"Eksistensi mereka sama sekali tidak diketahui di Korea. Tahun lalu, hanya sebanyak 46% tiket terjual untuk konser perdana mereka di Seoul. Sedangkan konser di luar Korea, tiket mereka habis terjual di menit ke dua."
Pria paruh baya itu masih mengetukkan jarinya pada meja marmer hitam yang telah dipakainya selama bertahun-tahun.
"Bukankah mereka sudah mendapatkan kemenangan pertama di acara musik tahun ini?"
"Ne, sajangnim (CEO). Semua itu berkat penjualan album yang terus meningkat setiap kali melakukan comeback. Lagu utama mereka paling tinggi ada di peringkat 102 tangga lagu WaterMelon."
"Agensinya?"
"Highworld Entertainment merupakan salah satu anak perusahaan dari hasil akuisisi kita dengan BackUp Entertainmnet. Harusnya tidak ada masalah sama sekali."
"Orangnya?"
Seseorang yang sedari tadi berdiri di depan pria paruh baya itu memberikan lembaran berikutnya pada meja marmer hitam itu. Pada lembaran itu, berisi sebuah curriculum vitae seseorang.
"Kim Junkyu. Dia merupakan anggota paling terkenal dan disebut fans sebagai salah satu 'otak' BLUE bersama dengan anggota asing, karena telah menciptakan lagu untuk grup. Lagu yang ada di peringkat 102 itu ciptaannya."
"Skandalnya?"
"Kencan."
"Dengan siapa?"
"Aktor Haruto."
Pria yang disebut sebagai CEO itu berdiri menatap pria di depannya dengan tatapan yang agak terkejut. Hatinya merasa tidak nyaman ketika sekretarisnya menyebutkan nama itu. Begitu kewarasan menguasi dirinya, dia kembali duduk. Mencoba menenangkan diri.
"Reputasinya sejak menjadi aktor cilik tidak pernah melesat turun. Saat ini, dia termasuk jajaran aktor dengan bayaran mahal. Setiap artikel yang memuat tentangnya pasti akan menjadi headline dan pembicaraan selama berhari-hari."
"Kau yakin dengan itu? Memasangkan berita kencan palsu pada mereka?"
Sekretarisnya mengangguk. "100%. Hal ini akan menyita perhatian publik lebih lama. Apalagi pasangannya merupakan seseorang yang sama sekali tidak diketahui. Penggemar internasional mungkin akan bereaksi dengan tagar yang membuat publik akan mencari tahu mengenai BLUE. Itu lebih baik daripada memasangkan Haruto dengan orang lain yang sama terkenalnya."
Pria itu memberikan lembaran lain pada CEO. Lembaran yang berisi mengenai agensi Highworld Entertainment dan juga BLUE.
"Mereka bertahan dengan penjualan album yang fantastis. Penggemar mereka begitu loyal, open minded, serta lebih menghargai privasi seseorang. Jadi, skandal kencan tidak akan berdampak buruk pada aktivitas grup dan agensi."
Pria paruh baya itu masih memusatkan atensinya pada kertas-kertas penuh tinta yang dipegangnya.
"Penjualan album BLUE termasuk ke dalam tiga besar penjualan album K-Pop terbesar setiap tahunnya."
Si CEO masih mengetukkan jarinya sambil melihat-lihat portofolio yang dibawa oleh sekretarisnya.
"Baiklah. Luncurkan beritanya." Ucapnya sambil mengembalikan lembaran itu pada lembaran pertama. "Jika berita palsu ini sama sekali tidak bisa menutupi apa yang sedang terjadi, khawatirkan jabatanmu, Kang biseo (Sekretaris Kang)."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREEN [Harukyu]
FanfictionWatanabe Haruto, salah seorang aktor senior yang terpaksa mengikuti keinginan agensi untuk menutupi skandal yang tengah terjadi. Hingga dia tidak menyangka bahwa hal tersebut melibatkan seorang idol yang sama sekali tidak dia kenal. Dengan adanya hu...