"Kau keluar dengan siapa katamu?"
Haruto yang menenteng dua cup carriers yang berisi empat cup minuman berbeda varian, tidak sengaja melihat Hyunsuk yang sedang mengusap wajahnya kasar di depan ruang latihan. Lelaki yang lebih tua darinya itu mengambil ponsel yang ada di telinga kirinya, lalu menghela nafas, kemudian meletakkan ponsel itu ke telinga kanan. Lelaki itu mulai berbicara kembali. Radar Haruto langsung berfungsi tatkala dia mencuri dengar nama 'Junkyu' keluar dari mulut sang manajer. Berjalan dengan pelan, dia mendekati Hyunsuk dan menepuk pundaknya pelan.
"Museun irieyo? (Apa ada sesuatu (yang terjadi)?)"
Hyunsuk yang tampak terkejut segera berbalik dan langsung membungkuk sopan kepada aktor yang telah mengembangkan agensi ini.
"Ah, tidak apa-apa, Haruto baewoo-nim. Hanya masalah kecil."
Mendengar jawaban Hyunsuk, membuat Haruto terpikir oleh sesuatu.
-
"Anak nakal! Kembali ke agensi! Jangan macam-macam! Itu sudah tugasnya Hyunsuk-nim!"
"Sekali ini saja ya, Nuna?" Haruto bertanya sambil menarik tuas ke gigi empat. "Nanti aku yang akan menghubungi Yeonjoo seonsaengnim kalau aku membolos kelas akting malam ini."
"Ka—"
"Nuna, maaf aku sedang menyetir. Aku tutup, bye!"
Panggilan dimatikan secara sepihak. Sudah berapa kali dia membangkang kepada manajernya ini. Namun, dia tak pernah ambil pusing mengenai gal itu. Ya, walaupun sesekali dia merasa bersalah pada Karina karena tidak menurut. Haruto segera melajukan mobilnya cukup kencang. Walaupun sempat mengalami perdebatan yang cukup panjang dengan Hyunsuk, akhirnya Haruto berhasil mendapatkan izin untuk menjemput Junkyu. Setelah menyogoknya dengan kue, hal itu sama sekali kegagalan besar. Junkyu tetap saja tidak mau berbicara padanya. Jadi, dia pikir ini satu-satunya cara agar bisa membuat Junkyu mau bicara padanya lagi.
Tak lama, Haruto sampai di area yang alamatnya sudah dia pasang di navigasi mobilnya. Area ini sangatlah tidak asing baginya, tapi masih cukup mencurigakan untuknya. Area ini terkenal dengan sebutan "area selebriti", namun pada kenyataannya jarang sekali selebriti terlihat berkeliaran di sini. Dia tahu karena Jungwon tinggal di sini. Haruto mengemudikan mobilnya pelan, siapa tahu dia menemukan Junkyu. Hingga dia tersenyum ketika melihat lelaki yang sedang memajukan bibirnya itu terlihat keluar dari sebuah gang kecil. Namun, sepertinya dia salah jalan. Dia malah berjalan masuk menuju jalan yang berlawanan arah dengan tempat yang diberikan Hyunsuk.
Begitu dia ingin mempercepat laju mobilnya, terlihatnya sebab dari kejanggalan itu. Haruto melihat seseorang yang tampak tidak asing berdiri bersembunyi tidak jauh dari Junkyu dan mengikutinya. Refleks, dia memberhentikan mobil dan segera keluar untuk menghampiri orang tersebut. Dia sedikit mengendap-endap agar keberadaannya tidak diketahui. Dengan cepat dia segera memukul tengkuk orang itu dan membuatnya pingsan. Dia segera mengambil kamera yang dikalungkan orang itu di lehernya. Dia segera mencari preview gambar terakhir yang diambilnya. Ada foto Junkyu dan Eunho di dalam satu mobil. Tentu saja, tidak ada yang mengejutkan dari seorang Reporter Kang. Lelaki ini selalu bisa mengendus bau-bau kebohongan, termasuk fakta kencannya dengan Junkyu. Jika foto ini dirilis, Junkyu akan semakin menderita. Dia segera menghapus semua gambar Eunho dan Junkyu yang ada.
Setelah berhasil melakukannya, dia segera berlari mengikuti Junkyu yang tampaknya tahu bahwa dia diikuti. Lelaki manis itu sama sekali tidak melihat ke belakang.
"Kim Junkyu!" Haruto berusaha menghentikan Junkyu, namun lelaki itu sepertinya tidak mendengar. Mau tidak mau Haruto harus bisa berlari lebih cepat untuk menyusulnya hingga dia berhasil melaju lebih kencang dan menepuk pundak Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCREEN [Harukyu]
FanfictionWatanabe Haruto, salah seorang aktor senior yang terpaksa mengikuti keinginan agensi untuk menutupi skandal yang tengah terjadi. Hingga dia tidak menyangka bahwa hal tersebut melibatkan seorang idol yang sama sekali tidak dia kenal. Dengan adanya hu...