BULLY

307 18 9
                                    

1.Bully


Disebuah sekolah paling populer dan elit itu dihuni dengan ribuan siswa atm berjalan. Banyak dari mereka yang rela menghabiskan cuan hanya untuk terlihat menarik daripada murid lain. Siapa yang paling kaya dialah yang akan dihormati dan akan selalu diincar keberadaannya untuk bisa menjadi temannya

Termasuk juga TridabelY. Keberadaannya sudah menjadi hal wajar untuk dipertontonkan, jika ada mereka pasti ada pembullyan karena ulah mereka. Kali ini korbannya adalah seorang pemuda cupu yang telah berani berdiri dihadapan BELLOYANA EMELLY ALENGGA, atau biasa dipanggil Yana, dengan tubuh bergetar dan satu kotak makanan ada diantara tangannya.

"Berdiri tengak!" Sentak Yana membuat pemuda itu langsung menengakkan tubuhnya tetapi pandangannya menunduk.

"Apa makanan ini buat gue?" Tanya Yana dengan tersenyum smirk. Sedangkan dua temannya dibelakang hanya diam saja, tidak mau mengganggu aksi Yana.

"I-iya, aku membuatkannya khusus untukmu," jawab pemuda itu dengan berani membuat segerombol orang yang menggelilingi mereka berbisik bisik.

"Hm coba gue lihat, seberapa menariknya hadiah yang lo siapkan sampai lo bisa seberani ini," Yana mengambil kotak itu lalu membukanya dan isinya adalah dessert box coklat. Melihat hal itu semua orang berseru membuat pemuda dihadapan Yana seolah dipuji.

Senyum smirk semakin menajam dibarengi tangannya melambung keatas dan dengan sengaja menjatuhkan makanan itu tepat diatas kepala pemuda itu, beberapa kemudian semua orang tertawa melihatnya.

"Ups sengaja," bisik Yana kemudian pergi disusuli dua temannya yang masih setia dibelakangnya. Meninggalakan segerombol orang yang masih menertawakan aksi pemuda itu.

*

"Hari ini tumben lo ngak kejam?" Tanya PUTRI NINGRUM YENATA yang sering dipanggil, Yena setelah mengambil drink soda dilemari pendingin.

"Males," sahutnya dengan tangan memutar gelas kosong.

Diruangan khusus bertiga itu, sudah tersedia banyak hal seperti tv, lemari es, kamar tetapi cuma satu namun muat lima orang lebih, dan masih banyak lagi. Diruangan itu juga sudah ditata sedemikian rupa yang sesuai dengan mereka bertiga.

Gadis cantik berambut coklat terang yaitu DANASTRI AYERANI VIOLENCIA biasa dipanggil Yera itu menyodorkan segelas air lemon pada Yana, minuman kesukan Yana sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama.

"Tetapi jujur saja, jika lo tidak berulah rasanya ada yang kurang. Ya tidak?" Ucap Yena membuat Yana menoleh sambil berfikir makna ucapan dari teman sejak tk itu.

"Anggap saja hari keberuntungan mereka karena tidak bisa menikmati siksaan kecil dari gue," Yana berujar sambil meletakkan gelas dimeja lalu berdiri dan pergi menuju kelas 12-Mipa 1 yang diikuti oleh kedua temannya.

Setiap ketukan sepatu yang dikenakan tetap sama menarik perhatian banyak pasang mata, bahkan dia seperti berjalan disebuah panggung fashion sow terkenal di dunia. Hingga tiba mereka di kelas dan langsung duduk berurut kebelakang karena setiap bangku hanya bisa buat satu anak siswa saja.

Sunyi, itulah keadaan yang ditunjukan didalam ruangan ber ac dua itu. Mereka tidak berani berisik jika tribadelY sudah memasuki kelas, apalagi para cewek. Untuk cowok sebenarnya masih ada sikap berani, mereka punya prinsip sekali polah tetap diam bearti boleh polah asal ngak berlebihan.

Yana memilih mendengarkan musik dari aerphone sambil menutup mata, jazz adalah musik kesukaannya. Sedangkan dua sahabatnya sibuk dengan pemikirannya sendiri. Posisi mereka duduk didepan tepat meja guru dengan alasan biar pintar padahal memang dasarnya sudah pintar.

YANA&GALANG [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang