Chapter 2 - Good Side

760 128 43
                                    

~ Happy Reading ~

Setelah keluar dari ruang guru Rana pun langsung berjalan kembali menuju kelasnya, jaraknya cukup jauh dari ruang guru. Rana harus melewati 7 ruangan untuk sampai ke kelasnya. Koridor pun sudah mulai sepi di karenakan pelajaran akan di mulai sebentar lagi.

Rana sedikit mempercepat langkahnya menuju ke kelas. Namun baru beberapa langkah tubuhnya mendadak tersungkur ke depan.

"Aduh," Rana merintih ketika dahinya berhasil mencium lantai, gadis itu jatuh dengan posisi tengkurap.

Rana merubah posisi yang awalnya tengkurap kini menjadi duduk dengan kakinya yang selonjoran di lantai. Untung saja koridor sudah sepi, jika tidak ia pasti akan sangat malu. Mau di taruh dimana mukanya, apalagi ia jatuh dengan posisi yang sangat mengenaskan.

Gadis itu masih memegangi dahinya yang sempat terbentur lantai lumayan keras. Rana sampai memejamkan matanya, ia merasakan ada sedikit benjolan di dahinya. Dan itu lumayan sakit ketika ia menyentuhnya.

"Makanya kalo jalan itu hati-hati," suara itu membuat Rana tersentak kaget. Gadis itu otomatis mendongakkan kepalanya, matanya membulat ketika melihat siapa orang yang ada di depannya.

Mata gadis itu melirik ke bawah, tertuju pada cowok yang entah sejak kapan berjongkok dengan tangan yang sibuk mengikat tali sepatunya. Rana pun baru menyadari jika ternyata yang menyebabkan dirinya jatuh itu karena tali sepatunya yang lepas, dan ia tidak sengaja menginjaknya.

Rana merutuki kebodohannya sendiri. Refleks gadis itu menepuk dahinya lumayan keras, "aww," Rana meringis, dirinya lupa kalau dahinya sakit karena benjol. Lagi-lagi gadis itu merutuki dirinya yang kelewat bodoh.

Sedangkan cowok di depan Rana menatap gadis itu dengan tatapan bingung. Alisnya bertaut. Namun kemudian matanya menyipit ketika pandangannya tertuju pada dahi gadis itu.

"Sakit?" tanya cowok itu dengan pandangan yang masih tertuju pada dahi Rana.

Rana yang paham akan maksud cowok itu pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Rana melihat sebuah uluran tangan di depan matanya, rupanya tangan cowok itu. Tanpa berpikir panjang gadis itu menerima uluran tangan tersebut. Cowok itu membantu Rana berdiri. Kemudian Rana membersihkan roknya yang sedikit kotor karena terkena debu lantai.

Rana yang belum siap terlonjak kaget ketika merasakan tangannya di tarik oleh seseorang. Ternyata cowok itu yang menarik tangannya dan menyeret dirinya entah mau di bawa kemana.

"Kak, mau kemana?" pertanyaan itu tidak mendapat jawaban dari manusia di depannya.

Gadis itu mendengus, kemudian pasrah dan menurut saja kemana cowok itu akan membawanya.

Rana mengernyit heran ketika dirinya sampai di depan ruang UKS. Gadis itu menoleh menatap manusia di sampingnya dengan ekspresi bertanya-tanya.

Cowok itu memegang kenop pintu dan membukanya, tangan satunya menarik lengan Rana untuk membawa gadis itu masuk ke dalam. Sang empu yang di tarik hanya menurut saja.

Anggota PMR yang ada di dalam ruangan itu terkejut melihat siapa yang datang. Dua anggota perempuan itu saling berpandangan menatap sedikit tak percaya. Tentu saja mereka kaget, baru kali ini seorang Mahesa Byantara sang pentolan sekolah memasuki ruangan UKS. Apalagi cowok itu tidak datang sendiri, melainkan datang bersama seorang perempuan.

Mahesa Byantara | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang