu terkekeh membaca isi e-mail yang dikirimkan gadis didepannya ini

“Pas aku mulai hubungin dia lewat chat-pun, kami mudah akrab loh. Kamu mau liat ga isi pesan kami?" Ucap liana sambil menunjukkan isi percakapan antara liana dengan orang yang ingin bekerja sama dengan liana

“Iya-iya aku percaya kalau kamu bakal berhasil.” Jawab wonu menepuk-nepuk lembut kepala liana

“Hehe...” Tawa cantik liana membuat wonu ikut menarik sudut bibirnya

“Terus kapan kalian akan bertemu?” Tanya wonu menatap liana

“Besok aku bakal ketemu sama dia di kafe ini juga. Kaya yang tadi kamu baca, bahkan dia juga udah sedikit cerita ke aku kenapa dia pengen banget aku bisa kerjasama sama dia. Makanya dia pengen ketemu aku secepatnya.” Ucap liana kembali tersenyum manis

“Aku yakin kamu bakal berhasil, tapi sebagai formalitas aku ucapin semoga kamu berhasil." Ucap wonu menatap liana hangat

"Ululu... lucu banget sih won, baiklah terimakasih wonu-ku." Ucap liana tersenyum tulus

"Aku bahagia kalau liat kamu bahagia." Ucap wonu dalam hati

"Sama-sama li, besok mau aku temani?” Tanya wonu balas tersenyum

"Tidak usah wonu, nanti malah jadi berantakan kalau ada kamu.” Jawab liana menolak

“Baiklah, tapi kamu udah yakin dia ga akan kenal kamu?” Tanya wonu memastikan

“Heyy aku udah susah payah gini, jadi aku yakin dia ga bakal kenal aku. Kami juga kan baru bertemu lagi besok.” Jawab percaya diri liana

“Aku...” Ucap wonu sedikit ragu

“Kamu ga usah ragu wonu, kamu ngedukung aku kan? Percaya sama aku, aku ga akan ngelewatin batas. Karena aku juga masih punya hati.” Ucap liana menggenggam tangan wonu

“Baiklah aku percaya sama kamu, maaf karena usulan bodohku dulu kamu jadi begini.” Ucap wonu berusaha tersenyum menatap liana

“Aku ga masalah kalau kamu lewatin batas, aku emang bodoh udah izinin kamu kaya gini. Asal kamu tau, yang aku takutin kalau kamu kembali ke dia. Aku khawatir akan itu, bukan yang lain.” Ucap wonu dalam hati

“Udah yu kita jalan-jalan, aku udah selesai nih cerita semuanya ke kamu. Karena kamu ga akan pernah nolak dan sibuk kalau aku ya minta, jadi temani aku mencari baju buat besok ketemu dia. Aku bakal traktir kamu deh..” Ucap liana menarik tangan wonu

“Percaya diri banget ya kamu, Walaupun emang itu benar adanya.” Ucap wonu mencubit gemas pipi liana

“Yakin dong, mau aku bongkar waktu aku digodain pria mabuk, kamu tiba-tiba langsung muncul entah darimana. Padahal waktu itu, kamu kan lagi rapat penting. Aku juga ga ada hubungin kamu, karena aku bisa ngelawan dia kalau kamu lupa.” Ucap liana terkekeh mengingat kejadian itu

“Aish....udah ayo jalan cepat. Nanti keburu makin malem, kita kan juga mau ada makan malam sama mami dan papi.” Ucap wonu merangkul liana

“Alasanan saja.. Padahal kan masih sore.” Ucap liana melirik wonu kesal

“Udah ga usah gitu mukanya..” Ucap wonu menoel hidung liana, membuat liana tersenyum dan wonu tentunya membalas senyum liana yang membuat wonu jatuh kedalam pesona liana

“Aku tau apa yang kamu takuti, aku usahakan untuk tidak melibatkan perasaan...” Ucap liana dalam hati

Setelahnya mereka meninggalkan kafe untuk berkeliling seharian sebelum semuanya dimulai.

"Author pov end"

.
.
.
.
.

TBC
Lanjut atau engga???

Gimana sama ceritanya???

Ada pesan yang ingin disampaikan???

Maaf jika typo bertebaran...
Jangan lupa untuk vote and komen biar authornya semangat ngelanjutin ceritanya...

RuMiTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang