PERTAMA

23.6K 236 5
                                    

Greesa pov 

Setelah 2 minggu disibukkan dengan kegiatan orientasi kampus, akhirnya aku resmi menjadi mahasiswa. Kehidupan baru di lingkungan baru, kegiatan baru dan teman-teman baru, tapi tetap aku tidak melupakan Adhisti. Kita hanya berbeda fakultas saja, selama masa orientasi kami selalu berangkat bersama, namun untuk saat ini karena jadwal yang berbeda, kami berangkat sendiri-sendiri.

Saat ingin jadwal kuliah sudah ku dapatkan, ternyata papa ku dipindah tugas ke Kalimantan, jika hanya papa ku yang pindah, mama merasa tidak tega, jika aku ikut pindah ke Kalimantan, aku merasa sayang meninggalkan kampus yang sudah lama aku inginkan ini, sehingga hanya mama yang ikut papa pindah ke Kalimantan. Jadilah hanya aku sendiri yang berada di apartemen sendiri di Semarang, rumah yang kami tempati, kami jual. Menurut papa, apartemen tipe studio lebih cocok untuk ku yang tinggal sendiri, dan barang yang dimiliki tidak terlalu banyak, sedangkan barang-barang lainnya yang di rumah semarang dipindahkan ke rumah utama di Jakarta.

Komunikasi ku dengan Akra pun masih berlanjut sampai saat ini, sudah tiga minggu ini kita intens berkomunikasi, namun kita tidak pernah bertemu kita hanya berkomunikasi saja. Sebenarnya dia selalu mengajak ku bertemu, namun kita tidak dapat menemukan waktu yang pas karena kesibukan ku mempersiapkan masa orientasi kampus. Namun, aku berjanji padanya jika masa orientasi kampus sudah selesai, kita dapat bertemu.

1 Message from Akra

"Break kuliah kamu besok, mau makan siang bersama?"

"Boleh. Kamu yang tentuin tempatnya ya. Nanti aku berangkat dari kampus langsung"

1 Message from Akra

"Baiklah. See u"

Keesokan harinya...

Setelah selesai mata kuliah pengantar bisnis aku langsung keluar kelas, ke parkiran mobil dan menuju tempat yang sudah di tentukan Akra. Peaches Café. Menyusuri jalanan semarang yang selalu ramai apabila di jam makan siang ini, membutuhkan waktu 15 menit dari kampus menuju café tersebut, beruntung Akra sudah memesankan makanan ku terlebih dahulu.

"Maaf, jalanan ramai sekali" kata ku kepada Akra yang sudah duduk di meja memainkan smartphone nya.

"its okay. Kamu naik mobil kan?" tanyanya pada ku.

"iya, kenapa?"

"Aku balik ke sekolah nanti, bareng kamu ya. Aku tadi sengaja kesini naik ojol. Biar bisa berduaan sedikit lebih lama sama kamu"

"emm.. o-okay, boleh" balas ku dengan sedikit senyum salah tingkah.

Setelah selesai makan, aku memberikan kunci mobil ku kepada akra. Supaya dia yang menyetir.

"Aku seneng banget, akhirnya bisa keluar sama kamu seperti ini" Katanya dengan mengusap kepala ku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya masih memegang stir mobil menunggu lampu merah.

"Me too" jawab ku dengan memberikan senyuman padanya

"lunch bareng lagi besok mau?"

"Mau!" jawab ku mantap, dibalas senyuman olehya.

Setelah perjalanan selama 10 menit, akhirnya sampai di gang belakang sekolah. Namun sebelum turun dari mobil, ia menggenggam satu tangannya ke tangan ku terlebih dahulu.

"Terimakasih ya.." katanya sembari menyilangkan rambut ku ke kuping.

Aku hanya mengangguk, sembari memberikan senyum. Lalu dia mengusap pipi ku, melihat ku, dan mendekatkan dirinya kepada ku. Aku yang merasa jantung ku berdetak cepat dengan perlakuannya ini, membuat ku memilih untuk memejamkan mata. Hingga pada akhirnya.

Cup...

Bibirnya mendarat tepatdi bibir ku. Dengan posisi satu tangan ku masih di genggamannya.  Ciuman singkat yang Akra berikan pertama kalinya sepanjang kami dekat ini, sangat hangat. Aku menyukainya, membuat ku nyaman bersamanya seperti ini.

"I'm happy with you" Katanya. Aku membalasnya dengan anggukan dan senyuman saja. "I have to go, kamu hati-hati berkendaranya"

"sure.."

"Bye" pamitnya dengan memberikan ciuman di keningku terlebih dahulu sebelum dia turun dari mobil. 

Adhisty di hari minggu ini berkunjung ke apartemen ku, karena aku merasa bosan sendirian di long weekend ini. Akra tidak bisa dihubungi jika sabtu minggu ini, karena dia menghabiskan waktu bersama keluarganya. Adhisty belum tau tentang hubungan ku dan Akra, aku memilih untuk merahasiakannya, karena Adhisty pernah di dekati oleh Akra, yang Adhisty tau hanyalah saat ini aku tidak memiliki pacar.

"Nyet, kok lo ga nyari pacar sih? Kan lo sekarang udah good looking, udah beda kaya waktu SMA dulu" tanya Adhisty penasaran.

"gak dulu deh nyet" balas ku singkat

"ya kenapa? Ga mungkin kan sekarang ga ada yang deketin lo?!"

"ya ada sih yang deketin, cuma ya gitu. Gue belum mau buat pacarana aja"

"masih belum bisa move on dari Bian?"

"Apa deh lo bawa bawa Bian" jawab ku sinis, sambil mendorongnya.

"ya lagian lo juga, gue ga bisa nemenin lo terus nih, secara kesibukan kita kan beda nih. Gue juga udah ada pacar juga, jadi if you need me tiba-tiba gitu kan gue ga janji bisa" ledeknya

"ohh jadi sekarang lo lebih milih buat nemenin cowok lo terus nih?"

"ya jelas dong Fyneen Greesa" jawabnya mantap dan memasang ekspresi yang menyebalkan.

"rese lo! Terus kenapa lo kesini hari ini?"

"karena gue kasian sama lo"

"sialan lo"

Aku dan Adhisty menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang dan menonton film seharian, hingga malam tiba akhirnya dia memilih untuk pulang kerumah. 

1 Message from Akra

"I miss you so bad" 






Hai readers, 

jangan lupa untuk vote dan komen ya di story aku, kalian bisa kasih masukan ataupun kritik atas tulisan aku. Supaya aku bisa makin berkembang dalam penulisan. Maaf banget kalau ada typo. 

Aku bakal sempatin buat up cerita satu minggu dua kali. 

Terimakasih buat kalian yang sudah mampir buat baca cerita aku ini. 

SIMPANAN GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang