18. comeback

12 5 0
                                    

|Hai? Maaf ya baru update|
|Karena aku lagi sibuk banget 1 Minggu lalu|
|Untuk perminta maaf ku aku akan up 2x ya|
|Ya ampun,hampir lupa alur ceritanya wkwk|
|Masih setia gak nih? Huhuuu|
|Tungguin ya...bakal ada sinopsis di part ini untuk part 20|

Happy reading
.
.
.

Kembali ke rumah besar yang selama ini mereka tempati selepas Alena koma dan beberapa hari di rumah sakit terlihat rumah yang sangat sepi dan seperti tak berpenghuni. Barang-barang bawaan Arka untuk Alena pun ia gotong hingga masuk kedalam rumah begitu pun dengan Alena yang didorong oleh bi Darmi menggunakan kursi roda.

Akhirnya Alena bisa kembali ke rumah ini,ia berfikir mungkin saja selepas kejadian itu ia tak akan kembali ke rumah ini. Arka mencoba mendekati Alena yang terlihat bengong saat ia ajak bicara.

"Lena kenapa?" Tanya Arka sejajar dengan posisi Alena.

Senyum tipis itu terukir begitu manis dihadapan sang Abang "gapapa bunda belum Dateng ya bang?"

"Belum masih belum satu bulan sabar ya"

"Jangan kasih tahu bunda ya bang kalau Alena habis koma"

"Sebelum kamu ngomong gini Abang juga udah ngerti"

"Ke kamar ya?" Sambung Arka dan diangguki oleh Alena.

Bi Darmi yang pergi ke dapur untuk memasak makanan kesukaan Arka dan Alena, Arka yang menggendong Alena untuk pergi ke kamar atas. Tak ada lift hanya ada tangga besar untuk menuju kamar mereka.

Kamar terbuka dengan lebar dengan cepat Arka menurunkan Alena di ranjang berwarna liliac. Pintu balkon Arka buka supaya ada udara yang masuk di kamar Alena yang sangat sesak ini. Tak cuma itu ia berbenah mulai dari merapihkan buku-buku yang berserakan dan menyapu lantai yang sangat banyak debu itu dengan cepat dan telaten tak sampai 15 menit Arka sudah menyelesaikan kamar besar itu.

"Abang makasih ya" ucap Alena tulus.

Arka menoleh,"apaansih udah tugas Abang kali"

"Alena... Jangan sakit lagi ya? Abang sayang banget sama Alena kalau gak ada Alena Abang kesepian" ucap Arka seraya mengelus rambut Alena.

"Alena ga janji ya bang, umur gak ada yang tahu"

"Kok gitu ngomong nya...kita berjuang bareng ya buat satu sama lain" jawab Arka purau.

"Abang kan abangnya Alena pasti kuat sedangkan Alena sendiri kuat karena ada Abang kalau enggak?"

Terdiam, mereka terdiam dan tak ada siapa lagi yang mengangkat suara tetapi Arka teringat satu hal ia segera menanyakannya pada Alena.

"Alena kok bisa jatuh dari tangga? Siapa yang bikin Alena jatuh?"

Jleg

Alena bingung menjawab seperti apa jika ia berbohong Arka pasti marah jika kebenaran itu akan terungkap waktu demi waktu dan jika ia jujur maka akan kacau hari ini juga, Alena sangat bingung.

Semua memori waktu itu masih terkumpul dalam benak Alena ia ingin saja berteriak dan mengatakan semua pada Arka saat ini tapi ia tak mau sebab ia saja belum siap dengan kenyataan saat ini apalagi Arka.

4U [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang