Perkataan dan realita

77 8 6
                                    

Kai ngaca di depan kaca gede pintu masuk sambil dilihatin beberapa mahasiswa, ia kemudian berdehem ngalihin perhatian karena malu. Abis ngaca, dibukalah pintu kantin itu, matanya ngelirik kesana kesini nyari cewek cakep yang dia liat tadi pagi.


"I found you!" Kai menjetikkan jarinya begitu dia liat cewek cakep itu lagi sendirian mau ngantri makanan.


Kai dengan langkah pelan berdiri di belakang mbak-mbak tadi. Dengan senyum pepsodent 46 nya dia nyapa tuh cewek cakep.


"Siang mbak!" gitu katanya.


Si mbak noleh...



Behhhhhhhhh


Bau semerbak


Aroma mawar gak ada aroma-aroma keringatnya


Wangi bener itu rambut... buset dah...


Kesemsem adek mbak



"Eh siang!" balasnya ramah juga.

"I love you mbak!" ceplos kai.

"Hm?"

"Eh maksudnya mau makan apa mbak? Duduk aja disana biar aku yang antriin!"

"Hem enggak terimakasih" mbaknya senyum sekilas abis itu ngadep ke depan lagi.

"Kai.." terdengar teriakan cewek dari kejauhan.

"Mbak mbak mbak... bentar doang ya bentar, kalau mau gampar ya gampar ae gakpapa..." mbak-mbaknya ngangkat alis.

"tolongin aku bentar mbak!"

"Kai..." cewek yang manggil itu kemudian mendekat dan berdiri di hadapan Kai.


Kai?

Dengan santainya dia ngegandeng tangan mbak-mbak tadi.


"Loh?!" cewek itu kebingungan.

"Rikopi ayo!" teriak temen wanita itu, sementara wanita itu masih natep kai sama mbaknya tajem.

"A-ah aku duluan ya kai!" Rikopi melambaikan tangannya terus pergi meninggalkan Kai.


Kai bernafas lega.


"Lepasin!"

"E-eh maaf mbak"


Tplakk


"Kok?!"

"Tadi bilang digampar gakpapa kan!"

"A-iya"

Puasanya SakamichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang