7. Doni sangat polos hari ini

23 5 0
                                    

Malam hari setelah keberangkatan sang bunda Arka berpamitan kepada Alena untuk ke rumah Atuy membuat tugas kerja kelompok awalnya Alena menolak tetapi akhirnya Alena mengiyakan.

Arka turun dengan membawa tas yang berisi buku dan beberapa alat untuk tugasnya itu.

Dengan perlahan ia menuruni anak tangga yang lumayan lebar dan panjang. Arka melihat sang ayah yang tertidur dengan laptop yang masih menyala Arka bergegas untuk menutup laptop itu dan membangunkan Johny.

Niat Arka terpecahkan saat mencium jas Johny seperti wewangian perempuan apakah kecurigaan Arka benar selama ini? Bahwa sang ayah lah yang telah merusak rumah tangga keluarga kecil mereka.

Arka ingin saja pergi tanpa berpamitan tetapi beliau juga ayah Arka, ayah yang telah membuatnya ada disini yang membesarkannya hingga saat ini. Arka mengambil selimut untuk menutupi badan kekar sang ayah.

"Ayah Arka pamit dulu ya besok Arka pulang dan... Ayah jangan sakiti Alena ya kasihan ayah" ucap Arka lirih.

Arka pergi dan menutup pintu utamanya dengan pelan.

Johny mendengar.

Johny mendengar apa yang diucapkan sang anak itu,hati Johny terasa tercabik-cabik sesaat Johny menanyakan dirinya sendiri Johny belum pernah mengajarkan Arka seperti itu dengan menjadi anak sekaligus Abang yang menurutnya sempurna.

___

Rumah Atuy yang sederhana membuat Arka tersenyum sebab Arka ingin sekali hidup seperti dulu sebelum ada Alena, sederhana dan berbahagia selalu tanpa ada gangguan orang luar.

Berjalan menyusuri halaman Atuy yang banyak sekali tumbuhan herbal dan bunga-bunga yang mekar nan indah.

"Atuy assalamualaikum" Arka mengetok pintu kayu jati rumah milik Atuy.

"Atuyyy" sahut Doni tiba-tiba yang datang dibelakang Arka.

"Kaget Don" jawab Arka.

"Ulululu hehe" cengir Doni.

"Atuyyyyyy"

"Tuy"

"Tuyyyyyy"

Doni berteriak dari luar dan berupaya menggedor-gedor pintu rumah Atuy tak ada jawaban malah membuat tangan Atuy kesakitan dan merah akibat ulahnya sendiri.

"Apaan sih lu Don berisik" jawab Arka.

"Lagian si kutu kampret ga denger anjim"

"Apaan?" Tanya Atuy tiba-tiba dengan wajah bantalnya.

"Watados banget lu anjir" Arka mendorong kecil bahu Atuy dan masuk kedalam tanpa izin Atuy dulu.
Tak masalah bagi Atuy toh mereka sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

"Kalean kenapa Dateng?" Tanya Atuy.

"Kita kan ada tugas bambang gimana sih elo" sengit Doni.

"Eh iya ya"cengir Atuy.

"Yaudah lu udah makan belum" sambung Atuy.

"Udah" jawab Doni.

"Belum" jawab Arka.

"Padahal dirumah Lo banyak makanan deh ka"

"Iya nih rumah lu kan gede holkay juga"

"Gapapa" jawab singkat Arka.

"Ibuuuuuuuuuu Arka belom makan nih" teriak Atuy.

"Paan sih lu tuy malu gue"

"Halah biasanya lo yang malu-maluin!"

"Ahahaha skakmat gak tuh" sahut Doni.

"Loh ada Arka halo Arka apa kabar sayang?" Tanya Lisa ibu Atuy.

"Alhamdulillah baik Tante"

"Lah saya gak ditanyain te?" Sahut Doni.

"Loh Doni juga ada nih gimana kabar mu Don?"

"Kabar tak baik Tante"

"Apanya yang tak baik?"

"Uang saya menipis Tan jadi itu sangat tak baik"

"Bisa aja kamu" jawab Lisa.

"Eh iya tadi Atuy bilang kalau Arka belum makan ya?" Arka hanya mengangguk.

"Makan disini ya Tante buatin makanan yang enak buat kamu" sambung Lisa.

"Lah Atuy nya gimana Bu?" Atuy tak terima pasalnya hanya Arka yang ia masakan.

"Aduaduh anak bontot lagi ngambek anak bontot lagi ngambek" Doni menyanyikan lagu untuk Atuy yang sedang cemburu itu.

"Ahahah iya ibu bikinin buat kalian ber tiga ditunggu dibawah ya"

"Baiqqq" jawab antusias mereka bertiga.

***

Arka telah menyelesaikan pekerjaan sekolah yang susah itu Arka melihat jam yang menunjukkan pukul 2 pagi. Arka berniat pulang tapi tak diizinkan Lisa dan Atuy dan mereka bertiga akhirnya menginap dirumah Atuy.

"Eh ka, kabarin gih Alena" saran Doni.

"Udah gue telfon dan katanya gapapa" jawab Arka.

"Gue heran deh sama kalian, kok gue lihatnya ga sebagai adik kakak tambah kayak orang pacaran" Atuy membuat Arka terdiam.

"Maksud Lo tuy?" Tanya Doni.

"Iya gue tau kok tuy, gue gini sama Alena beneran tulus sayang banget sama Alena ade gue. Sayang gue gak bisa terbilangkan" terang Arka.

"Enak ya punya adek?gue pingin soalnya" tanya absurd Doni.

"Enak kok tapi tanggung jawab lo gede Don" jawab Arka.

"Nah betul nih pak dosen s3 keAbangan" sahut Atuy.

"Eh Don lu mau kan punya Ade?" Sambung Atuy.

"Iya kenapa"

"Ya elu bikin aja kok repot" Atuy memberi saran yang membangokan.

"Gue mau punya Ade bukan anak cuk" Doni melempar bantal ke wajah Atuy.

"Ya gapapa elu bilang mau punya Ade kan? Yah entar cewek lu bilang anak elu nya bilang Ade impas kan?" Arka menambah kemarahan Doni yang mendarah daging.

"TOLOL KALIAN AU AH TIDUR AJA GUE BAY"

Arka dan Atuy sengaja membuat Doni marah dan segera tidur agar tak ada pertanyaan-pertanyaan membangokan yang keluar dari mulut Doni.

---



4U [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang