Setelah kejadian kemarin, Junkyu segera mengultimatum Haruto untuk membawanya makan. Entah karena memang terlalu lapar atau terbakar api kecemburuan—karena Jeongwoo menelpon, dia jadi bersikap sedikit 'teritorial' pada Haruto. Tapi, yang diperlakukan seperti itu alih-alih marah, malah merasa senang melihat tingkah Junkyu yang tampak berbeda dari biasanya. Setelah menghabiskan makan bersama, Haruto segera mengantar Junkyu pulang.
"Sudah sampai, ikan kembung!"
Junkyu segera memajukan bibirnya mendengar ejekan Haruto. Namun, lagi-lagi, reaksi Haruto hanyalah tawa yang terdengar begitu renyah di telinganya.
"Aku akan mencoba."
Lelaki berambut blonde itu menaikkan satu alisnya. "Apa?"
Tidak mempedulikan pertanyaa Haruto, Junkyu buru-buru bersiap untuk segera turun dari mobil "Terima kasih sudah menjemputku."
Setelah mengatakan itu, Junkyu segera pergi dan meninggalkan Haruto yang masih bertanya-tanya.
-
Sudah beberapa hari ini, Jihoon menaruh kecurigaan pada satu-satunya teman seumurannya. Ada waktu di mana Jihoon benar-benar dibuat penasaran ketika Junkyu tersipu setelah melihat layar ponselnya atau saat Junkyu tiba-tiba berteriak masih dengan setelah melihat layar ponsel. Tidak hanya di asrama, dia juga seperti itu sehabis menyelesaikan latihan mereka. Sepertinya memang ada sesuatu yang aneh terjadi pada ponsel temannya itu. Makin dekat dengan hari comeback, malah membuat Junkyu agak sedikit tidak waras.
Sama halnya dengan saat ini, beberapa kali Junkyu terlihat menahan senyumnya, membuat Jihoon mati-matian berusaha untuk tidak penasaran dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Apa ini karena ulah Jang Eunho? Atau malah 'lelaki' lainnya? Persetan dengan apapun itu, Jihoon segera mendekati Junkyu yang sedang duduk di sofa ruang tengah.
"Junkyu-ya?"
Junkyu menoleh mendengar namanya dipanggil. Namun, Jihoon yang hendak meletakkan pantatnya terdiam ketika dia menyadari televisi yang ada di depan mereka sedang menyala dan menampilkan sebuah stasiun televisi nasional yang tentu saja tidak asing baginya. Namun, yang menjadi sorotannya adalah program acara yang ditonton Junkyu.
"Sejak kapan kau menonton 'Heavier Side'?"
Agak curiga mendapati Junkyu menonton drama picisan yang cukup naik daun khususnya di kalangan ibu-ibu.
"Aku tidak menontonnya."
Tidak lama, terlihatnya post-credit dari episode drama yang ditayangkan. Itu artinya Junkyu tidak menonton drama itu, melainkan program acara setelahnya. Tidak lama, muncul acara transisi yang menampilkan iklan komersial barang-barang yang berkaitan dengan suplemen kesehatan. Setelahnya, muncul opening dari program acara yang telah ditunggunya. Jihoon tertawa remeh ketika dia mengenali opening ini.
"Ah! Jadi, kau mau menonton episode perdana Haruto di Music Tank?"
Jihoon berdiri, berteriak dan menuding Junkyu dengan kekuatan penuh. "Selama ini kau jadi agak kurang waras karena Haruto ya? Oh, astaga!"
Junkyu hanya memberikan reaksi dengan tatapan tidak peduli. Sementara Jihoon masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Jadi, Jang Eunho kalah ya?" Jihoon menggoda Junkyu sambil mencolek dagu temannya itu. Junkyu hanya memutar bola matanya agak malas. "Tidak tahu. Jang Eunho tidak jelas!"
Jihoon hanya mengangguk-angguk pura-pura mengerti. Dia teringat dengan taruhan yang dia buat dengan Asahi. Melihat keadaan yang seperti ini, membuatnya tersenyum senang. Dia memegang nama Haruto dalam pertaruhan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREEN [Harukyu]
FanfictionWatanabe Haruto, salah seorang aktor senior yang terpaksa mengikuti keinginan agensi untuk menutupi skandal yang tengah terjadi. Hingga dia tidak menyangka bahwa hal tersebut melibatkan seorang idol yang sama sekali tidak dia kenal. Dengan adanya hu...