Greesa pov
08.00
2 Message from Adhisti Blossom
"Nyet, kita berangkat jam 10 kurang 15 ya"
"Biar sampai sana pas jam istirahat. Gue tunggu cantik :*"
Kututup layar handphone ku, kemudian beranjak dari tempat tidur ku untuk mandi. Sambil mengoceh sendiri ketika mengingat pesan dari Adhisti. Hari ini jadwal ku dan Adhisti untuk cap tiga jari ijazah SMA kita. Setidaknya sudah empat bulan sejak kami dinyatakan lulus dari SMA. Aku dan Adhisti bersahabat sejak awal ku pindah ke kota ini, kebetulan kami pun satu kelas sejak kelas 10 hingga kelas 12 sehingga aku selalu duduk satu meja dengan Adhisti. Waktu menunjukkan pukul 09.45 aku berdiri menghadap kaca mengenakan highwaist light jeans dengan kemeja crop motif tartan berwarna merah maroon, dan memakai shoulder bag warna hitam.
"oke. Perfect" kata ku sambil merapihkan rambut berwarna dark brown panjang ku yang ku gerai. Hanya butuh waktu 10 menit untuk kami sampai di sekolah kami. Begitu sampai tujuan pertama yang ingin di kunjungi Adhisti adalah kantin.yup, sembari menunggu bel istirahat berbunyi. Setelah jam istirahat selesai, dan Adhisti bertemu dengan gebetannya itu, kami berjalan melewati koridor kelas kelas menuju ruang guru
- Di Ruang Guru -
Kami memasuki ruang guru sambil melihat lihat meja walikelas kami, ternyata beliau ada disana. Kami hampiri wali kelas kami dengan senyuman ramah, hingga kami sampai di depan mejanya.
"Siang Pak Arka..." Sapa Adhisti
"Siang Adhisti, mau cap tiga jari ya" Balas Pak Akra
"Iya nih pak, saya sama Greesa mau cap tiga jari. Biar bisa ambil ijazah sekalian lihat-lihat"
"oh iyaa, saya cariin dulu ijazahnya ya" jawab pak Akra yang tak lama kembali ke mejanya dan membuka lokernya untuk mengambil tinta dan bantalan tinta
"nih siapa duluan nih" tanya pak Arka.
"saya dulu deh pak" jawab Adhisti. Setelah selesai Adhisti tiba-tiba keluar karena ingin menemui Ibu Gia, guru matematika favorit.
"Kamu berubah ya sekarang Grees.." Pak Akra tiba-tiba membuka obrolan
"Berubah gimana pak? Hehe" jawab ku cengengesan sambil menyodorkan tiga jari di tangan kanan ku, dan pak Akra menekan jari ku ke bantalan tinta.
"ya secara fisik berubah gitu, tambah cantik" Pak Akra memindahkan jari tanganku ke arah ijazah.
"Ah engga ah pak, sama aja. Mungkin saya agak kurusan karena mikir UN kemarin pak hahaha" jawab ku bercanda, Pak Akra tidak melepaskan pandangannya
"sudah nih. By the way, nomor kamu masih yang dulu kan? yang ini? " Tanya pak Akra sembari menyodorkan hp nya yang kemudian membuka memori ku, ketika pertama kali menghubungi Pak Arka, hanya untuk curhat hal tidak penting.
"Masih kok pak, hehehe"
"Baiklah, nanti kalau kapan kapan saya hubungi gapapa kan?" pak Akra memberikan Ijazah kepada ku
"emm.. iya pak. Makasih pak. Kami pamit dulu" Aku menerima ijazah yang diberikan kepada ku, sembari melangkah keluar ruang guru.
Aku membaringkan tubuh ku di Kasur, setelah mengambil Ijazah bersama Adhisti, kami tidak langsung pulang, namun kami pergi ke mall untuk menonton bioskop, dan membeli beberapa barang. Tak lama aku pun terlelap karena merasa Lelah setelah seharian ini keluar. Dering di Handphone ku membuat ku terbangun, langsung ku lihat nomor yang tertera di layar Handphone ku itu, nomor baru. Aku tak mengangkat telfon itu dan aku memilih untuk kembali tidur, namun tak lama aku masih sedikit mendengar kalau aku mendapatkan pesan masuk.
"Greesa, ini saya Akra"
Hai readers,
aku penulis baru, dan ini cerita pertama ku.
Aku akan sangat senang kalau kalian bisa kasih komentar tentang tulisan ku, saran, atau kritik yang membangun. Bakal aku bacain satu-satu hehehe.
Jangan lupa Vote juga yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMPANAN GURU
Romance"dan sekarang akhrinya dia melihat ku" Cap tiga jari untuk ijazah ternyata membuat Greesa akhirnya mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan. Greesa selalu penasaran terhadap guru sekaligus wali kelasnya itu sejak pertama di perkenalan Guru awal...