BAGAI PETIR DI SIANG BOLONG

5.1K 91 5
                                    


GREESA POV 

Sudah 3 hari aku tidak berkomunikasi dengan Akra, semenjak kejadian dia memberikan ide gila yang mengajak ku untuk berlibur bersama dia dan keluarga kecilnya. Akra terus menghubungi ku, baik menelfon ku atau mengirimkan ratusan chat, namun tetap tidak aku tanggapi. Sudah pasti Akra emosi kepada ku karena aku tidak meresponnya, namun disisi lain aku juga perlu waktu sendiri. Aku mulai menyadari posisi ku dalam hidupnya Akra, aku hanya simpanannya saja.

Selama Akra berpergian dengan keluarganya di Jogja kemarin, aku memilih untuk berada di rumah, tidak keluar rumah sama sekali. Baru hari ini aku keluar rumah, karena aku harus datang dalam rapat panitia penerimaan mahasiswa baru. Namun ketika aku baru akan merebahkan diriku di kasur karena Lelah, aku mendengar bel pintu unit ku berbunyi. Dengan malas akhirnya aku bangkit dari posisi rebahan ku, dan aku melangkah menuju lcd untuk melihat siapa yang berkunjung.

"Akra" aku merasa kaget dia berada disini.

Aku masih belum membukakan pintu untuknya, dia masih memencet bel itu secara terus menerus.

"Sayang, aku tau kamu di dalam" katanya dari luar yang suaranya masuk dalam speaker lcd.

"come on.."

Aku masih bimbang, should I open the door or not.

"Greesa, aku tahu pin apart kamu ya, daripada aku tiba-tiba langsung masuk, bukankah lebih baik aku seperti ini. Open the door please!"

Akhirnya aku membukakan lock pintu itu, lalu langsung beralih menuju sofa. Aku tidak menyambutnya seperti biasa ketika ia kesini. Aku melihat Akra langsung juga langsung memakai sandal dalam ketika ia mulai masuk menyusul ku di sofa, dan mengambil duduk di sebelah ku.

"kamu kemana aja 3 hari ini? Kamu cuekin aku loh" tanya Akra dengan suara yang tenang.

"apart" jawab ku singkat.

"kamu masih marah?" tanya Akra kemudian

"yaudah, aku minta maaf ya. Aku salah, gak nepatin janji ke kamu dan bikin kamu kecewa

Aku masih berdiam diri, tidak merespon pernyataannya tadi.

"maaf ya. Kita reschedule deh. Aku janji" Akra merubah posisinya menjadi berada di hadapan ku.

"janji?" balas ku.

"iya janji. Di maafin kan ini?" Akra memastikan

"iya." Jawab ku singkat

Akra kemudian memeluk ku dengan lembut

"aku pulang sekarang gapapa?"

"iya, gapapa kok. Hati-hati ya"

"iya, sayang" balas Akra sembari mengusap rambut ku.

Setelah Akra pergi aku lalu bersiap-siap untuk pergi dengan Adhisty, karena sebelumnya kita sudah janjian untuk pergi berbelanja bersama. Akhirnya aku berangkat menuju rumah Adhisty dan menunggunya di depan rumah seperti biasa, tak lama lalu Adhisty keluar dari rumahnya untuk masuk kedalam mobilku.

Saat kita sudah lelah berbelanja, aku dan Adhisty berhenti untuk makan di salah satu resto yang ada di mall itu. Sembari menunggu makanan yang kita pesan datang, kita berbincang-bincang.

"Eh nyet lo tau gak?" Adhisty membuka obrolan

"engga, apaan?" aku menjawab dengan balik tanya

"ada gossip baru!" ucap Adhisty dengan semangat

"apaan tuh? Bisikin dong, soal siapa nih?" tanya ku penasaran 

"soal guru SMA kita!" jawab Adhisty

"hah siapa? Please lo kalau mau ngasih tau jangan setengah-setengah deh. Bikin gue makin penasaran aja deh" keluh ku pada Adhisty.

"hahaha. Sorry-sorry"

"Jadi tuh, yang gue denger-denger dari si cindy. Lo tau dia kan?"

"cindy? Adik kelas kita yang anak IPS itu? Jawab ku

"Iya, cindy yang itu"

"iya-iya tau, terus?"

"terus, kata dia sekarang di sekolah tuh lagi ada gossip kalau ada guru yang deketin temennya Cindy, Vira." Jelas Adhisty

"hah?!"

"ya lo pasti tau lah ya, guru siapa yang dimaksud?" tanya Adhisty

Detak jantung ku sudah tak beraturan begitu mendengar Adhisty menceritakan hal tersebut, dan hanya bisa bicara dalam hati bahwa semoga saja guru yang dimaksud dalam gossip itu, bukan orang yang aku pikirkan sekarang ini. Dengan nada yang tenang, aku mencoba menjawab pertanyaan Adhisti tadi.

"em siapa emang?"

"siapa lagi kalau bukan mantan wali kelas kita, Pak Akra!" Adhisty menegaskan.

Aku mencoba memasang ekspresi terkejut, tak percaya.

"ah ngaco lo" balas ku

"ye, beneran kali Gress. Coba aja lo inget inget, selain pak Akra emang ada lagi guru ganteng, yang ganjen ke murid-murid, kan gak ada" Adhisty menjelaskan.

Apayang di katakana Adhisty memang benar adanya, tapi selama aku berhubungandengan Akra, aku selalu merasa bahwa dia tidak akan mendekati perempuan lain,selainaku ataupun istrinya. Namun setelah mendengar kabar ini, aku merasa lemas tak percaya.

Setelah sampai di apartment, aku membaringkan tubuhku di sofa, kemudian mengambil hp ku. Nama Akra yang aku cari, aku membuka chat room dan mengirimkan pesan untuknya.

Dimana?

1 Message From Akra

Rumah syg, kenapa?

Mau ketemu, mau nanya penting.

1 Message From Akra

Ngga bisa lewat chat aja? Tanya apa?

Gak bisa. Harus ketemu.

Kamu yang ke unit aku atau ketemu diluar?

1 Message From Akra

Kalau besok gimana?

Gak bisa, Akra!

Harus hari ini.

2 Message From Akra

Okay.

Kita ketemu di unit kamu aja...

Ok, aku tunggu.





Menurut kalian gosip yang dibilang sama Adhisty bener ga ya kalau Akra ngedeketin murid lain? 




hai readers!

maaf banget aku lama ga update karena aku sibuk sama RL aku, dan gak sempet ngedraft :(

sebagai gantinya, aku bakal update 2 chapter (hari ini dan besok).

Jangan lupa vote dan komennya ya! :))))





SIMPANAN GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang