"Junghwan-ah, kenapa kau tertawa sendiri?"
Jihoon dan Junkyu memandangi Junghwan yang tertawa sampai berguling-guling. Si Paling Muda itu bangun sambil menyeka air mata yang keluar karena dirinya terlalu menikmati tawa. Ada bagian lucu yang membuatnya tidak tahan. Maknae itu mendekati ke arah dua anggota tertua dan menyerahkan ponselnya.
"Penggemar mengira kita sedang bertengkar."
Junghwan berucap sambil terus tertawa. Dia kembali jatuh ke tanah dan mulai berguling. Ucapan itu direspon keduanya dengan hal yang sama. Jihoon dan Junkyu ikut tertawa setelah menyelesaikan membaca cuitan milik penggemar.
"Oh, astaga." Dia kembali menyeka air matanya yang keluar karena tertawa. "Lagipula aku memang tidak memilih banyak ikut di kegiatan individu karena aku harus belajar. Aku ini masih seorang siswa."
"Tapi waktu itu kau benar-benar kesal kan?" Jihoon bertanya sambil kembali tertawa di akhir pertanyaannya.
"Memangnya siapa yang tidak kesal jika digoda seperti itu? Waktu itu aku sungguh tidak tahan karena harus buang air, tetapi acara radio masih harus berjalan tiga puluh menit lagi. Aku tidak bisa memotong acara dan Junkyu hyung yang di sebelahku malah tertawa melihat penderitaanku."
Ketiganya kembali tertawa mengingat kembali peristiwa itu. Jihoon kembali melihat-lihat spekulasi penggemar mengenai hal itu melalui ponsel Junghwan yang masih dia pegang.
"Mereka berspekulasi karena setelah Junkyu menggodamu, kau sama sekali tidak bereaksi. Bahkan kau malah memalingkan muka dan memutar bola matamu. Sebentar, ini sangat lucu. Ada yang sampai membuat teori dengan thread yang sangat panjang mengenai kalian berdua."
Junghwan dan Junkyu langsung jatuh ke tanah ketika Jihoon membacakan utas panjang mengenai sikap Junghwan terhadap Junkyu. "Mereka benar-benar membuat ini seolah-olah perkelahian yang besar. Padahal ini hanya aku yang sedang berjuang untuk menahan. Bagaimana bisa aku tersenyum saat harus seperti itu?"
"Pasti sangat tidak nyaman harus menahannya selama itu."
"Benar! Yang paling menyedihkan adalah setelah itu, keinginanku untuk buang air sungguh hilang." Lagi-lagi, mereka dipenuhi dengan tawa. "Bayangkan saja!"
"Walaupun terkadang spekulasi ini salah besar. Tapi aku senang. Penggemar benar-benar memperhatikan kita dan menginginkan kita untuk bahagia."
"Kau benar, tapi aku rasa penggemar akan tertawa besar setelah mengetahui selama ini mereka menjadi badut."
Gelak tawa mereka diinterupsi oleh kedatangan Jeongwoo dan Asahi yang baru saja selesai make up. Ya, hari ini mereka akan melakukan shooting untuk sebuah variety show.
"Kenapa kalian tertawa seperti itu? Aku melewatkan apa?"
Begitu Jeongwoo masuk, mata Junkyu tertuju padanya. Dia kembali mengingat kata-kata Yoshi pada Haruto tempo hari. Jujur saja, dia cukup penasaran dengan hubungan keduanya yang tampak seperti kurang baik. Terlebih lagi, reaksi Haruto tampak tidak menyenangkan. Mengetahui mereka saling kenal saja adalah sesuatu yang mengejutkan. Apalagi kalau tahu mereka punya hubungan dekat. Kalau dipikir-pikir, Jeongwoo adalah sosok yang cukup misterius di kelompoknya. Semua orang tahu dia cukup tertutup, jadi dia cukup sungkan untuk bertanya mengenai hubungannya dengan Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREEN [Harukyu]
FanfictionWatanabe Haruto, salah seorang aktor senior yang terpaksa mengikuti keinginan agensi untuk menutupi skandal yang tengah terjadi. Hingga dia tidak menyangka bahwa hal tersebut melibatkan seorang idol yang sama sekali tidak dia kenal. Dengan adanya hu...