"Well done! Gerakan kalian semakin membaik. Aku yakin kalian bisa menyukseskan comeback kali ini. BLUE fighting!"
Semua anggota BLUE membungkuk ke pada pelatih yang dipercaya untuk menciptakan serta mengajari koreografi untuk lagu utama di comeback kali ini. Beberapa langsung merebahkan diri di lantai, sementara yang lain duduk sambil menghabiskan isi botol minum mereka dan mengusap badan dengan handuk.
"Masih ada beberapa belas hari untuk kita bekerja lebih keras. Tapi jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan." Jihoon berujar sambil mengambil botol air miliknya.
Semuanya hanya mengangguk, masih mencoba melepaskan otot-otot lelah mereka sebelum pulang ke asrama dan membersihkan diri. Tidak lama setelahnya, Jeongwoo yang sedang berbaring di lantai duduk dan mengambil ponselnya dengan antusias. Lelaki itu menempelkan ponsel ke telinga kanannya sambil berdiri dan berlari menuju luar ruangan. Kedengarannya, Jeongwoo menerima panggilan dari Haruto. Refleks, Jihoon menatap ke arah Asahi. Mereka bertukar pandangan, lalu matanya beralih menuju Junkyu yang tiba-tiba mengecek ponselnya.
-
Setelah merasa badan mereka cukup dingin, semua orang memutuskan untuk pulang. Seperti biasa, Jihoon menjadi orang terakhir yang keluar dari ruang latihan karena dia memegang kunci ruangan sebelum akhirnya memberikannya kepada manager. Dia melihat Junkyu yang menemaninya, seperti biasanya. Seperti memahami perasaan sahabatnya, dia segera merangkul Junkyu.
"Mau makan ramyeon?"
"Tapi kita belum mandi."
"Ya mandi dulu, setelah itu kita keluar berdua saja. Sudah lama kita tidak berbicara. Kau tahu lah, bestie time!"
Junkyu mengangguk oleh ajakan Jihoon dan keduanya melakukan persis apa yang dikatakan Jihoon. Setelah sampai asrama, mereka mandi dan pergi ke kedai yang menjual ramyeon tidak jauh dari asrama. Setelah memasuki kedai yang didirikan dengan tenda itu, keduanya mulai memesan makanan yang ingin mereka santap. Di sela-sela menunggu makanan matang, Jihoon mulai memancing Junkyu untuk bercerita. Walaupun dia melakukan taruhan dengan Asahi, tetap saja Junkyu adalah sahabatnya dan dia rasa dia perlu menghiburnya.
"Kau suka dengan Haruto?"
Junkyu terlonjak mendengar pertanyaan Jihoon. Benar-benar langsung tembak tanpa aba-aba apapun. "Kau gila?"
"Kalau begitu, kau cemburu ya melihat kedekatan Haruto dan Jeongwoo?"
Junkyu semakin tidak kuasa mendengar pertanyaan Jihoon. Dia hanya memutar matanya dengan malas, di mana Jihoon menganggap sebagai jawaban lain dari tidak.
"Aku masih bisa mentolerir pertanyaan pertama. Tapi yang ini, aku bahkan bisa melihat itu dari sudut mana pun."
"Apakah itu alasannya kau mengajakku makan dengan embel-embel 'bestie time'?"
Jihoon hanya tersenyum. "Kau tidak menolaknya, Kim Junkyu."
"Aku tidak tahu kau akan menjebakku?"
"Aku tidak menjebakmu? Aku hanya ingin kau sedikit meluapkan perasaanmu sedikit demi sedikit. Kau pikir aku tidak tahu apa yang sedang terjadi?"
Junkyu hanya terdiam sambil memainkan ujung tali hoodie-nya. "Aku tidak tahu perasaanku. Aku tidak suka melihat keduanya dekat."
"Tapi bukannya mereka berdua memang sudah dekat dari dulu? Aku dengar-dengar orang tuanya dulu bekerja bersama. Tapi ya sebatas itu, kau tahu sendiri Jeongwoo agak tertutup soal ini." Jihoon menompang kepalanya dengan meletakkan tangan di pipinya. "Mungkin mereka hanya teman masa kecil. Tidak lebih."
Junkyu hanya menatap ke arah Jihoon tanpa suara apapun. "Lalu Eunho sunbae bagaimana?"
"Tidak tahu. Rasanya ada lebih banyak waktu yang kuhabiskan dengan Haruto dan itu terasa menyenangkan. Ah! Astaga! Eunho sunbae!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREEN [Harukyu]
FanfictionWatanabe Haruto, salah seorang aktor senior yang terpaksa mengikuti keinginan agensi untuk menutupi skandal yang tengah terjadi. Hingga dia tidak menyangka bahwa hal tersebut melibatkan seorang idol yang sama sekali tidak dia kenal. Dengan adanya hu...