Bagian Tiga

235 27 18
                                    

Hai...Hello....👋👋👋

Author hadir lagi nih bawa part baru...

Ada yang bisa nebak, gimana karakter liana dan jena???

Langsung aja dibaca ya,

Semoga dapat menghibur,,,

Bye...bye.....

.
.
.
.




"Author pov"

Pagi ini, dirumah shua cukup ramai akibat anaknya tidak melihat kehadiran sang mama yang tidak seperti biasanya keluar rumah pagi-pagi begini.

“Papa..” Panggil rendi saat semuanya sudah duduk rapih di meja makan

“Kenapa ren?” Tanya shua menatap anaknya

“Mama kemana pah? Ga biasanya mama keluar sepagi ini.” Ucap rendi sambil mengambil nasi dan lauk yang sudah disiapkan jena sebelum pergi

“Pagi gimana? Liat udah jam 9 rendi. Inget sekarang hari jumat, kita masuk jam 11 siang.” Ucap jidan mutar bola matanya malas

“Eh iya rendi lupa, tapi papa belum jawab pertanyaan rendi yang tadi.” Ucap rendi kembali mentapa shua

“Mama ada urusan yang harus ia selesaikan segera nak, jadi mama ga bisa buat makan bersama sama kita. “ Ucap shua menatap sang anak

“Urusan apa pah?” Tanya yoyo ikut bertanya

“Katanya ingin bertemu seseorang, kalian juga bakal tau nanti kok. Udah kita sekarang sarapan dulu, nanti masakan mama keburu dingin.” Ucap shua mendapat anggukan patuh dari ketiga anaknya

“Jidan yang mimpin doa ya.” Ucap jidan dibalas anggukan oleh shua

.

Di kafe....

“Selamat pagi nyonya, maafkan saya baru sampai. Dalam perjalanan menuju kesini tadi cukup padat.” Ucap seorang gadis yang menghampiri perempuan yang tadi ia panggil nyonya

“Pagi juga, tidak usah panggil aku nyonya, kamu terlalu berlebihan panggil kakak saja. Kamu juga tidak telat kok, aku yang datangnya ke cepetan hehe.” Ucap perempuan tersebut

“Maaf nyo.., eh maaf kak aku ga bermaksud.” Ucap si gadis merasa bersalah

“Santai aja sama aku, sini kamu duduk.” Ucap perempuan mempersilakan si gadis duduk

“Sebelum itu, izinkan saya perkenalkan diri dahulu kak. Perkenalkan saya Liana Darwin Moloban, umur saya 28 tahun. Kakak bisa panggil saya liana.” Ucap liana sopan

“Kamu sangat sopan dan baik, kamu udah kenal nama ku kan. Aku Jena Silvia Rimario, umurku 37 tahun. Jadi pas kamu kalau panggil aku kakak.” Ucap jena tersenyum hangat

“Aku kayanya ga salah pilih orang, liana orang yang baik, sopan, dan sepertinya ia gadis yang polos.” Ucap jena dalam hati

“Terimakasih kak, saya izin duduk ya kak.” Ucap liana tersenyum ramah

“Silakan duduk li, aku kan sudah mengizinkan kamu tadi hehe...” Ucap jena terkekeh

“Baik kak, hehe...” Ucap liana canggung

“Kita mulai aja ke inti pembicaraannya, bagaimana?” Tanya jena setelah liana duduk dihadapannya

“Boleh kak, saya juga udah siap.” Ucap liana menyiapkan buku dan pulpen

“Oke deh, sebelum aku menjelaskan lebih lanjut. Aku bakal kasih surat kontrak yang bakal kamu tandatangani kalau kamu setuju.” Ucap jena menyerahkan surat kontraknya kepada liana

RuMiTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang