SIMPANAN GURU

FLASHBACK GREESA

Aku dan keluarga ku pindah tinggal dari Jakarta ke Semarang, karena papa ku dipindah tugaskan ke kota Semarang ini, jadi kami sekeluarga juga ikut pindah. Awalnya sangat sulit bagi ku untuk beradaptasi di SMA Imanuel ini, sampai pada akhirnya aku berteman dengan Adhisti, kebetulan dia juga berasal dari Jakarta, hanya saja dia pindah ke semarang pada saat SMP. Aku merasa nyaman berteman dengan Adhisti. Pada masa perkenalan sekolah, semua guru dan staff menyampaikan salam perkenalan, Namun ada satu guru yang menurut ku menarik, tidak hanya karena dia tergolong muda, mungkin usianya 26 tahun, tapi juga menurut ku dia tampan, berwibawa, namun terkesan sangat cuek dan dingin. Perawakannya tidak begitu tinggi, namun juga tidak terlalu pendek, dengan model rambut cepak.

"Akandra Akra tama. Kalian bisa memanggil saya Pak Akra saya mengajar mata pelajaran sejarah" Katanya sambil menyampaikan salam perkenalan tanpa senyuman.

"Dhis, guru itu cakep ya..." kata ku

"ya kalau dibanding guru guru cowok yang lain, itu lumayan sih Grees" balas Adhisti.

Aku selalu bercerita kepada Adhisti, jika aku suka apabila melihat Pak Akra, aku suka saat mata pelajaran pak Akra, dan aku meminta kepada Adhisti untuk duduk di meja paling depan, entah itu di depan mejanya ataupun di dekat pintu masuk, asalkan duduk di meja paling depan. Akhirnya aku tahu jika dia sudah tidak lajang lagi, saat mengajar dia selalu membagikan sedikit pengalaman pengalaman yang sudah dia lewati, anehnya dia adalah seorang yang ternyata sangat humoris dan asik dalam mengajar, sangat berbeda pada saat diluar jam pelajaran. Pak Akra ternyata sudah menikah selama 3 tahun, dan sudah memiliki anak laki laki.Namun, aku tetap tertarik pada pak Akra. Memang ku akui, aku sudah gila, tertarik dan menyukai orang yang sudah berkeluarga, bahkan aku memiliki pikiran untuk dapat dekat dengannya. Tidak ada motif lain, hanya ingin dekat dengannya. Pada saat itu aku pernah menghubungi nomor pak Akra, dan dengan alasan ingin curhat tentang hubungan yang pernah ku miliki dulu. Namun pak Akra hanya menjawab seperlunya saja, dan komunikasi kami terhenti.

Banyak desas desus di sekolah yang berkata bahwa Pak Akra selalu mendekati murid muridnya. Hingga pada saat kelas 11 aku mengetahui jika pak Akra lebih tertarik dengan Adhisti, sahabatku sendiri. Memang secara penampilan Adhisti lebih cantik dan menarik dibandingkan aku. Adhisti selalu cerita kepada ku ketika pak Akra menghubunginya, bagaimana obrolan mereka. Perlakuan pak Akra kepada Adhisti selalu baik, dan aku melihat perbedaan dibandingkan memperlakukan murid – murid lainnya dikelas, pernah sekali waktu ketika sebelum jam pelajaran beliau di mulai, Adhisti dihubungi oleh pak Akra melalui WhatsApp, dan meminta Adhisti untuk menemuinya di aula.

"Duh gimana nih Grees, dia ngechat kaya gini" Greesa menunjukkan chat yang diterima dari Pak Akra.

"yaudah, kamu coba samperin aja sana"

"ayo dong, kamu temenin akuu Grees" rengek Adhisti

"engga deh, makasih. Kamu sendiri aja"

Akhirnya Adhisti menemuiPak Akra di aula, hanya sekitar 5 menit saja. Lalu kembali duduk di sebelah ku,dan bercerita bahwa Pak Akra memberikan sebuah jaket kepada Adhisti. KedekatanPak Akra dengan Adhisti tidak berlangsung lama, dan mereka tidak pernah bertemudiluar sekolah, Namun aku tetap tidak pernah menghubunginya kembali, karena akusadar saat itu aku bukan orang yang dapat menarik perhatiannya, dan hanya membatasiperasaan ku saja. Hingga pada akhirnya, setelah dinyatakan lulus SMA, dan tidakada kegiatan lain, aku memilih untuk mulai merawat diriku, mulai menggunakanskincare, dan merapihkan rambut ku, tujuannya adalah agar saat masuk kuliahnanti aku terlihat menarik. Namun, siapa sangka bahwa ketika bertemu pak Akrakembali, justru dia melihatku. 

Dear Readers, terimakasih sudah membaca cerita ku. 

Jujur aku seneng banget, dan itu micu aku buat rajin menulis xixixi. 

Mohon maaf apabila ada typo, kalian boleh kasih saran dan masukan buat aku juga. 

Jangan lupa untuk vote & komen <3