Bagian 7 : Nostalgia

1.7K 317 29
                                    

"Baaa!"

Jeongwoo terlonjak kaget menemukan Junkyu yang tiba-tiba saja sudah ada di depannya.

"Hyung! Kau membuatku kaget! Aku baru saja akan menjemputmu. Jihoon hyung rewel."

Tawa kecil Junkyu membuat Jeongwoo memicingkan matanya, menatap Junkyu dengan curiga. Tidak biasanya dia seperti ini. Jika mendengar Jihoon rewel, biasanya dia akan semakin mengeluh. Tetapi, tertawa kecil? Sungguh tidak dapat dipercaya.

"Apa yang kau lakukan dengan sunbae yang tadi?"

Junkyu hanya menggeleng sambil menahan senyumnya. Pipinya bersemu merah. Lalu menarik Jeongwoo untuk pergi dari sana.

"Sudahlah. Ayo kembali. Nanti Jihoon marah-marah."

Jeongwoo menurut saja ketika Junkyu menariknya dengan asal. Ekspresi kontras di antara keduanya terlihat jelas dengan bagaimana Junkyu tampak hangat dengan senyuman manis, sementara Jeongwoo sibuk dengan pikirannya sendiri sambil terus menatap lift yang semakin lama terlihat semakin kecil.

~~~

Karina memijat pelipisnya dengan sedikit keras. Sedari tadi, dia hanya mondar-mandir di depan ruangan itu. Beberapa kali, dia menarik rambut panjangnya dengan asal. Tak lama, ketukan suara sepatu yang sangat dia kenal muncul di telinga kecilnya. Dia segera menoleh untuk menemukan lelaki setinggi enam kaki lebih beserta kemeja hitam dengan lengan tergulung yang dibalut rapi di dalam celana berbahan kain. Lelaki itu semakin mendekat dengan long coat yang berada di lengannya.

"Kenapa kau pakai kacamata?"

Haruto hanya mengedikkan bahunya. "Mau terlihat tampan saja."

Karina hanya mendesah pelan. Tidak heran lagi dengan tingkah adik sepupunya yang satu ini.

"Jadi, kenapa memanggilku kemari?"

"Mereka tidak mau membatalkannya. Padahal kau belum tanda tangan kontrak. Harusnya hal ini masih bisa dibicarakan."

Haruto sedikit bingung dengan kata-kata Karina. "Maksud noona?"

"Minggu lalu, TBS menghubungi kita mengenai tawaran menjadi MC Music Tank periode baru. Waktu itu, kita sudah menyetujuinya secara lisan."

"Tunggu, kau membatalkannya?"

"Tentu saja! Melihat popularitas BLUE saat ini, pasti mereka akan segera melangsungkan comeback. Jika kita setuju dengan kontraknya, kau resmi menjadi MC baru dan episode pertamamu akan dimulai dalam satu bulan. Selama BLUE promosi, kau akan terus bertemu mereka. Yang terburuk, akan ada kesempatan untuk mewawancarai mereka secara langsung."

"Lakukan saja."

Karina yang mendengar itu, segera menyingkirkan rambutnya ke balik telinga. "Kau bilang apa?"

"Lakukan saja. Tanda tangan kontrak."

"Kau ini sedang berada diperbincangan publik, tampanku!"

"Hanya tiga bulan kan? Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk menjadi MC hanya karena skandal bodoh itu." Haruto berucap sambil bersandar di sebelah pintu.

"Tapi ini televisi nasional."

"Tidak apa-apa, noona. Aku tidak akan kehilangan pekerjaanku hanya karena berkencan dengan seorang idol."

SCREEN [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang