"Author pov"
Pagi ini keluarga shua sudah rapih, karena mereka akan kembali ke rumah.
"Kita mau sarapan dengan masakan mama, memesan lalu diantar, atau kita yang mencari?" Tanya jena setelah semua anggota keluarganya berkumpul di ruang keluarga
"Kita pesan saja, kamu tidak perlu masak. Aku dan anak-anak tidak ingin kamu lelah." Ucap shua menatap jena membuat jena tersenyum
"Jangan mesen pah, kita sarapan diluar aja. Kata google lestoran yang ada didalam hotel mereka itu enak-enak tau pah." Ucap jidan membuka suara
"Boleh tuh pah kita coba." Sambung rendi
"Papa sih ikut saja, bagaimana dengan mama dan abang yoyo?" Ucap shua membuat kedua anaknya menatap jena dan yoyo memohon
"Tumben banget anak mama kompak kaya gini? Ada sesuatu kah?" Ucap jena tersenyum
"Ehehe, engga ada kok mah. Hanya ingin, kan mumpung masih disini." Ucap jidan beralasan
"Baiklah, mama ikut aja sayang." Ucap jena membuat jidan tersenyum senang
"Kalau abang gimana?" Tanya jidan menatap yoyo
"Hmmm.. ikut aja, kalau menolak pun percuma." Ucap yoyo pasrah
"Yes!, ayo kita berangkat sekarang pah, mah." Ucap jidan berdiri diikut dengan rendi
"Dasar bocah gengsian." Ucap yoyo dalam hati
Selesai berdiskusi, shua langsung membawa keluarganya menggunakan mobil ke lestoran yang ada didalam hotel yang dimaksud oleh jidan.
"Padahal jalan saja bisa loh pah" Ucap yoyo harus kembali turun dari mobil, padahal ia baru 5 menit didalam mobil
"Panas nak, kasian mama kamu." Ucap shua membuka pintu mobil tempat jena duduk
"So sweet banget sih papa." Goda rendi membuat jena tersenyum
"Terimakasih mas." Ucap jena dibalas anggukan oleh shua
"Hanya akting jen, jangan salah paham." Ucap jena dalam hati
"Kalian cari tempat duduk, papa yang akan mengantri dan memesan." Ucap shua dibalas anggukan oleh istri dan anaknya
"Mah..." Panggil yoyo saat sudah duduk
"Kenapa nak? Ada yang kamu pikirkan?" Tanya jena lembut
"Tak bisakah keberangkatan mama ke L.A. diundur?" Tanya yoyo hati-hati
"Maafkan mama sayang, tapi mama janji akan segera pulang jika sudah beres." Ucap jena berusaha tersenyum
"Baiklah, yoyo harap mama tak akan lama." Ucap yoyo tersenyum
"Mama jangan lupa jaga kesehatan disana ya." Ucap jidan memegang tangan jena
"Mama harus sering-sering kabarin rendi dan abang." Sambung rendi
"Iya anak-anaknya mama, kalian juga disini harus jaga kesehatan, jangan nakal, jangan jajan sembarangan, harus saling menjaga, dan yang terpenting kalian harus nerima mba liana karena mba liana yang akan menggantikan mama untuk merawat kalian." Ucap panjang lebar jena menatap ketiga putranya
"Iya mah, jidan akan berusaha untuk nerima mba liana." Ucap jidan membuat jena tersenyum
"Rendi juga mah, rendi akan usahain itu." Jawab rendi karena ia ditatap oleh jena
"I will try mah." Sambung yoyo
"Pinternya anak mama, mama seneng dengernya kalau gitu." Ucap jena mengelus kepala anaknya satu persatu
KAMU SEDANG MEMBACA
RuMiT
DiversosKisah tentang seorang gadis yang ingin membalaskan perbuatan mantan kakak angkat yang sangat ia sayangi dahulu dengan tulus. Sengaja sinopsisnya sedikit biar penasaran.... . . . Hai ini adalah ceritaku, dukungan dari kalian sangat membantu ku. Caran...