Lelaki bermarga Kim itu memandang sosok di depannya dengan kesal. Bibirnya mengerucut dengan dahi yang berkerut, disertai dengan kedua tangan yang menyilang di depan dada. Dia melihat ke arah lelaki jangkung yang terlihat memakai setelan jas dengan sangat rapi itu malah mengganggu waktu bicaranya dengan lelaki yang dia sukai. Beberapa detik dia habiskan dengan menatap penampilan Haruto yang bisa dibilang terlihat expensive. Apalagi dengan makeup tipis dan rambut blonde yang diatur sebaik rupa sehingga menampilkan dahinya. Kaki yang jenjang itu pun terbalut dengan sempurna, bahkan sepatu yang dipakainya bernilai ratusan juta. Junkyu kembali pada kesadarannya untuk tidak menunjukkan bahwa dia tertarik melihat Haruto saat ini.
"Sudah kubilang kan jangan dekat-dekat dengan Jang Eunho. Padahal aku mau menyapa pacarku. Malah aku melihat dia dengan lelaki lain."
Junkyu memutar bola matanya. "Urusi saja urusanmu sendiri. Jangan tertarik pada urusan orang lain."
Mengabaikan lelaki dengan penampilan mencolok itu, Junkyu segera pergi untuk kembali ke ruang latihan mengingat waktunya tidak banyak. Namun, Haruto menarik lengan Junkyu sehingga lelaki itu sedikit tertarik mendekat ke badan jangkung itu. Junkyu harus menahan napas begitu dia merasakan Haruto mendekat pada telinganya.
"Aku memang tidak tertarik dengan urusanmu. Tapi, aku tertarik denganmu."
Spontan, Junkyu mendorong Haruto.
"Kau bicara apa!"
Mendengar itu membuat tubuh Junkyu tiba-tiba terasa panas. Padahal, pendingin ruangan di dalam masih berfungsi dengan baik. Sedangkan Haruto hanya tertawa renyah melihat reaksi Junkyu. Dia tersenyum, berjalan ke depan Junkyu, lalu menarik turun beanie yang dikenakannya sampai menutupi hidungnya. Haruto kembali tertawa begitu mendengar teriakan Junkyu.
"Ya sudah kalau mau bersiap untuk pemotretan. Aku juga ada filming untuk iklan jam tangan."
Baru saja membenarkan beanie-nya, Junkyu menerima sebuah cubitan di kedua pipinya. "Sampai jumpa, ikan kembung!"
Kepergian Haruto dengan tawa renyah itu dibarengi dengan dengusan kesal Junkyu. Dia masih tidak mengerti dengan Haruto yang tiba-tiba saja muncul di mana-mana. Padahal lelaki itu sudah kembali sibuk dengan aktivitasnya, tapi tetap saja bisa meluangkan waktu untuk mengganggunya.
-
"Sugohaesseoyo! (Kerja bagus!)"
Semuanya membungkuk ke arah satu sama lain. Tidak terkecuali para anggota BLUE yang terus menggerakan badannya untuk memberikan bentuk hormat kepada semua orang yang telah bekerja keras. Beberapa orang mulai membereskan peralatan yang mereka gunakan setelah menyelesaikan pekerjaan mereka. Para anggota BLUE pun kembali ke ruangan masing-masing sambil menggumam senang karena melihat preview pemotretan yang memuaskan. Kembali dengan konsep musim panas, anggota BLUE masih dibalut dengan seragam tennis berwarna putih dengan elemen warna merah, biru dan kuning. Bahkan ketika menyusuri lorong, mereka tetap membungkuk ketika ada staf yang lewat.
"Kupikir Haruto belum menyadarinya saja. Semua orang tahu jika membicarakan siapa yang diuntungkan dan siapa yang tidak. Itu seperti komensalisme."
"Tapi BackUp tidak bisa selamanya menggunakan anak itu. Bahkan, dia sama sekali tidak membantu banyak hari ini. Walaupun lagu mereka naik, mereka tahu karena itu lagu grup pacar Haruto."
Junkyu hanya terdiam ketika mendengar kata-kata itu keluar dari mulut staf yang secara tidak sengaja menyadari pertemuan mereka di lorong. Tiga staf itu tampak sama terkejutnya dengan mereka. Namun, mereka tetap membungkuk kepada satu sama lain dan segera menghindar dari grup lelaki yang tengah memeluk popularitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREEN [Harukyu]
FanfictionWatanabe Haruto, salah seorang aktor senior yang terpaksa mengikuti keinginan agensi untuk menutupi skandal yang tengah terjadi. Hingga dia tidak menyangka bahwa hal tersebut melibatkan seorang idol yang sama sekali tidak dia kenal. Dengan adanya hu...